F
hitung
F
tabel,
maka secara bersama-sama variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat, sebaliknya bila F
hitung
F
tabel
, maka secara bersama-sama variabel bebas tidak berpengaruh terhadap variabel
terikat. Bila F
hitung
= F
tabel
maka secara bersama-sama variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat Priyatno dalam Eva Nani.G,
2009.
Di mana : n = ukuran sampel
R
2
= koefisien determinasi k = banyaknya variabel bebas
F
hitung
F
tabel
Apabila F
hitung
F
tabel
maka hipotesis alternatif diterima atau dengan kata lain H
ditolak. Hal ini dapat diartikan bahwa variabel kualitas interaksi, kualitas lingkungan fisik dan kualitas hasil secara bersama-
sama berpengaruh terhadap kepuasan konsumen. F
hitung
F
tabel
Apabila F
hitung
F
tabel
maka hipotesis alternatif ditolak atau dengan kata lain H
diterima. Hal ini dapat diartikan bahwa variabel kualitas
interaksi, kualitas lingkungan fisik dan kualitas hasil secara bersama- sama tidak berpengaruh terhadap kepuasan konsumen.
F
hitung
= F
tabel
Apabila F
hitung
= F
tabel
maka hipotesis alternatif ditolak atau dengan kata lain H
diterima. Hal ini dapat diartikan bahwa variabel kualitas interaksi, kualitas lingkungan fisik dan kualitas hasil secara bersama-
sama tidak berpengaruh terhadap kepuasan konsumen. c. Uji-t
Dalam hal ini untuk menilai apakah masing-masing variabel yaitu kualitas interaksi X
1
, kualitas lingkungan fisik X
2
dan kualitas hasil X
3
mempunyai hubungan yang signifikan dengan kepuasan konsumen Y. Pengujian hipotesis dengan cara menilai probabilitas distribusi
hasil perhitungan dengan besarnya tingkat signif ikan α yang
digunakan adalah 10. Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan menghitung nilai t Sugiyono, 2001:292:
Rumus :
Keterangan : t = t hitung yang dicari
r = koefisien korelasi r
2
= koefisien determinan n = jumlah sampel
jika t
hitung ≤
t
tabel
α = 0,05; n-2,maka H diterima dan H
a
ditolak.
jika t
hitung
t
tabel
α = 0,05; n-2,maka H ditolak dan H
a
diterima.
d. Analisis Determinasi R² Koefisien determinasi adalah suatu nilai yang menggambarkan seberapa
besar perubahan atau variasi dari variabel dependen bisa dijelaskan oleh perubahan atau variasi dari variabel independen. Dengan mengetahui
nilai R² kita dapat mengetahui seberapa besar kemampuan model regresi yang kita gunakan mampu memprediksi variabel dependen.
Semakin tinggi nilai R² semakin baik kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen.
64
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Singkat Perusahaan
PT. XL Axiata Tbk. “XL” didirikan pada tanggal 6 Oktober 1989
dengan nama PT. Grahametropolitan Lestari, bergerak di bidang perdagangan dan layanan umum. Enam tahun kemudian, XL mengambil
suatu langkah penting seiring dengan kerja sama antara Rajawali Group pemegang saham PT Grahametropolitan Lestari dan tiga investor asing
NYNEX, AIF, dan Mitsui. Nama XL kemudian berubah menjadi PT Excelcomindo Pratama dan berikutnya menjadi PT XL Axiata, dengan
bisnis utama di bidang penyediaan layanan telepon dasar. Pada tanggal 8 Oktober 1996, XL mulai beroperasi secara komersial
dengan fokus cakupan area di Jakarta, Bandung dan Surabaya. Hal ini menjadikan XL sebagai perusahaan tertutup pertama di Indonesia yang
menyediakan layanan teleponi dasar bergerak seluler. XL saat ini adalah penyedia layanan seluler dengan jaringan yang luas dan berkualitas di
seluruh Indonesia bagi pelanggan ritel Consumer Solutions dan solusi bagi pelanggan korporat Business Solutions.
Bulan September 2005 merupakan suatu tonggak penting untuk perusahaan. Dengan mengembangkan seluruh aspek bisnisnya, XL
menjadi perusahaan publik dan tercatat di Bursa Efek Jakarta sekarang Bursa Efek Indonesia. Kepemilikan saham XL saat ini mayoritas
dipegang oleh Axiata Group Berhad ”Axiata” melalui Indocel Holding Sdn Bhd 86,5 dan Emirates Telecommunications Corporation Etisalat
melalui Etisalat International Indonesia Ltd. 13,3. XL pada saat ini merupakan penyedia layanan telekomunikasi seluler
dengan cakupan jaringan yang luas di seluruh wilayah Indonesia bagi pelanggan ritel dan menyediakan solusi bisnis bagi pelanggan korporat.
Layanan XL mencakup antara lain layanan suara, data dan layanan nilai tambah lainnnya value added services.
