19
B. Kecerdasaan Emosional Berwirausaha
1. Kecerdasan Emosional
Kecerdasan yang dimiliki seseorang bermacam-macam seperti kecerdasan intelektual, kecerdasan spiritual, dan juga kecerdasan
emosional. Kecerdasan emosional sangat dibutuhkan bagi manusia, karena seringnya berhubungan dengan orang lain atau sebagai makhluk
sosial. Adanya hubungan dengan orang lain maka kecerdasaan emosional mencakup kemampuan membedakan dan menanggapi dengan tepat
suasana hati, temperamen, motivasi, serta hasrat keinginan diri sendiri dan orang lain Agus Efendi, 2005:170.
Emosi pada dasarnya adalah suatu perasaan dan pikiran-pikiran khasnya, suatu keadaan biologi dan psikologi, serta serangkaian
kecenderungan untuk bertindak Agus Efendi, 2005:176. Orang yang dapat mengenali dan mengelola emosi berarti menuju ke arah kebaikan
dan hal tersebut dapat diterapkan untuk mulai merintis menjadi seorang wirausahawan.
Menurut Reuven Bar-On http:www.psikoutama.comid service13.php, kecerdasan emosi didefinisikan sebagai mata rantai
keahlian, kompetensi, dan kemampuan non-cognitive yang mempengaruhi keberhasilan seseorang dalam menghadapi tuntutan dan tekanan
lingkungannya. Kecerdasan emosional Emotional Intelligence adalah kemampuan untuk mengerti dan mengendalikan emosi. Termasuk
didalamnya kemampuan untuk membina hubungan dengan orang lain PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
disekitarnya http:www.sekolahindonesia.com. Seseorang yang mempunyai kecerdasaan emosional yang tinggi dapat membangun relasi
sosial dalam lingkungan keluarga, kantor, bisnis, maupun sosial. Menurut Daniel Goleman 2004:45, kecerdasan emosional adalah
kemampuan seperti kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan bertahan menghadapi frustasi, mengendalikan dorongan hati dan tidak
melebih-lebihkan kesenangan, mengatur suasana hati dan menjaga agar beban stres tidak melumpuhkan kemampuan berfikir, berempati, dan
berdoa. Salovey dan Mayer Shapiro, 1997:8 juga mendefinisikan kecerdasan emosional sebagai himpunan bagian dari kecerdasan sosial
yang melibatkan kemampuan memantau perasaan dan emosi baik pada diri sendiri maupun orang lain, memilah-milah semuanya, dan menggunakan
informasi ini untuk membimbing pikiran dan tindakan. Kecerdasan emosional menurut Ge Mozaik Juni 2005 adalah
kemampuan untuk mengenali, mengekspresikan dan mengendalikan emosi, baik emosi dirinya sendiri maupun emosi orang lain, dengan
tindakan konstruktif, yang mempromosikan kerjasama sebagai tim yang mengacu pada produktivitas dan bukan pada konflik
http:www.ganeca.blogspirit.comarchive20050623ge_mozaik_juni_2 005_pentingnya_pendidikan_kecerdasan_emos.html. Senada dengan Ge
Mozaik, Cooper dan Sawaf mengatakan bahwa kecerdasan emosional adalah kemampuan merasakan, memahami, dan secara selektif
menerapkan daya dan kepekaan emosi sebagai sumber energi dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
pengaruh yang manusiawi. Kecerdasan emosi menutut penilikan perasaan, untuk belajar mengakui, menghargai perasaan pada diri dan orang lain,
serta menanggapinya dengan tepat, menerapkan cara efektif energi emosi dalam kehidupan sehari-hari http:ahmadchoironudin.blogspot.com
2004_12_10_ahmadchoironudin. Menurut Agus Efendi 2005:171, kecerdasan emosional adalah
kemampuan mengenali perasaan diri kita sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri, dan kemampuan mengelola emosi
dengan baik pada diri sendiri dan dalam hubungannya dengan orang lain. Kecerdasan emosional juga merupakan komponen yang membuat
seseorang menjadi pintar menggunakan emosi Howes dan Herald, http:ahmadchoironudin.blogspot.com2004_12_10_ahmadchoironudin.
