merupakan bukti audio dalam pengumpulan data yang digunakan sebagai pendukung dan penguat data yang telah diambil oleh peneliti.
3.5 Keabsahan Data
Keabsahan data merupakan derajat kepercayaan data. Menurut Moleong 2006: 320-321, yang dimaksud dengan keabsahan data adalah setiap keadaan
harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : 1
Mendemonstrasikan nilai yang benar. 2
Menyediakan dasar agar hal itu dapat diterapkan. 3
Memperbolehkan keputusan luar yang dapat dibuat tentang konsistensi dari prosedur dan kenetralan dari temuan dan keputusan-keputusannya.
Dalam penelitian kualitatif, untuk menetapkan keabsahan data diperlukan kriteria dan teknik pemeriksaan. Adapun kriteria dan teknik pemeriksaan
keabsahan data sebagai berikut Moleong, 2006: 327 :
Tabel 3.2 Kriteria dan Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
Kriteria Teknik Pemeriksaan
Kredibilitas derajat kepercayaan 1.
Perpanjangan keikutsertaan 2.
Ketekunan pengamatan 3.
Triangulasi 4.
Pengecekan sejawat 5.
Kecukupan referensial 6.
Kajian kasus negatif 7.
Pengecekan anggota Keteralihan
8. Uraian rinci
Kebergantungan 9.
Audit kebergantungan Kepastian
10. Audit kepastian
Berdasarkan teknik-teknik pemeriksaan keabsahan data tersebut, penelitian ini hanya menggunakan teknik ketekunan pengamatan di lapangan dan teknik
triangulasi. Menurut Moleong 2006: 329, ketekunan pengamatan bermaksud menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan
persoalan atau isu yang sedang dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci.
Triangulasi merupakan
teknik pemeriksaan
keabsahan data
yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau
sebagai pembanding terhadap data itu Rahayu dan Ardhani, 2004: 142. Peneliti membandingkan dengan data-data yang diperoleh melalui narasumber dan
informan dalam triangulasi tersebut. Moleong, 2006: 330 menjelaskan bahwa triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu
yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Patton dalam Moleong, 2006: 330 menyatakan bahwa
triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda
dalam metode kualitatif. Peneliti berusaha untuk tekun selama melakukan pengamatan di lapangan.
Hal ini dilakukan untuk memastikan keabsahan data yang diperoleh. Data yang diperoleh peneliti melalui wawancara dan observasi
pada IA dan FF akan di
crosschek dengan data-data yang diperoleh dari kedua informan, RZ, LD dan
pendapat ahli psikiater. Hal tersebut sebagai pembanding data yang diperoleh dari IA dan FF dengan menggunakan sesuatu yang lain di luar data itu. Pengecekan
dilakukan untuk
menghindari adanya
bias dan
kesalahan dalam
menginterpretasikan data yang diperoleh. Pembanding data yang digunakan diharapkan dapat memperkuat keabsahan
data yang diperoleh selama proses penelitian berlangsung. Peneliti menggunakan informan RZ dan LD dikarenakan keduanya memiliki hubungan dan kedekatan
dengan FF dan IA. RZ dan LD diharapkan dapat menjadi pembanding data yang tepat untuk setiap informasi yang diperoleh dari FF dan IA. Hal-hal yang akan di-
crosscheck kepada kedua informan sesuai dengan unit analisis penelitian ini.
3.6 Analisis Data