85
III = SMK Perindustrian Yogyakarta IV = SMK Tamansiswa Yogyakarta
V = SMK BOPKRI 4 Yogyakarta VI = SMK Negeri 3 Yogyakarta
f =
Frekuensi fr =
Frekuensi Relatif
Tabel 4.15 diatas menunjukkan bahwa jumlah reponden yang
menyatakan bahwa bakat kewirausahaan sangat tinggi adalah 32 siswa 9,38, 192 siswa 56,3 menyatakan tinggi, 95 siswa 27,87
menyatakan cukup tinggi, 22 siswa 6,45 menyatakan rendah, dan 0 siswa 0 menyatakan sangat rendah. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa sebagian besar responden menyatakan bakat kewirausahaan adalah tinggi. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan
nilai mean = 104,93, median = 105, modus = 104, dan standar deviasi = 8,94.
B. Pengujian persyaratan analisis
1. Uji Normalitas Pengujian normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data
setiap variabel berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas dilakukan dengan program SPSS. Hasil pengujian One-Sample
Kolmogorof-Smirnov menunjukkan bahwa data untuk variabel pelaksanaan pendidikan dan pelatihan, kecerdasan emosional
berwirausaha, kultur keluarga, kultur sekolah dan bakat kewirausahan berdistribusi normal. Hal ini disebabkan nilai-nilai asymp.sig 2 tailed
86
α
= 0,05. Berikut ini disajikan tabel ringkasan hasil pengujian normalitas lampiran 4 hal150:
Tabel 4.14 Hasil Pengujian Normalitas
No. Variabel
Asymp.sig 2- tailed
α
Kesimpulan 1. Pelaksanaan
Diklat 0,073
0,05 Normal
2. Kecerdasan Emosional Berwirausaha
0,297 0,05
Normal 3.
Kultur Keluarga 0,164
0,05 Normal
4. Kultur Sekolah
0,251 0,05
Normal 5. Bakat
Kewirausahaan 0,161
0,05 Normal
2. Uji Linieritas Pengujian linieritas dilakukan berdasarkan uji statistik F pada
tingkat signifikansi 5. Berikut ini disajikan hasil pengujian linieritas hubungan pelaksanaan diklat dengan kecerdasan emosional berwirausaha
lampiran 4 hal 150:
Tabel 4.15 Hasil Pengujian Linieritas
Variabel F
hitung
F
tabel
Kesimpulan Pelaksanaan Diklat dengan Kecerdasan
Emosional Berwirausaha 1,281 1,456
Linier
Tabel 4.2 menunjukkkan bahwa nilai F sebesar 1,281 sedangkan pada
derajat kebebasandf 36;303, nilai F
tabel
sebesar 1,456 maka dapat disimpulkan bahwa hubungan kedua variabel adalah linier.
hitung
87
C. Pengujian Hipotesis
1. Pengaruh Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan terhadap Kecerdasan
Emosional Berwirausaha ditinjau dari Kultur Keluarga a.
Rumusan Hipotesis Ho
: Tidak ada pengaruh positif pelaksanaan diklat terhadap kecerdasan emosional berwirausaha ditinjau dari kultur
keluarga. Ha
: Ada pengaruh positif pelaksanaan diklat terhadap
kecerdasan emosional berwirausaha ditinjau dari kultur keluarga.
b. Penarikan kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian ANOVA, model persamaan regresi dapat disajikan sebagai berikut lampiran 4 hal 152 :
Y = 95,174-0,411X
1
-1,137X a+0,017 X
1
X a
2 2
Keterangan : Y
= Kecerdasan Emosional Berwirausaha X
1
= Variabel Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan X a
= Variabel Kultur Keluarga
2
X
1
X a = Nilai interaksi antara variabel pelaksanaan diklat dengan
variabel kultur keluarga
2
Hasil pengujian regresi ini menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi β
3
dari interaksi variabel pelaksanaan pendidikan dan pelatihan dengan variabel kultur keluarga terhadap kecerdasan emosional
berwirausaha adalah 0,017. Nilai tersebut menunjukkan bahwa jika PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
semua dimensi kultur keluarga berinteraksi maka memperkuat derajat
pengaruh pelaksanaan pendidikan dan pelatihan terhadap kecerdasan emosional berwirausaha. Nilai signifikansi koefisien regresi
β
3
dari interaksi pelaksanaan pendidikan dan pelatihan dengan kultur keluarga
terhadap kecerdasan emosional berwirausaha menunjukkan lebih rendah dari nilai alpha yang digunakan dalam penelitian ini
ρ = 0,029
α
= 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua dimensi kultur keluarga menentukan pengaruh antara pelaksanaan
pendidikan dan pelatihan terhadap kecerdasan emosional berwirausaha. Artinya pada siswa yang berasal dari keluarga dengan
kultur semakin kondusif maka menentukan derajat pengaruh pelaksanaan pendidikan dan pelatihan terhadap kecerdasan emosional
berwirausaha. 2.