Jadi kecerdasan emosional perlu dikembangkan dalam pendidikan diantaranya empati, kemandirian, ketekunan kesetiakawanan, keramahan,
sikap hormat, kemampuan beradaptasi, kemampuan memecahkan masalah, kecakapan sosial, komitmen jujur, berpikir terbuka, memiliki
prinsip, kreatif, bersikap adil, bijaksana, kemampuan berkomunikasi, motivasi, dan kemampuan bekerja sama Zakarilya, Januari 2004.
2. Kewirausahaan
Kewirausahaan adalah kesatuan terpadu dari semangat, nilai-nilai dan prinsip serta sikap, kuat, seni, dan tindakan nyata yang sangat perlu,
tepat dan unggul dalam menangani dan mengembangkan perusahaan atau kegiatan lain yang mengarah pada pelayanan terbaik kepada langganan
22
dan pihak-pihak lain yang berkepentingan termasuk masyarakat, bangsa dan negara http:www.webpost.netasasmatwebapotret.htm.
Menurut Zimmerer Suryana, 2003:10 kewirausahaan adalah penerapan kreativitas dan inovasi untuk memecahkan masalah dan upaya
untuk memanfaatkan peluang yang dihadapi setiap hari. Pendapat tersebut sejalan dengan pendapat Suryana 2003:1 bahwa kewirausahaan diartikan
sebagai kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat dan sumber daya untuk mencapai peluang untuk menuju sukses. Proses kreatif
dan inovatif biasanya diawali dengan memunculkan ide-ide dan pemikiran baru untuk menciptakan yang baru dan berbeda.
3. Kecerdasan Emosional Berwirausaha
Berdasarkan pengertian kecerdasan emosional dan kewirausahaan diatas, dapat disimpulkan bahwa kecerdasan emosional berwirausaha
adalah kemampuan mengenali, mengekspresikan, dan mengendalikan emosi dalam menerapkan kreatifitas dan inovasi baik bagi dirinya sendiri
maupun orang lain. 4.
Dimensi Kecerdasan Emosional Berwirausaha Dimensi kecerdasan emosional berwirausaha mempunyai 5 lima
komponen dasar http:www.ganeca.blogspirit.comarchive20050623 ge_mozaik_juni_2005_pentingnya_pendidikan_kecerdasan_emos.html
yaitu :
23
a. Self-awareness pengenalan diri
Mampu mengenali emosi diri dan penyebab dari pemicu emosi tersebut. Kesadaran diri dalam mengenali perasaan sewaktu perasaan
itu terjadi merupakan dasar kecerdasan emosional. b.
Self-regulation penguasaan diri Seseorang yang mempunyai pengenalan diri yang baik dapat lebih
terkontrol dalam membuat tindakan agar lebih hati-hati. Penguasaan diri berarti menangani perasaan agar perasaan dapat terungkap dengan
tepat. Hal ini merupakan kecakapan yang sangat tergantung pada kesadaran diri.
c. Self-motivation motivasi diri
Kemampuan seseorang memotivasi diri dapat ditelusuri melalui hal- hal sebagai berikut: 1 cara mengendalikan dorongan hati; 2 derajat
kecemasan yang berpengaruh terhadap unjuk kerja seseorang; 3 kekuatan berpikir positif; 4 optimisme; 5 keadaan flow mengikuti
aliran. Ketika sesuatu berjalan tidak sesuai dengan rencana, seseorang yang mempunyai kecerdasan emosional tinggi tidak akan bertanya
“Apa yang salah dengan saya atau kita?” Sebaliknya, ia bertanya “Apa yang dapat kita lakukan agar kita dapat memperbaiki masalah ini?”.
d. Emphaty empati
Kemampuan untuk mengenali perasaan orang lain dan merasakan apa yang orang lain rasakan jika dirinya sendiri yang berada pada posisi
tersebut. Empati atau mengenal emosi orang lain dibangun PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
berdasarkan pada kesadaran diri. Jika seseorang terbuka pada emosi sendiri, maka dapat dipastikan bahwa ia akan terampil membaca
perasaan orang lain. Sebaliknya orang yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan emosinya sendiri dapat dipastikan tidak
akan mampu menghormati perasaan orang lain. e.
