27
6 Mengelola emosi orang lain
Keterampilan mengelola emosi orang lain merupakan kemampuan yang dahsyat jika seseorang bisa mengoptimalkannya.
7 Memotivasi orang lain
Keterampilan memotivasi orang lain adalah bentuk lain dari keterampilan kepemimpinan yaitu kemampuan menginspirasi,
memotivasi, dan mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan bersama.
C. Kultur Keluarga
1. Pengertian Kultur
Kultur atau kata lainnya budaya berasal dari ilmu antropologi. Kultur merupakan keunikan sekelompok masyarakat dibandingkan
sekelompok masyarakat lainnya; bertahannya perilaku masyarakat dari satu generasi ke generasi berikutnya Kotter dan Heskett, 1992:3-4.
Kultur juga dapat didefinisikan sebagai: “the totally of socially transmitted behavior pattern, arts, beliefs,
institusions, and all other product of human work and thought characteristics of the community or population”.
Sejak kecil seorang yang tinggal dalam suatu lingkungan akan mempelajari kultur di mana ia tinggal. Kultur mengajarkan cara pandang,
pola pikir, dan perasaan yang benar ketika menghadapi masalah yang dihadapi.
28
Kultur menurut Hofstede 1995:5 adalah “… a collective phenomenon, because it is at least partly shared with
people who live or lived within the same social environment, which is there it was learned. It is the collective programming of the mind
which distinguishes the members of the one group or category of people from another”
Menurut Sugiarto http:www.waspada.co.idserba_serbi pendidikan, kultur merupakan pandangan hidup yang diakui bersama oleh
suatu kelompok masyarakat yang mencakup cara berpikir, perilaku, sikap, nilai yang tercermin baik dalam wujud fisik maupun abstrak. Cakupan
unsur kultur tersebut selanjutnya membedakan anggota kelompok satu dengan yang lain Hofstede, 1994:4. Karenanya Hofstede 1994:4
menyebutkan kultur sebagai “software of the mind”. Kultur sebagai bentuk pemrograman mental secara kolektif, kultur cenderung sulit
berubah. Perubahan bersifat evolutif atau perlahan-lahan. Hal ini disebabkan bukan semata-mata karena kultur tersebut telah menjadi bagian
dari diri para anggota kelompok, tetapi kultur telah terkristalisasi ke dalam lembaga yang mereka bangun.
2. Pengertian dan Dimensi Kultur Keluarga
Kultur keluarga adalah kebiasaan-kebiasaan dan kebudayaan keluarga akan menjadi pola pikir tersendiri yang digunakan sebagai dasar
seseorang bertindak dan mengambil keputusan. Kultur sebagai bentuk pemrograman mental secara kolektif suatu kelompok cenderung sulit
berubah. Jikalau pun berubah, maka perubahan akan berlangsung secara evolutif. Hal ini disebabkan bukan semata-mata karena kultur tersebut
29
telah menjadi bagian dari diri anggota para kelompok, tetapi kultur telah terkristalisasi ke dalam lembaga yang mereka bangun.
Substansi perbedaan kultur antar kelompok akan lebih tampak pada praktik kultur daripada nilai-nilai Hofstede, 1994:5. Perbedaan kultur
antar kelompok tersebut dapat dianalisis pada tingkatan unit atau bahkan sub-sub unit dalam suatu organisasi Hofstede, 1994:181-182. Kultur
dapat diklasifikasikan ke dalam 6 enam tingkatan atau lapisan layers yaitu: 1 a national level, 2 a regional level etc, 3 a gender level, 4 a
generation level, 5 a social class level, dan 6 an organization or corporate level Hofstede, 1994:10. Pada tingkat nasional, kultur dapat
dikenali berdasarkan dimensi yang mencakup: power distance from small to large, collectivism versus individualism, femininity versus masculinity,
dan uncertainty avoidance from weak to strong Hofstede, 1994:14. Dimensi power distance jarak kekuasaan merupakan tingkat
dalam nama kekuasaan anggota dalam institusi didistribusikan secara berbeda. Dimensi individualism individualisme menggambarkan suatu
masyarakat di mana pertalian antar individu cenderung menghilang suatu kondisi kelompok dalam mana individu-individu sejak lahir
diintegrasikan secara kuat sehingga mereka menjadi sangat loyal terhadap kelompok tersebut. Dimensi masculinity maskulinitas menunjukkan
suatu kelompok di mana peran sosial gender terhadap perbedaan yang jelas. Sementara, dimensi femininity menunjukan suatu kelompok dimana
peran sosial gender terhadap perbedaan tidak jelas. Dimensi uncertainty PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
avoidance ketidakpastian menunjukan suatu kelompok masyarakat dimana individu-individu akan merasa terancam dalam suatu kondisi
ketidakpastian ketidaktahuan situasi. Elemen-elemen masyarakat sebagaimana diklasifikasikan Hofstede
1994:28 mencakup: keluarga, sekolah, dan komunitas organisasi tempat seseorang melaksanakan aktivitasnya. Pada tingkat keluarga,
dimensi power distance jarak kekuasaan mencakup indikator antara lain: ketaatan kepada norma keluarga, menghormati orang tua dan yang lebih
tua sebagai dasar kebaikan, otoritas orang tua berpengaruh terus menerus sepanjang hidup, dan ketergantungan. Dimensi collectivism versus
individualism mencakup indikator antara lain: demokrasi dalam keluarga, kesetiaan kepada kelompok adalah sumber daya bersama, mampu
mengelola keuangan, perayaan keluarga tidak boleh dilupakan, merasa bersalah jika melanggar peraturan, dan keluarga menjadi tempat
bersatunya anggota keluarga. Dimensi femininity versus masculinity mencakup indikator antara lain: relasi anak dan orang tua ada jarak,
perbedaan peran orang tua, peran wanita yang lebih rendah dari pria, dan belajar bersama menjadi rendah hati. Sedangkan dimensi uncertainty
avoidance mencakup indikator yang meliputi: toleransi terhadap situasi yang tidak pasti dan mempunyai inisiatif, keluarga menjadi tempat belajar,
dan memiliki aturan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
D. Kultur Sekolah