Treatment yang Dilakukan Paska Terjadinya Trans disosiatif.

psikis. Kondisi sosial berpa pertemanan dengan orang di sekitar juga dapat memicu terjadi stres secara emosional. Karena setiap hari kita terlibat dalam kegiatan bersama mereka dan saat ada suatu permasalahan yang menurut seseorang itu berat dan ada kecenderungan hanya inferior dan mencoba nampak kuat di depan orang lain akan semakin menambah beban pikiran, terlebih lagi ada kecenderungan menjadi tertutup dengan orang lain seperti yang di lakukan FF. hubungan sosial yang kurang baik yang pernah dialami FF berlangsung cukup lama dan dia tidak ada inisiatif untuk segera menyelesaikan masalahnya itu dan dia hanya berpikiran negatif dengan lingkungannya.

4.4.1.5 Treatment yang Dilakukan

FF mengaku kalau Ia tidak tahu bagaimana proses penanganan teman- temannya saat Ia mengalami kesurupan. Karena saat sebelum mengalami kesurupan Ia pingsan dan tak sadarkan diri. Tapi FF mengaku kalau saat SMA pernah di Rukyah karena sering mengalami kesurupan. Penanganan yang dilakukan teman-teman kos saat melihat FF mengalami kesurupan adalah dengan memegangi dan membacakan doa kepada FF dan mengolesi minyak kayu putih dibawah hidung, menggigitkan sendok di mulutnya biar tidak menggigit lidah, lalu mencoba meluruskan atau membuka genggaman tangan FF. Saat kejadian terakhir bulan februari 2013 yang menurut FF dan teman-temannya adalah kejadian yang paling parah yang di alami FF. Teman-teman kos FF berinisiatif memanggil seseorang paruh baya daerah kos FF, yang menurut informasi yang di dapatkan teman-teman FF adalah orang pintar dan sudah hafal dengan penghuni atau makhluk ghaib daerah kos FF. Bapak itu memegangi FF dan membacakan doa-doa selama beberapa menit. Waktu SMA FF juga mengaku kalau dirinya sempat di rukyah karena mengalami kesurupan beberapa kali di sekolahnya. Lalu keluarganya memutuskan untuk meng rukyah FF. Proses rukyah yang dilakukan di semacam tempat pengobatan alternatif, yang melakukan proses rukyah adalah seorang Kiyai, mulut FF dibuka lalu dibacakan ayat suci al quran sambil Al quran kecil ditaruh di dada. Saat di rukyah FF mengaku merasa aneh, seperti ada yang bergerak-gerak di tangannya.

4.4.1.6 Paska Terjadinya Trans disosiatif.

Setelah mengalami kesurupan FF mengaku jika badannya terasa lemas. Selain itu Ia merasakan badannya pegal-pegal, kepala dan kaki sakit, jempol kaki gemetar. Tapi dia mengaku setelah mengalami kesurupan dia merasa ayem seperti ada yang sudah terlepas dari dirinya. Pernyataan ini mirip dengan hsil penelitian dari Frigerio 2007 yaitu menjelaskan setelah mengalami trans disosiatif fisik mereka dirasa lelah tetapi, mental mereka mendapat kepuasan hebat. Setelah FF mengalami kesurupan, menurut FF orang-orang di sekitarnya lebih perhatian dengannya. Bentuk perhatiannya adalah seperti sering menanyai subyek dan lebih memperhatikan kegiatan FF. Dan FF pun juga merasa senang saat dia menjadi orang yang di perhatikan oleh teman-temannya. Kemudian setelah beberapa kali FF mengalami kesurupan teman-teman kos sering menghibur dan menanyai FF jika Ia sedang nampak mengalami suatu masalah.

4.4.2 Gambaran Trans disosiatif pada Subyek Dua

4.4.2.1 Latar Belakang Subyek

IA merupakan mahasiswa semester delapan jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang. IA sedang sibuk menyelesaikan skripsinya, yang penelitiannya dilakukan di SMA dekat rumahnya Pati, jadi IA sering pulang Pati. IA merupakan anak terakhir dari dua bersaudara. Kakak IA perempuan sudah menikah, mempunyai satu anak dan sekarang tinggal bersama suaminya di kalimantan selatan. Kakak IA dulu kuliah di UNS solo dan menikah dengan tetangganya sendiri. Hubungan IA dengan kakaknya tidak terlalu dekat, karena jarang bertemu dan berkomunikasi karena kesibukan masing- masing, saat IA masih di rumah, kakaknya sedang kuliah di Solo, lalu saat IA kuliah di Semarang Kakaknya tinggal bersama suaminya di Kalimantan selatan. Namun sebelum Kakaknya kuliah di Solo, IA mengaku kalau hubungannya memang tidak terlalu dekat. Kakaknya sering cerita mengenai masalahnya ke IA, akan tetapi IA sendiri jarang cerita tentang masalah yang dihadapi. Jadi kakaknya sendiri terbuka tapi IA cenderung tertutup. Hal itu terjadi saat mereka masih tinggal satu rumah dengan ibunya. Ibu IA merupakan seorang Ibu rumah tangga biasa, sedang Bapaknya adalah seorang TKI, bekerja di Malaysia sejak IA masih kecil. Bapaknya dulu pernah kerja dan tinggal di Sumatera tapi sekarang sudah pindah di Malaysia. IA mengaku baru benar-benar tahu sosok Bapaknya seperti apa saat dia sudah menginjak kelas dua SMP, karena memang dia sejak kecil dibesarkan oleh Ibunya, dan Bapaknya bekerja di luar negeri. Menurut Talcott dalam Latipun