Gangguan Disosiatif yang Tidak Ditentukan

kepribadian sampai individu tidak menyadari atau kehilangan kontak dengan aspek-aspek yang penting dari kepribadiannya. Istilah disosiatif digunakan karena diandaikan individu-individu dengan simptom-simptom seperti amnesia atau kepribadian ganda melarikan diri atau memisahkan diri dari bagian-bagian kepribadiannya dan menimbulkan stres Semiun, 2006: 390-391 Individu dengan gangguan disosiatif mengalami perubahan sementara pada aspek kesadarannya yang mengakibatkan hilangnya identitas pribadi, menurunnya kewaspadaan terhadap lingkungan sekitar, dan gerakan tubuh yang aneh. Pada saat individu mengalami gangguan disosiatif, bagian dari kepribadian yang terdisosiasi tidak dapat diakses oleh bagian kesadaran lainnya dari individu tersebut Halgin dan Whitbourne, 2010: 266. Berdasarkan pemaparan diatas maka dapat disimpulkan bahwa gangguan disosiatif merupakan gangguan yang ditandai dengan kekacauan dan pemisahan sementara aspek kesadaran yang mengakibatkan hilangnya identitas pribadi, memori, penghayatan terhadap lingkungan dan gerakan tubuh yang aneh.

2.1.1.2 Gangguan Disosiatif yang Tidak Ditentukan

Diagnosis gangguan disosiatif yang tidak ditentukan NOS; not otherwise specified adalah diperuntukan gangguan dengan ciri disosiatif yang tidak memenuhi kriteria diagnostik untuk amnesia disosiatif, fuga disosiatif, gangguan identitas disosiatif, atau gangguan depersonalisasi Kaplan, Sadock dan Grebb, 2010: 135. Kriteria diagnostik untuk gangguan disosiatif yang tidak ditentukan menurut DSM IV TR 2000. Kategori ini termasuk gangguan-gangguan dimana ciri yang menonjol adalah suatu gejala disosiatif yaitu, kekacauan dalam fungsi kesadaran, daya ingat, identitas, atau persepsi tentang lingkungan yang biasanya terintegrasi yang tidak memenuhi kriteria untuk gangguan disosiatif spesifik. Contohnya adalah: a Gambaran klinis mirip dengan gangguan identitas disosiatif yang tidak memenuhi kriteria untuk gangguan tersebut. Contoh adalah gambaran dimana tidak terdapat dua atau lebih kepribadian yang berbeda, atau tidak terjadi amnesia untuk informasi pribadi yang penting. b Derealisasi yang tidak disertai oleh depersonalisasi pada orang dewasa. c Keadaan disosiasi pada individu yang pernah mengalami periode persuasi yang lama dan sangat memaksa misalnya, cuci otak, reformasi pikiran, atau indoktrinasi selama dalam tahanan. d Gangguan trance dissociative: gangguan tunggal atau episodik pada keadaan kesadaran, identitas atau daya ingat yang asli untuk tempat atau kultur tertentu. Trans disosiatif berupa penyempitan kesadaran tentang sekeliling atau perilaku atau gerakan yang stereotipik yang dialami sebagai diluar kendali orang tersebut. Trans kesurupan possession trance berupa pergantian identitas personal yang biasanya dengan identitas yang baru, atas pengaruh suatu roh, kekuatan, dewa, atau orang lain, dan disertai dengan gerakan involunter yang stereotipik atau amnesia. Contoh adalah amok Indonesia, bebainan Indonesia, latah Malaysia, pibloktoq Artik, ataque de nervios Amerika latin, dan pemilikan India. Gangguan disosiatif atau trance tidak merupakan bagian normal dari praktek kultural atau religius yang diterima secara kolektif. e Hilangnya kesadaran, stupor, atau koma yang tidak disebabkan oleh kondisi medis umum. f Sindrom ganser: memberikan jawaban yang mendekati terhadap pertanyaan, misalnya, 2 tambah 2 sama dengan lima jika tidak berhubungan dengan amnesia disosiatif atau fuga disosiatif. Berdasarkan penjelasan diatas gangguan disosiatif yang tidak ditentukan adalah penggolongan gangguan disosiatif yang tidak memenuhi kriteria diagnostik untuk amnesia disosiatif, fuga disosiatif, gangguan identitas disosiatif, atau gangguan depersonalisasi namun ada gejala yang hampir sama seperti amnesia, adanya kepribadian lain, dan terpecahnya kesadaran.

2.1.1.3 Trans Disosiatif