berdasarkan standar menetapkan adanya standar nasional sebagai kualitas minimal warganegara yang dirinci menjadi standar isi, standar
proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik, dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar
pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluas-
luasnya bagi peserta didik dalam mengembangkan kemampuan untuk bersikap, berpengetahuan, berketrampilan dan bertindak.
Kurikulum 2013 menganut: 1 pembelajaran yang dilakukan guru dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran
di sekolah, kelas, dan masyarakat, dan 2 pengalaman belajar langsung peserta didik sesuai dengan latar belakang, karakteristik, dan
kemampuan awal peserta didik. Pengalaman belajar langsung individual peserta didik menjadi hasil belajar bagi dirinya, sedangkan hasil belajar
seluruh peserta didik menjadi hasil kurikulum. c.
Landasan Yuridis Landasan yurudis Kurikulum 2013 adalah:
1 UU Dasar Negara RI Tahun 1945,
2 UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
3 UU No. 17 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional, 4
Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan peraturan Pemerintah
No. 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah NO. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Dari kedua paparan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa dalam melakukan perubahan-perubahan terhadap kurikulum pendidikan, di mulai
dari adanya kurikulum 1994 kemudian berubah menjadi Kurikulum Berbasis Kompetensi KBK, berubah lagi menjadi Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan KTSP dan sekarang ini berubah menjadi kurikulum 2013, tentunya pemerintah maupun para ahli pendidikan mempunyai
landasan yang kuat untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia dengan mengacu kepada kebutuhan masyarakat, budaya bangsa, dan
perkembangan teknologi masyarakat pemakai.
4. Karakteristik Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut:
18
a. Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spritual
dan sosial, rasa ingin tahu, kreatifitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik.
b. Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan
pengalaman belajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat
sebagai sumber belajar.
18
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah KejuruanMadrasah Aliyah Kejuruan, h. 6.
c. Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta
menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat. d.
Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan dan keterampilan.
e. Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci
lebih lanjut dalam kompetensi dasar Mata pelajaran. f.
Kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi organizing elements kompetensi dasar, dimana semua kempetensi dasar dan proses
pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti.
g. Kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif,
saling memperkuat reinforced dan memperkaya enriched antar Mata pelajaran dan jenjang pendidikan organisasi horizontal dan vertikal.
Dari paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa kurikulum 2013 merupakan upaya pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan di
Indonesia. Karakteristik kurikulum 2013 lebih diprioritaskan oleh para siswa agar menjadi pribadi yang baik dimasa depan dengan pengalaman
belajar yang telah diajarkan di sekolah.
5. Perbedaan Kurikulum 2013 dengan KTSP
Telah dijelaskan diatas bahwa kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan dari pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi KBK tahun
2004 dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP tahun 2006. Dengan demikian terjadi perbedaan pola pikir dalam penyususnan antara
ketiga kurikulum tersebut. Berikut perbedaanya dapat dilihat sebagai berikut:
Pada KBK 2004 dan KTSP 2006 adalah:
19
a. Standar Kompetensi lulusan diturunkan dari Standar Isi.
b. Standar isi dirumuskan berdasrkan tujuan Mata Pelajaran Standar
Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran yang dirinci menjadi standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran.
c. Pemisahan antara mata pelajaran pembentuk sikap, pembentuk
keterampilan dan pembentuk pengetahuan. d.
Kompetensi diturunkan dari mata pelajaran. e.
Mata pelajaran lepas satu dengan yang lain, seperti sekumpulan mata pelajaran terpisah.
Sedangkan pada Kurikulum 2013 adalah: a.
Standar kompetensi lulusan diturunkan dari kebutuhan. b.
Standar Isi diturunkan dari standar kompetensi lulusan melalui kompetensi inti yang bebas mata pelajaran.
c. Semua mata pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan
sikap, keterampilan, dan pengetahuan. d.
Mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai. e.
Semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti tiap kelasnya.
19
Paparan Wakil Menteri Pendidikan, Konsep dan Implementasi Kurikulum 2013 Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014, h. 28.
Secara rinci perbedaan antara kurikulum 2013 dengan kurikulum KTSP, diuraikan didalam tabel:
20
Tabel 2.1 Perbedaan Kurikulum 2013 dengan Kurikulum KTSP
No. Kurikulum 2013 Kurikulum KTSP
1. Standar
Kompetensi Lulusan
ditentukan terlebih dahulu, melalui Permendikbud No. 54 tahun 2013.
Setelah itu baru ditentukan Standar Isi, yang
berbentuk kerangka
dasar kurikulum dalam Permendikbud No 67,
68, 69 dan 70 tahun 2013. Standar isi ditentukan
terlebih dahulu melalui permendikbud no. 22
tahun 2006. Setelah itu ditentukan SKL melalui
permendikbud no. 23 tahun 2006.
2 Aspek
kompetensi lulusan
ada keseimbangan soft skills dan hard skill
yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan dan pengetahuan.
Lebih menekankan pada aspek pengetahuan.
3 Di jenjang SD tematik terpadu untuk
kelas I-VI Di jenjang SD tematik
terpadu untuk kelas I-III 4
Jumlah jam pelajaran per minggu lebih banyak dan jumlah mata pelajaran lebih
sedikit dibanding KTSP Jumlah jam pelajaran
lebih sedikit dan jumlah mata pelajaran lebih
banyak
dibanding kurikulum 2013
5 Proses pembelajaran setiap tema di
jenjang SD dan semua mata pelajaran di jenjang SMPSMASMK dilakukan
dengan pendekatan ilmiah saintific approach yaitu standar proses dalam
pembelajran terdiri dari mengamati, menanya,
mengolah, menyajikan,
menyimpulkan dan mencipta. Standar proses dalam
pembelajran terdiri dari eksplorasi, elaborasi dan
konfirmasi.
6 TIK bukan sebagai mata pelajaran,
melainkan sebagai media pembelajaran TIK
sebagai mata
pelajaran 7
Standar penilaian
menggunakan penilaian otentik yaitu mengukur
semua kompetensi sikap, keterampilan dan pengetahuan berdasarkan proses
dan hasil. Penilaiannya
lebih dominan pada aspek
pengetahuan.
8 Pramuka menjadi ektrakulikuler wajib
Pramuka bukan
ektrakulikuler wajib
20
Imas Kurniasih dan Berlin Sani. Implementasi Kurikulum 2013: Konsep dan Penerapan. Surabaya: Kata Pena, 2014, h. 45.