Bakat Kewirausahaan KAJIAN PUSTAKA

35 dan tujuan berprestasi. Dimensi femininity versus masculinity mencakup indikator antara lain: suasana kompetisi di kelas, berorientasi pada prestasi dan kompetensi guru. Sedangkan dimensi uncertainty avoidance mencakup indikator yang meliputi: tingkat penerimaan siswa pada kekurangan guru, kejelasan guru dalam menerangkan, dan adanya kedekatan hubungan antara guru, siswa, dan orang tua.

E. Bakat Kewirausahaan

1. Bakat Setiap manusia yang terlahir pasti memiliki bakat, dan antara satu orang dengan yang lain bakatnya pun berbeda-beda. Bakat dapat juga diartikan sebagai kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang masih perlu dikembangkan atau dilatih Conny Semiawan dkk., 1984:1. Sedang menurut Roy Sembel, bakat merupakan pola pikir, perasaan, perilaku alami yang kita miliki Paulus Winarto, http:www.pembelajar. com. Menurut Paulus Winarto Januari 2006, yang menyebutkan bahwa bakat adalah sesuatu yang sudah kita bawa sejak lahir dan merupakan anugerah Tuhan yang harus kita syukuri http:www.pembelajar.com. Kemampuan alamiah tersebut dapat bersifat umum misalnya intelektual umum, atau dapat bersifat khusus misalnya intelektual akademik khusus Conny Semiawan dkk, 1984:2. Bakat memungkinkan seseorang mencapai prestasi tertentu. Hal yang perlu dilakukan yaitu latihan, pengetahuan, pengalaman, dan dorongan atau motivasi agar 36 bakatnya dapat terwujud. Bakat adalah potensi terpendam yang perlu digali dengan cermat, mana yang paling menonjol, kita tidak akan tahu secara pasti sebelum kita menemukannya Aminah Ahmad, http:www.kompas.commetronews020809213014.htm. Renzulli dan kawan-kawan Conny Semiawan dkk., 1984:6-7 menyimpulkan bahwa yang menentukan keterbakatan seseorang pada hakikatnya adalah keterikatan dari tiga kelompok ciri-ciri, yaitu: a. Kemampuan diatas rata-rata Kemampuan diatas rata-rata tidak berarti bahwa kemampuan itu harus unggul. Yang pokok ialah bahwa kemampuan itu harus cukup diimbangi oleh kreativitas dan tanggung jawab terhadap tugas. b. Kreativitas Kreativitas adalah kemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan baru dan menerapkannya dalam pemecahan masalah. Kreativitas meliputi aptitude seperti kelancaran, keluwesan fleksibilitas, dan keaslian ciri non-aptitude seperti rasa ingin tahu, senang mengajukan pertanyaan dan selalu ingin mencari pengalaman baru. c. Tanggung jawab atau pengikatan diri terhadap tugas Tanggung jawab atau pengikatan diri terhadap tugas menunjukkan semangat dan motivasi untuk mengerjakan dan menyelesaikan suatu tugas. Suatu pengikatan dari dalam jadi bukan tanggung jawab yang diterima dari luar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37 Menurut Terman Conny Semiawan dkk., 1984:22-23 karakteristik anak berbakat intelektual: a Kesiagaan mental; b Kemampuan pengamatan observasi; c Keinginan untuk belajar; d Daya konsentrasi; e Daya nalar; f Kemampuan membaca; g Ungkapan verbal; h Kemampuan menulis; i Kemampuan bertanya yang baik; j Menunjukkan minat yang luas; k Berambisi untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi; l Mandiri dalam memberikan pertimbangan; m Dapat memberi jawaban tepat dan langsung kesasaran; n Melibatkan diri sepenuhnya dan menghadapi tugas yang diminati. 2. Kewirausahaan Di Indonesia ada pemikiran bahwa berwirausaha adalah milik etnis keturunan tertentu seperti etnis keturunan cina yang sukses dengan bisnisnya, keturunan india dengan kainnya, keturunan arab dengan usaha mebelnya. Namun sekarang ini tampaknya tidak demikian, siapapun bisa menjadi seorang wirausahawan. Sekarang ini kewirausahaan merupakan disiplin ilmu yang dapat dipelajari dan diajarkan. Sebelum istilah wirausaha sepopuler seperti sekarang ini, dulu sering kita dengar istilah wiraswasta. Menurut Budi Santoso http:www.webpost.netasasmatwebapotret.htm, kata wiraswasta berasal dari Wira yang berarti utama, gagah, berani, luhur, teladan atau pejuang. Swa berarti sendiri dan Sta berarti berdiri. Jadi wiraswasta entrepreneur berarti pejuang yang utama, gagah, luhur, berani dan layak PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38 menjadi teladan dalam bidang usaha dengan landasan berdiri diatas kaki sendiri. Kewirausahaan adalah kesatuan terpadu dari semangat, nilai-nilai dan prinsip serta sikap, kuat, seni, dan tindakan nyata yang sangat perlu, tepat dan unggul dalam menangani dan mengembangkan perusahaan atau kegiatan lain yang mengarah pada pelayanan terbaik kepada langganan dan pihak-pihak lain yang berkepentingan termasuk masyarakat, bangsa dan negara http:www.webpost.netasasmatwebapotret.htm. Menurut Zimmerer Suryana, 2003:10 kewirausahaan adalah penerapan kreativitas dan inovasi untuk memecahkan masalah dan upaya untuk memanfaatkan peluang yang dihadapi setiap hari. Pendapat tersebut sejalan dengan pendapat Suryana 2003:1 bahwa kewirausahaan diartikan sebagai kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencapai peluang untuk menuju sukses. Proses kreatif dan inovatif biasanya diawali dengan memunculkan ide-ide dan pemikiran baru untuk menciptakan yang baru dan berbeda. Menurut Geoffrey G. Meredith yang dikutip oleh Suryana 2003:13-14, bahwa ciri-ciri utama kewirausahaan dapat dilihat dari watak dan perilakunya, yaitu percaya diri, berorientasi pada tugas dan hasil, pengambil risiko dan suka tantangan, kepemimpinan, keorisinilan, dan berorientasi ke masa depan. Kreativitas oleh Zimmerer Suryana, 2003:23-24 adalah “ Sometimes creativity involves generating something from nothing. However, creativity is more likely to result in collaborating on the 39 present, in putting old things together in new ways, or in taking something simple or better ”. Dari definisi diatas dapat diartikan bahwa: a. Kreatifitas adalah menciptakan sesuatu yang asalnya tidak ada. b. Hasil kerja sama masa kini untuk memperbaiki masa lalu dengan cara yang baru. c. Menggantikan sesuatu dengan sesuatu yang lebih sederhana dan lebih baik. 3. Bakat kewirausahaan Pendidikan di sekolah dapat membantu siswa untuk mengembangkan bakat, termasuk bakat kewirausahaan. Bakat kewirausahaan dapat diartikan sebagai kemampuan untuk kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencapai peluang untuk menuju sukses, yang merupakan potensi yang masih perlu dikembangkan dan dilatih. Perlu adanya pelatihan dan pengembangan agar bakat kewirausahaan seseorang dapat berkembang terutama pada siswa di sekolah.

