Layanan Perpustakaan Sekolah Perpustakaan Sekolah dan Kurikulum 2013

informasi yang tersedia di perpustakaan sesuai dengan bidang studi masing-masing. Beberapa jenis layanan membaca diantaranya: a Layanan Bercerita atau Storytelling Layanan ini merupakan layanan yang memperkenalkan bahan perpustakaan yang ada di perpustakaan dengan menyajikan cerita. Layanan bercerita diberikan oleh tenaga perpustakaan atau sekali waktu mengundang tokoh mendongeng dari luar sekolah. b Layanan Pemutaran Film Layanan ini berupa pemutaran film dan video dapat juga slide atau filmstrip. Film yang diputar berupa film cerita, film ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan studi, umum, maupun film dokumenter. Untuk melakukan pelayanan ini diperlukan ruangan khusus serta penyediaan sarananya berupa film, video, VCD, DVD, slide, filmstrip dan alat pemutarnya. c Layanan Wajib Kunjung Perpustakaan Layanan wajib kunjung perpustakaan adalah waktu kegiatan perpustakaan yang disediakan bagi murid untuk mengintensifkan penggunaan perpustakaan diluar jam istrihat sekolah. tujuan dari kegiatan ini agar siswa dapat membaca untuk belajar, memperoleh informasi, kesenangan, dan rekreasi. Salah satu ciri pembelajaran dalam kurikulum 2013 adalah pembelajaran yang diarahkan untuk melatih siswa berfikir analitis, tidak hanya mekanistis. Berfikir analistis akan mudah terbentuk jika siswa terbiasa dan gemar membaca buku dan menelaah pengetahuan atau informasi yang diperolehnya. Berkaitan dengan layanan perpustakaan, maka layanan perpustakaan yang baik dan cocok dengan hal ini adalah diadakannya layanan membaca. Karena dengan layanan membaca ini, siswa dapat memperoleh berbagai ilmu pengetahuan yang baru. Sedangkan di dalam program pengembangan kurikulum dan pendidikan sekolah hendaknya dipandang sebagai bagian penting guna memenuhi berbagai tujuan yang berkaitan dengan hal berikut yaitu: 50 a Literasi informasi untuk semua, dikembangkan dan diterima secara bertahap melalui sistem sekolah. b Ketersedian sumber daya informasi bagi murid pada semua tingkat pendidikan. c Membuka penyebaran informasi dan pengetahuan bagi semua kelompok murid sebagai pelaksanaan hak demokrasi dan asasi manusia. Adanya kurikulum 2013 mengharuskan siswa untuk selalu mandiri mencari sumber informasi selain yang diberikan oleh guru. Dari sinilah perpustakaan masuk untuk membantu para siswa nya dengan mengadakan layanan internet. Dengan adanya internet tentunya para siswa akan menghasilkan berbagai sumber-sumber informasi baik itu yang relevan maupun yang tidak relevan. Untuk itu perpustakaan dengan adanya layanan 50 IFLA, Pedoman Perpustakaan Sekolah, h. 18. internet ini, maka perpustakaan juga harus mengadakan kegiatan program literasi informasi. Tujuan dari program ini adalah agar dapat memilah-milah sumber-sumber informasi untuk mendapatkan hasil yang relevan serta membantu siswa dalam menemukan sumber informasi yang sangat banyak menjadi lebih difokuskan. Dengan demikian program pengembangan kurikulum dan pendidikan sekolah dianggap penting oleh perpustakaan. Untuk itu, peran layanan perpustakaan dalam menunjang pelaksanaan kurikulum 2013 dapat disimpulkan sebagai berikut: 1 Memberikan sistem layanan terbuka untuk seluruh anggota perpustakaan demi tercapainya tujuan kurikulum sekolah. 2 Semua jenis-jenis layanan perpustakaan harus melakukan kegiatan yang berhubungan dengan kurikulum sekolah. 3 Menjadikan layanan membaca sebagai layanan yang dapat membantu siswa agar dapat berfikir analistis dengan terbiasa dan gemar membaca. 4 Semua layanan perpustakaan dapat membantu dalam melaksanakan program pengembangan kurikulum sekolah. 5 Menjadikan layanan internet sebagai layanan untuk mencari sumber informasi selain yang didapatkan dari guru. 6 Menjadikan layanan bimbingan literasi informasi sebagai layanan yang memperoleh sumber informasi yang lebih akurat dan relevan. Dari sekian banyaknya penjelasan di atas, peneliti dapat menyimpulkan, bahwa perpustakaan sekolah sangatlah erat kaitannya dengan kurikulum sekolah, khususnya kurikulum 2013. Dilihat dari ketiga komponen tersebut yaitu pustakawan sekolah, koleksi perpustakaan sekolah serta layanan perpustakaan yang sangat membantu serta menunjang dalam memainkan peran untuk mengembangkan kurikulum 2013.