Social Skill ketrampilan sosial Dengan adanya 4 kemampuan tersebut, seseorang dapat berkomunikasi
dengan orang lain secara efektif. Kemampuan untuk memecahkan masalah bersama-sama lebih ditekankan dan bukan pada konfrontasi
yang tidak penting yang sebenarnya dapat dihindari. Orang yang mempunyai kemampuan intelegensia emosional yang tinggi
mempunyai tujuan konstruktif dalam pikirannya. Membina hubungan dengan orang lain merupakan keterampilan sosial yang mendukung
keberhasilan dalam pergaulan dengan orang lain. Tanpa memiliki keterampilan seseorang akan mengalami kesulitan dalam pergaulan
sosial. Unsur-unsur kurikulum yang dapat dicakup kecerdasan emosional adalah
Agus Efendi, 2005:203-204: 1
Kesadaran diri: a Pengetahuan diri; b Mengamati diri sendiri; c Mengenali perasaan sendiri; d Menghimpun kosakata perasaan; e
Menerima diri sendiri; f Mengenali hubungan antara gagasan, perasaan, dan reaksi; g Mengenali hubungan antara diri, lingkungan,
dan Tuhan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
2 Pengambilan keputusan pribadi: a Mencermati tindakan diri sendiri
dan akibat-akibatnya; b Mengetahui apa yang menguasai sebuah keputusan, pikiran, dan perasaan.
3 Pengelolaan perasaan: a Memahami apa yang ada dibalik perasaan;
b Cara menangani kecemasaan, amarah, dan kesedihan; c Tanggung jawab keputusan dan tindakan; d Tindak lanjut kesepakatan.
4 Motivasi: a Memotivasi diri sendiri; b Memotivasi orang lain.
5 Menangani stres: a Pentingnya olah raga; b Refleksi terarah; c
Relaksasi. 6
Kemampuan bergaul: a Empati; b Memahami perasaan orang lain; c Menerima sudut pandang orang lain; d Menghargai perbedaan
pendapat; e Komunikasi; f Membina hubungan dengan orang lain; g cara mengungkapkan perasaan yang baik; h Menjadi pendengar
yang baik; i Bertanya yang baik; j Ketegasan; k Membedakan antara apa yang dikatakan dan penilaian kita atasnya; l Kerja sama;
m Dinamika kelompok; n Konflik dan pengelolaannya; o Tanggung jawab pribadi; p Membuka diri; q Menerima diri sendiri;
r Merundingkan kompromi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Tujuh 7 kiat meningkatkan kecerdasan emosional, yaitu http:www.glorianet.orglowongantips_35.html:
1 Mengenali emosi diri
Keterampilan ini
meliputi kemampuan
seseorang untuk
mengidentifikasi apa yang sesungguhnya ia rasakan. Setiap kali suatu emosi tertentu muncul dalam pikiran, seseorang harus dapat
menangkap pesan apa yang ingin disampaikan. 2
Melepaskan emosi negatif Keterampilan ini berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk
memahami dampak dari emosi negatif terhadap dirinya sendiri. 3
Mengolah emosi diri sendiri Kemampuan untuk mengendalikan dan mengelola emosi.
4 Memotivasi diri sendiri
Keterampilan memotivasi diri memungkinkan terwujudnya kinerja yang tinggi dalam segala bidang.
5 Mengenali emosi orang lain
Berusaha mengerti terlebih dahulu sebelum dimengerti. Keterampilan ini merupakan dasar dalam berhubungan dengan
manusia secara efektif. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
6 Mengelola emosi orang lain
Keterampilan mengelola emosi orang lain merupakan kemampuan yang dahsyat jika seseorang bisa mengoptimalkannya.
7 Memotivasi orang lain
Keterampilan memotivasi orang lain adalah bentuk lain dari keterampilan kepemimpinan yaitu kemampuan menginspirasi,
memotivasi, dan mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan bersama.
C. Kultur Keluarga