Kepribadian Histrionik Kecenderungan Kepribadian Penderita Trans Disosiatif

Berdasarkan penjelasan mengenai kepribadian penderita trans disosiatif ada kecenderungan mengarah pada kategori kepribadian histrionik dan dependen. Antara lain saperti Sangat suggestible, mudah terpengaruh, suka mencari perhatian, selalu meminta persetujuan. Hal ini diperkuat dengan banyak hasil temuan beberapa penelitain antara lain penelitian During et al 2011: 238 yang menyebutkan bahwa trans disosiatif merupakan manifestasi dari kepribadian histrionik kemudian penelitian Hidajat 2008: 336 menjelaskan bahwa pola kepribadian dependen terlihat dominan pada penderita trans disosiatif.

2.1.1.7.1 Kepribadian Histrionik

Orang yang mempunyai kepribadian Histerikal atau Histrionik, salah satu cirinya sugestible, mereka ini lebih berisiko untuk mengalami disosiasi atau juga menjadi korban kejahatan hipnotis. Histrionik sendiri didiagnosis lebih sering pada perempuan daripada laki-laki Hartung Widiger dalam Nevid, Rathus Greene, 1997: 282. Orang dengan kepribadian histrionik bisa merasa kecewa dalam pengertian yang tidak umum karena kabar mengenai suatu kejadian yang menyedihkan. Mereka cenderung self-centered atau hanya mempedulikan diri sendiri dan tidak toleran terhadap penundaan kesenangan, jika mereka menginginkan sesuatu harus segera terpenuhi saat itu juga. Teori dari histeria melihat gangguan trans disosiatif adalah manifestasi dari kepribadian histrionik During et al. 2011: 238. Orang dengan gangguan histrionik kemungkinan tertarik pada profesi seperti modeling atau acting dimana mereka dapat mendominasi perhatian banyak orang. Meski tampak sukses diluar, sebenarnya mereka memiliki self-estem atau harga diri yang kurang dan sedang memberi kesan pada orang lain dengan tujuan meningkatkan self-worth atau rasa bernilai mereka Barlow dan Durand, 2005: 283. Gangguan kepribadian ini melibatkan emosi yang berlebihan dan kebutuhan yang besar untuk menjadi pusat perhatian. Istilah ini berasal dari bahasa Latin histrio yang berarti “actor”. Orang dengan gangguan ini cenderung dramatis dan emosional, namun emosi mereka tampak dangkal, dibesar-besarkan, dan mudah berubah. Gangguan ini sebelumnya disebut sebagai kepribadian histerikal. Penggantian histerikal menjadi histrionik dan perubahan yang terkait dengan akar kata hysteria berarti “rahim” menjadi histrio memungkinkan pada para profesional untuk menjaga jarak dari gagasan bahwa gangguan ini secara kompleks berhubungan dengan menjadi perempuan. Gangguan ini di diagnosis lebih sering pada perempuan daripada laki-laki Barlow dan Durand, 2005: 282. Gangguan kepribadian histrionik ditandai oleh perilaku yang bermacam- macam, dramatik, ekstovert pada orang yang meluap-luap dan emosional. Tetapi, menyertai penampilan mereka yang flamboyan, seringkali terdapat ketidakmampuan untuk mempertahankan hubungan yang mendalam dan berlangsung lama. Orang dengan gangguan kepribadian hitrionik menunjukkan perilaku mencari perhatian yang tinggi. Mereka cenderung memperbesar pikiran dan perasaan mereka, membuat segalanya terdengar lebih penting dibandingkan kenyataannya.Perilaku menggoda sering ditemukan baik pada pria maupun wanita. Pada kenyataannya, orang histrionik mungkin memiliki disfungsi psikoseksual; wanita mungkin anorgasmik dan pria cenderung mengalami impotent. Mereka mungkin bahwa melakukan impuls seksual mereka untuk menentramkan diri mereka bahwa mereka menarik bagi jenis kelamin yang lain. Kebutuhan mereka akan ketentraman tidak ada habisnya. Tetapi, hubungan mereka cenderung dangkal dan orang dapat gagal lagi tapi asyik dengan diri sendiri dan berubah-ubah Kaplan, Sadock dan Grebb, 2010: 274-275. Menurut DSM IV TR 2000 data yang terbatas dari penelitian populasi umum menyatakan suatu prevalensi gangguan kepribadian histrionik kira-kira 2 sampai 3. Angka kira-kira 10 sampai 15 telah dilaporkan pada lingkungan kesehatan mental rawat inap dan rawat jalan jika pemeriksaan terstruktur digunakan. Keadaan ini lebih sering didiagnosis pada wanita dibandingkan laki-laki. Beberapa penelitian menemukan telah menemukan adanya suatu hubungan dengan gangguan somatisasi dan gangguan penggunaan alkohol Kaplan, Sadock dan Grebb, 2010: 275 Pertahanan utama orang dengan gangguan kepribadian histrionik adalah represi dan disosiasi. Dengan demikian, orang tersebut tidak menyadari perasaan mereka yang sesungguhnya dan tidak mampu menjelaskan motivasi mereka. Dibawah stress, tes realitas mudah menjadi terganggu Kaplan, Sadock dan Grebb, 2010: 275-276 Pola pervasif emosionalitas dan mencari perhatian yang berlebihan, dimulai pada masa dewasa muda dan tampak dalam berbagai konteks, seper ti yang ditunjukkan oleh lima atau lebih berikut DSM IV TR, 2000: a. Tidak merasa nyaman dalam situasi dimana ia tidak merupakan pusat perhatian. b. Interaksi dengan orang lain sering ditandai oleh godaan seksual yang tidak pada tempatnya atau perilaku provokatif. c. Menunjukkan pergeseran emosi yang cepat dan ekspresi emosi yang dangkal. d. Secara terus menerus menggunakan penampilan fisik untuk menarik perhatian kepada dirinya. e. Memiliki gaya bicara yang sangat impresionistik dan tidak memiliki perincian. f. Menunjukkan dramatisasi diri, teatrikal, dan ekspresi emosi yang berlebihan. g. Mudah disugesti, yaitu mudah dipengaruhi oleh orang lain atau situasi. h. Menganggap hubungan menjadi lebih intim ketimbang keadaan sebenarnya.

2.1.1.7.2 Kepribadian Dependen