E. Penelitian Terdahulu

1. Penelitian yang ditulis oleh Fitriyani dalam skripsinya yang berjudul “Peran Perpustakaan Sekolah dalam Menunjang Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi, studi kasus pada SDN Ciputat VI dan SDN cempaka Baru II” yang diterbitkan oleh Jurusan Ilmu Perpustakaan fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah pada tahun 2010. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran perpustakaan kedua sekolah itu dalam menunjang pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan subjek penelitian peran perpustakaan. Hasil menunjukan bahwa siswa dan guru mengetahui akan peran Perpustakaan di dalam menunjang pelaksanaan KBK yang benar-benar sangat berarti di dalam kegiatan belajar-mengajar. 2. Penelitian yang ditulis oleh Rafiqa Maulidia dalam skripsinya yang berjudul “Peran Perpustakaan Sekolah dalam Implementasi Pembelajaran Berbasis Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, studi kasus di SMA Islam Terpadu Nurul Fikri dan SMA plus PGRI cibinong. Yang diterbitkan oleh Jurusan Ilmu Perpustakaan, Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah pada tahun 2013. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat perbandingan peran perpustakaan dalam implementasi KTSP pada kedua perpustakaan sekolah tersebut. Metode yang digunakan adalah metode pendekatan deskiptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa Perpustakaan di SMA plus PGRI Cibinong lebih berperan terhadap implementasi pembelajaran berbasis KTSP. Adapun perbedaan dari kedua peneliti di atas dengan penelitian yang peneliti teliti adalah pertama, mengenai kurikulum. Penelitian yang ditulis oleh Fitriyani dan Rafiqa Maulidia menggunakan Kurikulum Kompetensi dan KTSP, sedangkan peneliti menggunakan Kurikulum 2013 serta melihat seberapa jauh peran perpustakaan sekolah yang dilalui oleh tiga aspek yaitu peran pustakawan, peran koleksi dan peran program layanan perpustakaan.. Kedua, lokasi penelitian. Penelitian yang ditulis oleh Fitriyani dan Rafiqa Maulidia menggunakan lokasi pada beberapa sekolah dengan membandingkan antara sekolah satu dengan sekolah lainnya, sedangkan peneliti hanya berfokus menggunakan satu lokasi penelitian. mencakup pelaksanaan pada kurikulum 2013. 52

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah metode Penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau menjelaskan sesuatu hal seperti apa adanya. 51 “Metode deskriptif merupakan metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak untuk digunakan dalam membuat kesimpulan yang lebih luas.” 52 Dalam penelitian ini, peneliti hendak mendapatkan gambaran mengenai peran perpustakaan sekolah dalam menunjang pelaksanaan tercapainya suatu kurikulum 2013 pada perpustakaan sekolah SMAN 94 Jakarta.

2. Pendekatan Penelitian

Pendekatan Penelitian pada Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. “Metode penelitian kuantitatif merupakan metode yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah 51 Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian Jakarta: STIA-LAN, 1999, h. 60. 52 Taliziduhu Ndraha, Disain Riset dan Teknik Penyusunan Karya Ilmiah Jakarta: Bina Aksara, 1987, h. 39 ditetapkan.” 53 Dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan mengukuran serta analisa terhadap gejala yang terjadi mengenai peran perpustakaan sekolah dalam menunjang pelaksanaan kurikuum 2013 di SMA Negeri 94 Jakarta, yang nantinya akan menghasilkan data berbentuk angka-angka.

B. Sumber Data

Sumber data pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 54

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diambil secara langsung, tanpa perantara, dan berasal dari sumbernya. Pada penelitian ini peneliti memperoleh serta mengumpulkan data langsung diperoleh dari hasil kuesioner dan wawancara. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan dari sumber- sumber yang telah ada. Pada penelitian ini peneliti mengumpulkan data bersumber pada data relevan dan studi kepustakaan mengenai perihal pelaksanaan kurikulum 2013.

C. Populasi dan Sampel

Menurut Prasetya Irawan mengungkapkan bahwa, “Populasi adalah keseluruhan objeksubjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik 53 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan RD Bandung: Alfabeta, 2007, h. 13. 54 Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian, h. 87.