XL satu-satunya operator yang memiliki jaringan serat optik yang luas. XL telah meluncurkan XL 3G pada 21 September 2006, layanan
telekomunikasi selular berbasis 3G pertama yang tercepat dan terluas di Indonesia. XL dimiliki secara mayoritas oleh Axiata Group Berhad
“Axiata Group” melalui Axiata Investments Indonesia Sdn Bhd dahulu Indocel Holding Sdn Bhd 66,55 dan sisanya adalah publik 33,45.
Sebagai bagian dari Axiata Group bersama-sama dengan Aktel Bangladesh, HELLO Cambodia, Idea India, MTCE Iran, Celcom
Malaysia, Multinet Pakistan, M1 Singapore, Samart Thailand dan Dialog Sri Lanka, menjadi yang terbaik di wilayah Asia.
B. Visi dan Misi Perusahaan
Visi PT. XL Axiata Tbk adalah menjadi juara seluler Indonesia, memuaskan pelanggan, pemegang saham, dan karyawan. Sedangkan Misi
XL dituangkan dalam nilai-nilai yang yang menjadi fokus utama perusahaan sebagai alat untuk mencapai visi perusahaan tersebut. Nilai-
nilai ini secara bersama-sama dijunjung oleh seluruh karyawan perusahaan, yaitu teamwork, integrity, dan service excellence. Kerja tim di
merupakan nilai dimana seluruh karyawan perusahaan harus saling mendukung dan secara aktif terlibat dalam mencapai tujuan bersama.
Intergritas sebagai nilai adalah menjadi individu yang dapat dipercaya dan selalu mematuhi etika profesi dan bisnis. Memiliki keunggulan dalam
pelayanan sebagai nilai ialah dengan sepenuh hati memberikan solusi yang terbaik untuk memenuhi harapan pelanggan.
C. Logo XL
Logo perusahaan XL adalah suatu identitas merek. XL sebagai logo terdiri dari sebuah ikon, sangat dikenali dan saat melihat maka akan
dengan mudah diingat sebagai simbol yang mewakili seorang juara. Logo bagi banyak orang dibuat untuk dengan pertimbangan makna filosofis
sebagai harapan. Secara grafis, logo XL digambarkan dengan elemen manusia namun dibuat dengan bentuk yang bebas sebagai perwakilan dari
nilai inovasi yang dimiliki oleh XL. Hal tersebut juga memungkinkan sebagai gerak fleksibilitas yang lebih besar. Sebab sebagai perusahaan
telekomunikasi yang memiliki persaingan dan pertumbuhan yang cepat XL dituntut untuk mengikuti perkembangan ini dengan dinamis dan fleksibel.
Dari kesemuanya, logo XL menampilkan bentuk yang simple, straight forward
, clean, dan professional. Sumber: www.xl.co.id
Gambar IV.1 logo perusahaan Logo berbentuk prisma dengan warna yang beragam merupakan
identitas logo Axiata sebagai perusahaan yang memiliki jumlah saham sebesar 66,7 atas XL. Perusahaan Axiata menaungi 11 perusahaan
telekomunikasi di Asia. Prisma ini memiliki makna beraneka segi dan beraneka dimensi yang mencerminkan kekayaan budaya, keberagaman,
dan semangat. Sedangkan untuk warna yang beragam diartikan sebagai beragamnya negara yang di berikan pelayanan bidang telekomunikasi oleh
perusahaan ini. Hal ini menunjukkan bahwa Axiata melihat situasi dari berbagai
perspektif, mengambil
banyak sudut
pandang dalam
pertimbangan perusahaan. Logo Axiata ini ditambahkan pada tahun 2009 sejak akuisisi yang dilakukan atas kepemilikan saham XL.
D. Struktur Perusahaan
A. Struktur PT. XL Axiata, Tbk
Gambar IV.2 struktur perusahaan
Dalam struktur organisasi PT. XL Axiata, Tbk yang berada pada posisi paling atas dalam struktur organisasi adalah pemegang saham.
Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab kepada pemegang saham. Dalam struktur organisasi PT. XL Axiata Tbk memiliki 6 divisi
utama yang bertanggung jawab secara langsung kepada Direksi. Diantaranya adalah Services, Consumer Marketing, Finance, Corporate
Services, Commerce, Presdir’s Office.
a. Tugas dan Wewenang 1 Rapat Umum Pemegang Saham
Rapat Umum Pemegang Saham RUPS merupakan organisasi tertinggi dalam struktur korporasi XL, dengan wewenang antara
lain : a Mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan
Komisaris dan Direksi. b Mengesahkan Perubahan Anggaran Dasar.
c Memberikan persetujuan atas Laporan Tahunan. d Menyetujui rencana perolehan dan penggunaan dana.
e Menunjuk akuntan publik. f Menetapkan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan
Direksi. 2 Dewan Komisaris
Dewan Komisaris diberikan kekuasaan oleh Perusahaan untuk melakukan pengarahan, pengawasan dan memberikan nasihat