Berdasarkan mekanisme kerja Penggolongan

dilawan oleh antibiotika contoh: Pseudomonas aeruginosa tidak dapat dilawan oleh benzilpenisilin. Resistensi primer terjadi jika beberapa strain tertentu pada spesies sebenarnya sudah resisten ketika diberikan antibiotika contoh: E. coli tidak mudah dirusak oleh tetrasiklin. Resistensi sekunder dapat disebabkan oleh mutasi spontan yang terjadi pada pemberian antibiotika pertama kali. Resistensi sekuder disebut juga resistensi yang diperoleh acquired resistance Mutschler dan Derendorf, 1995. Berdasarkan tahapan dan kecepatan resistensi, resistensi sekunder terbagi menjadi resistensi satu langkah one step dan resistensi bertahap multiple step. Resistensi one step terjadi secara cepat atau setelah pemberian sebanyak satu sampai empat kali antibiotika secara in vitro. Resistensi multiple step terjadi secara perlahan dan bertahap; beberapa tahapan mutasi penting menjadi manifestasi resistensi Mutschler dan Derendorf, 1995.

b. Mekanisme resistensi

Menurut Chambers dan Sande 1996, agar menjadi efektif antibiotika harus dapat mencapai target dan berikatan dengan target tersebut. Bakteri dapat menjadi resisten terhadap antibiotika karena 1 obat gagal mencapai target; 2 obat inaktif; atau 3 target berubah. Jawetz 2001 memaparkan adanya beberapa mekanisme berbeda yang ditunjukkan oleh bakteri untuk menjadi resisten terhadap antibiotika. 1 Bakteri memproduksi enzim perusak obat yang aktif. Contoh: Staphylococcus resisten terhadap penisilin G dengan cara memproduksi enzim β-laktamase yang dapat merusak obat tersebut. 2 Bakteri mengubah permeabilitas terhadap antibiotika. Contoh: Streptococcus mempunyai barier permeabilitas alami terhadap aminoglikosida. Sebagian dari masalah ini dapat diatasi dengan adanya obat yang aktif terhadap dinding sel misalnya, penisilin. 3 Bakteri mengubah struktur target obat. Contoh: resistensi terhadap beberapa penisilin dan sefalosporin bisa jadi merupakan suatu fungsi terhadap hilangnya atau berubahnya Penicilin Binding Protein PBP. 4 Mikroorganisme merubah jalur sintesis metabolit yang menjadi jalan pintas terhadap reaksi yang diinhibisi oleh obat. Contoh: beberapa bakteri yang resisten terhadap sulfonamid tidak memerlukan asam p-aminobenzoat PABA ekstraseluler, tetapi seperti sel mamalia, dapat memanfaatkan asam folat. 5 Mikroorganisme mengubah enzim yang masih dapat menunjukkan fungsi metabolismenya, dimana enzim tersebut kurang dipengaruhi oleh obat. Contoh: pada bakteri resisten terhadap trimetoprim, asam hidrofolat reduktase menginhibisi lebih kurang efektif daripada bakteri yang peka terhadap trimetoprim.

B. Infeksi Menular Seksual

1. Definisi

Infeksi Menular Seksual IMS adalah infeksi yang disebabkan oleh patogen yang disebarkan hubungan seksual oral, anal, atau vaginal Knodel, 2001. Beberapa IMS menjadi masalah serius ketika IMS terjadi bersamaan dengan infeksi neonatal atau perinatal. Kebanyakan infeksi neonatal diperoleh saat lahir, setelah bayi melewati serviks atau vagina yang terinfeksi. Manifestasi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Wanita Pekerja Seks Komersial Dengan Tindakan Pencegahan Penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS) Di Bandar Baru Kecamatan Sibolangit Tahun 2012

4 47 154

Pengaruh Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Dan Karakteristik Individu Terhadap Keberhasilan Rehabilitasi Sosial Bidang Kesehatan Bagi Pekerja Seks Komersial di Panti Parawasa Kabanjahe tahun 2004

0 29 87

Pengetahuan Dan Sikap Pekerja Seks Komersial (PSK) Tentanginfeksi Menular Seksual (IMS) Di Desa Naga Kesiangan Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2010

4 49 92

Gambaran Infeksi Menular Seksual di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2009.

11 90 71

Gambaran Konsep Diri Pekerja Seks Komersial di Kota Medan.

9 78 138

Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Anak Menjadi Pekerja Seks Komersial di Kota Medan

1 56 104

Presentasi Diri Seorang Pekerja Seks Komersial (Studi Dramaturgi Mengenai Presentasi Diri Seorang Pekerja Seks Komersial di Saritem Bandung)

16 55 103

Prilaku Komunikasi Pekerja Seks Komersial (Studi Deksriptif Mengenai Perilaku Komunikasi Pekerja Seks Komersial di Cafe Dengan pelanggannya di Kota Bandung)

1 6 1

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Infeksi Menular Seksual 2.1.1 Definisi dan Epidemiologi Infeksi Menular Seksual - Studi Kualitatif Pencegahan Penyakit Infeksi Menular pada Komunitas Waria di Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2013

0 1 26

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Infeksi Menular Seksual 2.1.1 Definisi dan Epidemiologi Infeksi Menular Seksual - Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Infeksi Menular Seksual Di SMA Negeri 7 Medan

0 0 15