Jenis dan Desain Penelitian

49

BAB 3 METODE PENELITIAN

Pada bab ini akan dijelaskan metode penelitian yang digunakan untuk mengungkapkan masalah yang diteliti. Metode penelitian sangat penting dalam penelitian karena dapat mempengaruhi keefektifan dan keefisienan suatu penelitian. Metode penelitian yang digunakan harus sesuai dengan objek penelitian dan tujuan yang akan dicapai. Untuk mendapatkan hasil yang optimal metode yang digunakan dalam penelitian harus tepat serta dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Adapun hal-hal yang akan dibahas dalam bab ini adalah: Jenis dan desain penelitian, Unit analisis, Sumber data, Metode dan alat pengumpulan data, Keabsahan data dan Analisis data.

3.1 Jenis dan Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan metode kualitatif, yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskripsi berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati Bodgan dan Taylor dalam Moleong, 2006: 4. Tujuan menggunakan penelitian kualitatif adalah untuk memahami fenomena sosial melalui gambaran holistik dan memperbanyak pemahaman yang mendalam Moleong, 2006: 31. Moleong 2006: 6 mendefinisikan pendekatan kualitatif secara lengkap sebagai berikut: “Suatu pendekatan penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain, secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu 52 64 49 konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan metode alamiah” Moleong, 2006: 6.” Peneliti memilih menggunakan metode kualitatif untuk dapat mengembangkan pengertian tentang individu dan kejadian dengan memperhitungkan konteks yang relevan. Peneliti berupaya untuk mencari pemahaman tentang kenyataan akan fenomena trans disosiatif kesurupan yang terjadi pada mahasiswi yang diteliti dari segi perspektif “orang dalam”, yakni subjek itu sendiri. Oleh karena itu, penelitian kualitatif ini diarahkan pada latar dan karakteristik individu secara menyeluruh sehingga individu dipandang sebagai bagian dari suatu keutuhan, bukan dikategorikan dalam variabel atau hipotesis. Hasil penelitian diarahkan dan ditekankan pada upaya memberi gambaran seobjektif dan sedetail mungkin tentang keadaan yang sebenarnya dari subjek studi. Penelitian kualitatif bukan hanya akan menghasilkan pengetahuan yang berguna melainkan juga bahwa penelitian kualitatif tersebut merupakan bentuk ilmu yang sama validnya seperti rangkaian prosedur lain yang bisa diterima ilmu pengetahuan Smith, 2009: 36. Adapun alasan penggunaan jenis penelitian kualitatif karena tujuan dan penyajian dari penelitian ini lebih tepat dikaji melalui metode penelitian kualitatif. Penelitian ini bertujuan mengungkap data secara mendalam mengenai suatu fenomena. Artinya, penelitian ini lebih ditekankan pada hasil berupa kualitas bukan kuantitas. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan studi kasus. Menurut Salim 2001: 93, studi kasus merupakan suatu pendekatan untuk mempelajari, menjelaskan, atau menginterpretasi suatu kasus case dalam konteksnya secara alamiah tanpa adanya intervensi dari pihak luar. Peneliti berusaha memahami suatu konsep spesifik orang-orang tertentu, kelompok dengan karakteristik tertentu ataupun situasi unik secara mendalam melalui metode penelitian ini. Desain studi kasus yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan single level analysis atau studi kasus tunggal. Mooney dalam Salim, 2001: 94, menjelaskan bahwa studi kasus tunggal atau single level analysis yaitu studi kasus yang menyoroti perilaku individu atau kelompok individu dengan satu masalah penting. Penelitian ini melalui pendekatan studi kasus berusaha untuk menyoroti suatu kecenderungan gangguan secara menyeluruh yang dialami subjek penelitian, mengenai gambaran dan faktor-faktor penyebab trans disosiatif. Berdasarkan keunikan yang akan ditemui dari studi kasus mengenai trans disosiatif memberikan gambaran mengenai latar belakang, hal-hal yang menyebabkan dan mempengaruhi seorang mahasiswi mengalami trans disosiatif dalam setting latar yang ilmiah dan dilihat dari sudut pandang subjek itu sendiri. Hal inilah yang menjadi alasan untuk mengambil metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus dalam memberikan gambaran pada penelitian ini. Gejala khusus, yakni trans disosiatif, yang hendak dikaji akan digali dalam situasi dimana subjek mengalami pengalaman tersebut sehingga subjek dapat menggambarkan seperti yang sebenarnya terjadi.

3.2 Unit Analisis