Hubungan Sosial Orang yang Sering Mengalami Kesurupan Gejala Trans Disosiatif

merupakan salah satu mekanisme pertahanan jiwa manusia dan setiap orang berbeda-beda. Disosiatif sendiri merupakan terpecahnya suatu kesadaran karena cemas atau bahkan depresi yang amat sangat yang dialami oleh seseorang. Iya disosiatif atau konversi.E1-W4:090613 Itu hanya istilah nama.E1-W5:090613 Disosiatif itu dasarnya adalah terpecahnya kesadaran, begitupun juga konversi, disebabkan karena suatu depresi yang amat sangat, cemas yang amat sangat dia jadi mengalami suatu amnesia namanya karena ketegangan yang amat sangat.E1-W6:090613 Iya ada macam-macam, ada amnesia, fuga, tapi kalau kesurupan masuknya trans disosiatif. Jadi tergantung mekanisme pertahanan jiwanya dia memakai apa atau tidak semua orang sama, artinya mengalami suatu gangguan disosiatif yang bagaimana.E1-W7:090613

4.3.5.2 Hubungan Sosial Orang yang Sering Mengalami Kesurupan

Orang yang berpotensial mengalami gangguan kesurupan adalah orang yang memiliki kecenderungan gangguan kepribadian baik histerikal atau yang biasa disebut gangguan kepribadian histrionik dan gangguan kepribadian cemas atau cenderung dependen. Hubungan sosial orang yang sering mengalami pasti terhambat tapi tidak semua orang yang sering mengalami kesurupan mempunyai pribadi yang tertutup. Ya yang pasti memiliki kecenderungan gangguan kepribadian baik histerikal ataupun gangguan cemas.E1-W8:090613 Ya pastinya terhambat, kalau gangguan kecemasan pasti hubungan sosialnya kurang baik, histerikal pasti sosialnya kurang baik, jadi hendaya nya pada sosial.E1-W9:090613 Kalau tertutup, nggak mesti ya, tertutup itu biasanya pada orang anti sosial, orangnya tertutup, kalau kecemasan bisa tertutup tapi tidak selalu tertutup.E1-W10:090613

4.3.5.3 Gejala Trans Disosiatif

Gejala yang muncul saat orang mengalami trans disosiatif antara lain bisa lupa ingatan, atau gangguan jiwa yang lain seperti berbicara sendiri, seperti patung stupor, tidak mengenal orang lain dan lingkungannya. Yang muncul? Ya bisa lupa ingatan, bisa gangguan jiwa yang lainnya, misalnya bicara sendiri, misalnya kayak patung namanya stupor, tidak mengenal orang lain, dengan lingkungannya.E1-W11:090613 Saat gejala yang muncul teriak-teriak yang tanpa makna, sebenarnya Dia mengalami kekacauan palsu, dan Dia sebenarnya mencari keuntungan dari tindakannya tersebut, yaitu diperhatikan dan dilindungi oleh orang lain. Kalau berteriak-teriak itu dia mengalami kekacauan, kekacauan palsu, jadi saat dia berteriak-teriak, dia mengambil keuntungan dari berteriak misalnya dia dilindungi orang banyak misalnya, atau memang saat dia teriak mengalami ketegangan yang amat tinggi, itu sebenarnya dia tidak pingsan tapi dia mengambil keuntungan dari peristiwa itu, dia berteriak- teriak kan capek, dari capek itu dia kelelehan kan, kalau kelelahan kan oksigen diotak mengalami kekurangan la itu menyebabkan pingsan.E1- W16:090613 Supaya melihat seseorang benar mengalami gangguan disosiatif atau tidak membutuhkan pengalaman yang tinggi. Karena kemungkinan juga ada malingering. Malingering adalah usaha, kegiatan atau tindakan yang dilakukan guna untuk mendapatkan keuntungan, atau berpura-pura. Ya memang sulit ya mas, kita jam terbangnya harus tinggi, kita bisa melihat orang mengalami gangguan disosiatif, histerikal, konversi atau tidak apakah hal yang dilakukan itu bagian dari usaha dia untuk malingering, malingering itu suatu usaha, kegiatan atau tindakan yang dia lakukan untuk mendapatkan keuntungan dari hal tersebut, misalnya dia harus menyelesaikan tugas hari ini misalnya, karena dia tidak mampu dia melakukan hal itu dan akhirnya terbebas, malingering namanya, berpura- pura.E1-W17:090613 Jika seseorang benar mengalami kesurupan saat setelah di bawa ke tempat alternatif atau kiyai maka tidak akan meninggalkan sisa. Gejala sisa nampak dari perilaku dan emosional. Gejala sisa gangguan jiwa antara lain sering melamun, lupa akan identitas, suka menyendiri, itu gejala yang paling ringan. Iya jam terbangnya harus tinggi, pokoknya gitu kalau dia memang benar- benar mengalami kesurupan, di alternatif misalnya kita bawa orang ini kekiyai misalnya, dia tidak akan meninggalkan sisa pasti sembuh, tapi kalau dia mengalami gangguan disosiatif ya dia bisa juga mengambil malingering itu, seumpama dia diundangkan pak kiyai terus dia sembuh, tapi dia masih meninggalkan sisa, sisanya apa, dasarnya apa dia mengalami itu, dasarnya misalnya depresi, stres, ada konflik apa, la kita nyarinya kebelakang.E1- W18:090613 Iya nampak, ya itu perilaku bisa, emosionalnya bisa.E1-W19:090613 Iya itu namanya gejala sisa, ngalamunnya karena dia sudah mengalami suatu gangguan jiwa, jadi dia lupa akan identitasnya, yang paling ringanlah, orang yang mengalami gangguan akan identitasnya yang paling ringan itu juga ya ngalamun, suka lupa, senengnya menyendiri gitu.E1- W20:090613 4.3.5.4 Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Trans Disosiatif 4.3.5.4.1 Faktor Internal