Pengaruh Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan terhadap Kecerdasan Emosional Berwirausaha ditinjau dari Kultur Sekolah
a. Rumusan Hipotesis
Ho : Tidak ada pengaruh positif pelaksanaan diklat terhadap
kecerdasan emosional berwirausaha ditinjau dari kultur sekolah.
Ha :
Ada pengaruh positif pelaksanaan diklat terhadap kecerdasan emosional berwirausaha ditinjau dari kultur
sekolah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
b. Penarikan kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian ANOVA, model persamaan regresi dapat disajikan sebagai berikut lampiran 4 hal 153 :
Y = 100,711-0,354X
1
-1,133X a+0,015 X
1
X a
2 2
Keterangan : Y
= Kecerdasan Emosional Berwirausaha X
1
= Variabel Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan X a
= Variabel Kultur Keluarga
2
X
1
X a = Nilai interaksi antara variabel pelaksanaan diklat dengan
variabel kultur sekolah
2
Hasil pengujian regresi ini menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi β
3
dari interaksi variabel pelaksanaan pendidikan dan pelatihan dengan keseluruhan dimensi kultur sekolah terhadap kecerdasan
emosional berwirausaha adalah 0,015. Nilai tersebut menunjukkan
bahwa interaksi kedua variabel memperkuat derajat pengaruh
pelaksanaan pendidikan dan pelatihan terhadap kecerdasan emosional berwirausaha. Nilai signifikansi koefisien regresi
β
3
dari interaksi pelaksanaan pendidikan dan pelatihan dengan keseluruhan dimensi
kultur sekolah terhadap kecerdasan emosional berwirausaha menunjukkan lebih rendah dari nilai alpha yang digunakan dalam
penelitian ini ρ = 0,047
α
= 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengaruh keseluruhan dimensi kultur sekolah pada
pengaruh antara pelaksanaan pendidikan dan pelatihan dengan kecerdasan emosional berwirausaha adalah signifikan. Artinya pada
90
siswa yang berasal dari sekolah dengan kultur semakin kondusif maka menentukan derajat pengaruh pelaksanaan pendidikan dan pelatihan
terhadap kecerdasan emosional berwirausaha. 3.
Pengaruh Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan terhadap Kecerdasan Emosional Berwirausaha ditinjau dari Bakat Kewirausahaan
a. Rumusan Hipotesis
Ho : Tidak ada pengaruh positif pelaksanaan diklat terhadap
kecerdasan emosional berwirausaha ditinjau dari bakat kewirausahaan.
Ha :
Ada pengaruh positif pelaksanaan diklat terhadap kecerdasan emosional berwirausaha ditinjau dari bakat
kewirausahaan. b.
Penarikan kesimpulan Berdasarkan hasil pengujian ANOVA, model persamaan regresi dapat
disajikan sebagai berikut lampiran 4 hal 155 : Y = 45,124+0,346X
1
-1,153X a+0,002 X
1
X a
2 2
Keterangan : Y
= Kecerdasan Emosional Berwirausaha X
1
= Variabel Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan X a = Variabel bakat kewirausahaan
2
X
1
X a= Nilai interaksi antara variabel pelaksanaan diklat dengan variabel bakat kewirausahaan
2
Hasil pengujian regresi ini menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi β
3
dari interaksi variabel pelaksanaan pendidikan dan pelatihan dengan variabel bakat kewirausahaan terhadap kecerdasan emosional
91
berwirausaha adalah 0,002. Nilai tersebut menunjukkan bahwa
interaksi kedua variabel memperkuat derajat pengaruh pelaksanaan
pendidikan dan pelatihan terhadap kecerdasan emosional berwirausaha. Nilai signifikansi koefisien regresi
β
3
dari interaksi pelaksanaan pendidikan dan pelatihan dengan bakat kewirausahaan
terhadap kecerdasan emosional berwirausaha menunjukkan lebih tinggi dari nilai alpha yang digunakan dalam penelitian ini
ρ = 0,665
α
= 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengaruh bakat kewirausahaan pada pengaruh antara pelaksanaan pendidikan
dan pelatihan dengan kecerdasan emosional berwirausaha adalah tidak signifikan. Artinya pada siswa yang semakin berbakat maka tidak
menentukan pengaruh pelaksanaan pendidikan dan pelatihan terhadap kecerdasan emosional berwirausaha.
D. Pembahasan