pengobatan infeksi klamidia Antibiotika Untuk Pengobatan Infeksi Menular Seksual

terapi menjadi maksimal Knodel, 2001. Pengobatan infeksi herpes ditunjukkan pada tabel VIII. Tabel VIII. Pengobatan infeksi herpes Knodel, 2001 Tipe Infeksi herpes Pengobatan yang direkomendasikan Alternatif pengaturan pengobatan infeksi herpes episode awal Asiklovir 400 mg p.o, sehari 3 kali, atau asiklovir 200 mg p.o sehari 5 kali, atau famcyclovir 250 mg p.o sehari 3 kali, atau valasiklovir 1 g p.o sehari 2 kali selama 7-10 hari Asiklovir 5-10 mgkg i.v setiap 8jam selama 2-7 hari, diikuti oral terapi minimal 10 hari. infeksi herpes proctitis atau infeksi oral stomatitis atau faringitis asiklovir 400 mg, p.o, 5x1, selama 7-10 hari asiklovir 5-10 mgkg, setiap 8 jam selama 2-7 hari diikuti terapi oral mininal 10 hari infeksi herpes yang berkelanjutan untuk terapi episodik Asiklovir 400 mg p.o sehari 3 kali selama 5 hari; asiklovir 800 mg p.o sehari 2 kali selama 5 hari; famsiklovir 125 mg p.o sehari 2 kali selama 5 hari; valasiklovir 500 mg p.o sehari 2 kali selama 3- 5 hari; valasiklovir 1 g p.o sehari sekali selama 5 hari infeksi herpes dengan terapi supresif famsiklovir 250 mg p.o sehari 2 kali setiap hari; valasiklovir 500 mg atau 1 g p.o sehari sekali setiap hari

5. Infeksi trikomoniasis

Standar terapi untuk infeksi trikomoniasis adalah dosis tunggal metronidazole 2 g secara per oral; dosis ini sebanding dengan metronidazole 500 mg, dua kali sehari, selama 7 hari. Keuntungan penggunaan dosis tunggal dibanding dosis berganda adalah meningkatkan ketaatan dan kenyamanan, harga lebih murah, bakteri flora normal dan saluran pencernaan sedikit terpejani oleh obat Knodel, 2001. Beberapa pasien intolerasi terhadap dosis tunggal metronidazole 2 g karena reaksi samping adverse reaction biasanya toleransi atau dapat menerima pengaturan metronidazole dengan dosis berganda. Untuk memaksimalkan laju pengobatan dan mencegah kekambuhan, terapi dosis tunggal metronidazole 2 g dilakukan bersamaan dengan terapi pasangan seksual juga Knodel, 2001. Pengobatan infeksi trikomoniasis ditunjukkan pada tabel IX. Tabel IX. Pengobatan infeksi trikomoniasis Knodel, 2001 Tipe Infeksi Trikomoniasis Pengobatan yang direkomendasikan Alternatif pengaturan pengobatan infeksi asimptomatik dan simptomatik metronidazole 2 g p.o dengan dosis tunggal metronidazole 500 mg p.o sehari 2 kali selama 7 hari infeksi pada kehamilan metronidazole 2 g p.o dengan dosis tunggal infeksi pada bayi lahir metronidazole 10-30 mgkg setiap hari selama 5-8 hari

E. Drug Therapy Problems

1. Definisi

Drug Therapy Problems DTP adalah peristiwa tidak diinginkan yang dialami oleh pasien, atau kemungkinan dialami pasien, saat terapi obat, dan semua yang dapat mempengaruhi tujuan terapi. Drug Therapy Problems merupakan masalah klinis dan harus diidentifikasi dan diselesaikan dengan cara yang sama untuk masalah klinis yang lain. Drug Therapy Problems selalu terkait dengan pasien, obat, dan masalah klinis yang terkait Cipolle dkk, 2004.

2. Kategori

Telah diketahui terdapat tujuh kategori DTP yaitu: unnecessary drug tidak membutuhkan obat, need additional drug therapy membutuhkan tambahan terapi obat, ineffective drug obat tidak efektif, dosage too low dosis terlalu rendah, adverse drug reaction reaksi obat yang tidak diinginkan, dosage too high dosis terlalu tinggi, dan noncompliance ketidaktaatan. Dua kategori pertama terkait dengan indikasi. Kategori ketiga dan keempat terkait dengan efektivitas. Kategori lima dan enam terkait dengan keamanan. Kategori tujuh terkait dengan ketaatan dan kenyamanan pasien Cipolle dkk, 2004.

a. Unnecessary drug tidak membutuhkan obat

Terapi obat tidak dibutuhkan karena pasien tidak mempunyai indikasi klinis pada saat diberikan obat. Penyebab DTP tidak membutuhkan terapi obat antara lain Cipolle dkk, 2004: 1 tidak terdapat indikasi medis yang benar untuk terapi dengan obat pada saat itu; 2 digunakan beberapa jenis obat pada pada saat dibutuhkan terapi dengan satu jenis obat; 3 kondisi medis lebih tepat diterapi tanpa obat; 4 terapi obat diberikan untuk mengatasi reaksi yang tidak diinginkan berkaitan dengan indikasi dari obat lain; 5 penyalahgunaan obat, alkohol, atau rokok yang menyebabkan masalah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Wanita Pekerja Seks Komersial Dengan Tindakan Pencegahan Penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS) Di Bandar Baru Kecamatan Sibolangit Tahun 2012

4 47 154

Pengaruh Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Dan Karakteristik Individu Terhadap Keberhasilan Rehabilitasi Sosial Bidang Kesehatan Bagi Pekerja Seks Komersial di Panti Parawasa Kabanjahe tahun 2004

0 29 87

Pengetahuan Dan Sikap Pekerja Seks Komersial (PSK) Tentanginfeksi Menular Seksual (IMS) Di Desa Naga Kesiangan Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2010

4 49 92

Gambaran Infeksi Menular Seksual di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2009.

11 90 71

Gambaran Konsep Diri Pekerja Seks Komersial di Kota Medan.

9 78 138

Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Anak Menjadi Pekerja Seks Komersial di Kota Medan

1 56 104

Presentasi Diri Seorang Pekerja Seks Komersial (Studi Dramaturgi Mengenai Presentasi Diri Seorang Pekerja Seks Komersial di Saritem Bandung)

16 55 103

Prilaku Komunikasi Pekerja Seks Komersial (Studi Deksriptif Mengenai Perilaku Komunikasi Pekerja Seks Komersial di Cafe Dengan pelanggannya di Kota Bandung)

1 6 1

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Infeksi Menular Seksual 2.1.1 Definisi dan Epidemiologi Infeksi Menular Seksual - Studi Kualitatif Pencegahan Penyakit Infeksi Menular pada Komunitas Waria di Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2013

0 1 26

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Infeksi Menular Seksual 2.1.1 Definisi dan Epidemiologi Infeksi Menular Seksual - Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Infeksi Menular Seksual Di SMA Negeri 7 Medan

0 0 15