mengakibatkan terjadinya kadar CBSA, antara lain : 1 partisipasi siswa dalam menetapkan tujuan kegiatan pembelajaran; 2 tekanan pada aspek
afektif dalam belajar; 3 partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran terutama
yang berbentuk
interaksi antar
siswa; 4
kekohesifan kekompakkan kelas sebagai kelompok; 5 kebebasan atau lebih tepat
kesempatan yang diberikan kepada siswa untuk mengambil keputusan- keputusan penting dalam kehidupan sekolah; dan 6 jumlah waktu yang
digunakan untuk menanggulangi masalah pribadi siswa baik berhubungan dengan pembelajaran.
E. Motivasi Belajar Siswa
Menurut Dimyati
dan Mudjiono
1999:80, motivasi
adalah dorongan terhadap kekuatan mental yang terjadi pada diri siswa. Sedangkan
motivasi belajar adalah kekuatan mental yang mendorong terjadinya belajar. Dalam
hal ini
motivasi dipandang
sebagai dorongan
mental yang
menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia termasuk perilaku belajar. Dalam
motivasi terkandung
adanya keinginan
yang mengaktifkan,
menggerakkan, menyalurkan dan mengarahkan sikap dan perilaku individu belajar.
Guru mencoba memberikan dan mengembangkan berbagai upaya yang perlu dilakukan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Maka dari
itu peran guru sangat membantu untuk meningkatkan belajar siswa. Menurut Dimyati dan Mudjiono 1999:101 upaya-upaya tersebut antara lain: 1
optimalisasi penerapan prinsip belajar; 2 optimalisasi unsur dinamis belajar dan pembelajaran; dan 3 optimalisasi pemanfaatan pengalaman dan
kemampuan siswa. Upaya pengoptimalisasian yang terkait dalam penerapan prinsip
belajar antara lain a belajar menjadi bermakna, bila siswa memahami tujuan belajar maka dari guru itu perlu menjelaskan tujuan belajar secara hierarkis,
b belajar menjadi lebih bermakna, bila siswa dihadapkan pada pemecahan masalah yang menentangnya, c belajar menjadi lebih bermakna, bila guru
mampu memusatkan segala kemampuan mental siswa dalam program kegiatan tertentu, dan d sesuai dengan perkembangan jiwa siswa maka
kebutuhan bahan-bahan belajar siswa semakin bertambah Dimyati dan Mudjiono, 1999:102.
Upaya pengoptimalisasian yang terkait dalam unsur dinamis belajar dan pembelajaran pada diri siswa dan lingkungannya antara lain a
memberikan kesempatan pada siswa, untuk mengungkap hambatan belajar yang di alaminya, b memelihara minat, kemauan dan semangat belajar
sehingga terwujud tindakan belajar, c meminta kesempatan pada orang tua siswawali, agar memberi kesempatan pada siswa untuk beraktualisasi diri
dalam belajar, d memanfaatkan unsur-unsur lingkungan yang mendorong belajar, dan f guru merangsang siswa dengan penguatan, dan memberikan
rasa percaya diri bahwa ia dapat mengatasi segala hambatan dan pasti berhasil Dimyati dan Mudjiono, 1999:103-104.
Upaya pengoptimalisasian
pemanfaatan pengalaman
dan kemampuan siswa, antara lain: a siswa ditugasi membaca bahan belajar
sebelumnya, b guru mempelajari hal-hal yang sukar bagi siswa, c guru memecahkan hal-hal yang sukar dengan mencari cara memecahkan masalah,
d guru mengajarkan cara mememcahkan masalah, mendidik keberanian mengatasi kesukaranmasalah, e guru mengajak serta siswa mengalami dan
mengatasi kesukaran, g guru memberi penguatan kepada siswa yang berhasil mengatasi kesukaran belajarnya sendiri, dan h guru menghargai pengalaman
dan kemampuan siswa agar belajar secara mandiri Dimyati dan Mudjiono, 1999:105-106
Menurut Dimyati dan Mudjiono 1999:97-98, unsur-unsur yang mempengaruhi motivasi belajar antara lain: a cita-cita atau aspirasi siswa
akan memperkuat motivasi belajar intinsik maupun ekstrinsik, b kemampuan siswa akan memperkuat motivasi anak untuk melaksanakan tugas-tugas
perkembangan, c kondisi siswa, meliputi kondisi jasmani dan kondisi rohani, dan d kondisi lingkungan siswa dapat berupa keadaan alam, lingkungan
tempat tinggal, pergaulan sebaya dan kehidupan kemasyarakatan.
F. Prestasi belajar
Prestasi adalah kecakapan nyata dan dapat diukur secara langsung dengan menggunakan tes. Karena dapat diukur maka bersifat sementara dan
dapat dipengaruhi
beberapa faktor
yang ada.
Winkel 1984:64
mengemukakan bahwa prestasi itu bukti usaha yang dapat dicapai. Jadi kesimpulannya bahwa prestasi belajar adalah hasil usaha yang dapat diukur