Pengobatan infeksi gonore GO

Tabel VII. Pengobatan infeksi sifilis Knodel, 2001 Tipe Infeksi siphilis Pengobatan yang direkomendasikan Alternatif pengaturan pengobatan untuk infeksi kurang dari 1 tahun benzathine penisilin G 2,4 juta unit, i.m, dosis tunggal infeksi lebih dari 1 tahun dan untuk infeksi yang tidak diketahui durasinya benzathine penisilin G, i.m, 2,4 juta unit, sekali dalam seminggu, digunakan selama 3 minggu neurosifilis larutan penisilin G, i.v, 18-24 juta unit setiap 4 jam atau dilanjutkan dengan infus selama 10-14 hari. prokain penisilin G, i.m, 2,4 juta unit setiap hari dikombinasi dengan probenesid 500 mg p.o, empat kali sehari, selama 10-14 hari infeksi sifilis kongenital larutan penisilin G 50,000 unitkg i.v, setiap 12 jam selama 7 hari pertama dan setiap 8 jam untuk total 10 hari. prokain penisilin G 50,000 unitkg i.m, setiap hari selama 10 hari pasien alergi penisilin yang terinfeksi kurang dari 1 tahun doksisiklin 100 mg p.o, sehari dua kali selama 2 minggu. tetrasiklin 500 mg sehari 4 kali selama 2 minggu pasien alergi penisilin yang terinfeksi lebih dari 1 tahun dan tidak diketahui durasinya doksisiklin 100 mg p.o, sehari dua kali selama 4 minggu. tetrasiklin 500 mg sehari 4 kali selama 4 minggu

4. pengobatan infeksi herpes

Tujuan terapi herpes genitalis adalah mengurangi gejala dan memperpendek tahapan klinis, mencegah komplikasi dan kekambuhan, dan mengurangi penyebaran infeksi. Terapi yang direkomendasikan untuk herpes genitalis adalah antivirus asiklovir, valasiklovir, famsiklovir. Bentuk per oral asiklovir, valasilovir, dan famsiklovir efektif untuk mengurangi perkembangan virus, lamanya gejala, dan waktu untuk menghilangkan virus pada infeksi herpes episode awal. Jika antivirus diberikan pada awal infeksi maka akan membuat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI terapi menjadi maksimal Knodel, 2001. Pengobatan infeksi herpes ditunjukkan pada tabel VIII. Tabel VIII. Pengobatan infeksi herpes Knodel, 2001 Tipe Infeksi herpes Pengobatan yang direkomendasikan Alternatif pengaturan pengobatan infeksi herpes episode awal Asiklovir 400 mg p.o, sehari 3 kali, atau asiklovir 200 mg p.o sehari 5 kali, atau famcyclovir 250 mg p.o sehari 3 kali, atau valasiklovir 1 g p.o sehari 2 kali selama 7-10 hari Asiklovir 5-10 mgkg i.v setiap 8jam selama 2-7 hari, diikuti oral terapi minimal 10 hari. infeksi herpes proctitis atau infeksi oral stomatitis atau faringitis asiklovir 400 mg, p.o, 5x1, selama 7-10 hari asiklovir 5-10 mgkg, setiap 8 jam selama 2-7 hari diikuti terapi oral mininal 10 hari infeksi herpes yang berkelanjutan untuk terapi episodik Asiklovir 400 mg p.o sehari 3 kali selama 5 hari; asiklovir 800 mg p.o sehari 2 kali selama 5 hari; famsiklovir 125 mg p.o sehari 2 kali selama 5 hari; valasiklovir 500 mg p.o sehari 2 kali selama 3- 5 hari; valasiklovir 1 g p.o sehari sekali selama 5 hari infeksi herpes dengan terapi supresif famsiklovir 250 mg p.o sehari 2 kali setiap hari; valasiklovir 500 mg atau 1 g p.o sehari sekali setiap hari

5. Infeksi trikomoniasis

Standar terapi untuk infeksi trikomoniasis adalah dosis tunggal metronidazole 2 g secara per oral; dosis ini sebanding dengan metronidazole 500 mg, dua kali sehari, selama 7 hari. Keuntungan penggunaan dosis tunggal dibanding dosis berganda adalah meningkatkan ketaatan dan kenyamanan, harga

Dokumen yang terkait

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Wanita Pekerja Seks Komersial Dengan Tindakan Pencegahan Penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS) Di Bandar Baru Kecamatan Sibolangit Tahun 2012

4 47 154

Pengaruh Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Dan Karakteristik Individu Terhadap Keberhasilan Rehabilitasi Sosial Bidang Kesehatan Bagi Pekerja Seks Komersial di Panti Parawasa Kabanjahe tahun 2004

0 29 87

Pengetahuan Dan Sikap Pekerja Seks Komersial (PSK) Tentanginfeksi Menular Seksual (IMS) Di Desa Naga Kesiangan Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2010

4 49 92

Gambaran Infeksi Menular Seksual di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2009.

11 90 71

Gambaran Konsep Diri Pekerja Seks Komersial di Kota Medan.

9 78 138

Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Anak Menjadi Pekerja Seks Komersial di Kota Medan

1 56 104

Presentasi Diri Seorang Pekerja Seks Komersial (Studi Dramaturgi Mengenai Presentasi Diri Seorang Pekerja Seks Komersial di Saritem Bandung)

16 55 103

Prilaku Komunikasi Pekerja Seks Komersial (Studi Deksriptif Mengenai Perilaku Komunikasi Pekerja Seks Komersial di Cafe Dengan pelanggannya di Kota Bandung)

1 6 1

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Infeksi Menular Seksual 2.1.1 Definisi dan Epidemiologi Infeksi Menular Seksual - Studi Kualitatif Pencegahan Penyakit Infeksi Menular pada Komunitas Waria di Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2013

0 1 26

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Infeksi Menular Seksual 2.1.1 Definisi dan Epidemiologi Infeksi Menular Seksual - Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Infeksi Menular Seksual Di SMA Negeri 7 Medan

0 0 15