F. Kerangka Berpikir

Dokumen yang terkait

Hubungan kultur keluarga dan kultur sekolah dengan minat siswa berwirausaha : studi kasus pada siswa kelas X SMK Negeri I Depok, Sleman.

0 1 161

Pengaruh pelaksanaan pendidikan dan pelatihan terhadap kecerdasan emosional berwirausaha ditinjau dari kultur keluarga, kultur sekolah dan bakat kewirausahaan : survei siswa-siswi kelas tiga SMK jurusan Teknik Mekanik Otomotif Kabupaten Kulon Progo, ...

0 1 246

Pengaruh locus of control, kultur keluarga, dan kultur sekolah pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa : survei pada siswa-siswa SMP Negeri dan Swasta di Kabupaten Sleman - Yogyakarta.

0 0 265

Pengaruh pelaksanaan pendidikan dan pelatihan terhadap kecerdasan emosional berwirausaha ditinjau dari kultur keluarga, kultur sekolah dan bakat kewirausahaan : survei Siswa-siswi pada 6 SMK jurusan Teknik Mekanik Otomotif Kabupaten Bantul, Propinsi DIY.

0 0 235

Pengaruh pelaksanaan pendidikan dan pelatihan terhadap kecerdasan emosional berwirausaha ditinjau dari kultur keluarga, kultur sekolah dan bakat kewirausahaan : survei siswa-siswi pada 6 SMK jurusan Teknik Mekanik Otomotif Kabupaten Sleman, Propinsi DIY.

0 1 234

Pengaruh pelaksanaan pendidikan dan pelatihan terhadap kecerdasan emosional berwirausaha ditinjau dari kultur keluarga, kultur sekolah dan bakat kewirausahaan : survei siswa-siswi pada 6 SMK jurusan Teknik Mekanik Otomotif Kabupaten Sleman, Propinsi DIY -

0 0 232

Pengaruh pelaksanaan pendidikan dan pelatihan terhadap kecerdasan emosional berwirausaha ditinjau dari kultur keluarga, kultur sekolah dan bakat kewirausahaan : survei Siswa-siswi pada 6 SMK jurusan Teknik Mekanik Otomotif Kabupaten Bantul, Propinsi DIY -

0 0 233

Pengaruh pelaksanaan diklat terhadap kecerdasan emosional berwirausaha ditinjau dari kultur keluarga, kultur sekolah dan bakat kewirausahaan : survey pada siswa-siswa kelas 2 pada 6 SMK jurusan Teknik Mekanik Otomotif Kotamadya Yogyakarta, Propinsi DIY -

0 0 185

Pengaruh pelaksanaan pendidikan dan pelatihan terhadap kecerdasan emosional berwirausaha ditinjau dari kultur keluarga, kultur sekolah dan bakat kewirausahaan : survei siswa-siswi kelas tiga SMK jurusan Teknik Mekanik Otomotif Kabupaten Kulon Progo, ... -

0 0 244

Hubungan kultur keluarga dan kultur sekolah dengan minat siswa berwirausaha : studi kasus pada siswa kelas X SMK Negeri I Depok, Sleman - USD Repository

0 0 159