Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian
dilakukan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar, yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran. Hal senada juga dinyatakan oleh website
PPPG Tertulis Bandung dalam Susento, 2007, PTK adalah bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar
dapat memperbaiki dan atau meningkatkan praktek-praktek pembelajaran di kelas secara lebih profesional. Jadi dapat disimpulkan bahwa PTK merupakan
suatu bentuk penelitian yang mengarah kepada tindakan-tindakan secara terstruktur terhadap sekelompok siswa pada waktu yang sama serta menerima
pelajaran dari guru yang sama dalam rangka peningkatan kualitas proses pembelajaran.
Menurut Wibawa Susento, 2007, pelaksanaan PTK oleh guru akan meningkatkan
mutu pengajaran,
mengembangkan keterampilan
guru, meningkatkan
relevansi dan
efisiensi pengelolaan
pembelajaran, dan
menumbuhkan budaya meneliti di kalangan guru. Dalam Website PPG Tertulis Bandung Susento, 2007 dijelaskan bahwa manfaat PTK sebagai
berikut : a. Inovasi pembelajaran
Dalam inovasi pembelajaran guru perlu selalu mencoba untuk mengubah, mengembangkan, dan meningkatkan gaya mengajarnya agar mampu
melahirkan model pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan kelasnya. Dalam konteks ini, guru selalu berhadapan dengan siswa yang berbeda
dari tahun ke tahun. Oleh sebab itu, jika guru melakukan PTK dari kelasnya sendiri, dan berangkat dari persoalannya sendiri, kemudian
menghasilkan solusi terhadap persoalan tersebut, maka secara tidak langsung telah terlibat dalam proses inovasi pembelajaran.
b. Pengembangan kurikulum di sekolah dan di kelas Untuk kepentingan pengembangan kurikulum pada level kelas, PTK akan
sangat bermanfaat sebagai salah satu sumber masukan. Hal ini terjadi karena, proses reformasi kurikulum secara teoritik tidak netral. Sebaliknya
proses tersebut akan dipengaruhi oleh gagasan-gagasan yang saling berhubungan mengenai hakikat pendidikan, pengetahuan dan pengajaran.
PTK dapat membantu guru lebih dapat memahami hakikat tersebut secara empirik, dan bukan sekedar pemahaman yang bersifat teoritik.
c. Peningkatan profesionalisme guru Guru yang profesional, tidak akan merasa enggan melakukan berbagai
perubahan dalam praktek pembelajaran sesuai dengan kondisi kelasnya. PTK merupakan salah satu media yang dapat digunakan oleh guru untuk
memahami apa yang terjadi di kelas, dan kemudian meningkatkannya menuju kearah perbaikan-perbaikan secara profesional. Guru yang
profesional perlu melihat dan menilai sendiri secara kritis terhadap praktek pembelajarannya di kelas. Dengan melihat unjuk kerjanya sendiri,
kemudian merefleksikan, dan lalu diperbaiki, guru pada akhirnya akan mendapat otonomi secara profesional.
Dalam tahap PTK dilakukan kegiatan-kegiatan yang membentuk siklus. Tiap-tiap siklus terdiri dari empat langkah sebagai berikut Susento,
2007:5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. Perencanaan tindakan Menyusun rencana tindakan untuk menguji secara empiris hipotesis
tindakan. Rencana tindakan mencakup semua langkah tindakan secara rinci, segala keperluan untuk melaksanakan tindakan, dan berbagai
kendala yang mungkin timbul beserta cara mengatasinya. b. Pelaksanaan tindakan
Melaksanakan semua rencana tindakan dalam proses pembelajaran di kelas
c. Observasi tindakan Mengamati
pelaksanaan tindakan.
Observasi bertujuan
untuk mengumpulkan data yang berisi tentang pelaksanaan tindakan dan
dampaknya terhadap
proses dan
hasil pembelajaran.
Dalam melaksanakan observasi, guru bisa dibantu oleh pengamat luar teman
sejawat atau orang yang berkompeten d. Refleksi terhadap tindakan
Memproses data yang diperoleh dari observasi tindakan. Data yang diperoleh ditafsirkan, dianalisis dan disimpulkan. Refleksi dapat
dilakukan guru dengan bantuan pengamat atau orang lain yang berkompeten. Berdasarkan hasil refleksi kemudian dilakukan evaluasi
terhadap tindakan, yaitu untuk menilai sejauh mana tindakan telah dapat mengatasi masalah, maka tahap PTK selesai. Jika tindakan
belum dapat mengatasi masalah, maka tahap PTK masih dilanjutkan ke siklus kegiatan yang baru.