Y = respon hasil atau sifat yang diamati, misalnya waktu larut
X
1
, X
2
= level bagian A dan B b
, b
1
, b
2
, b
12
= koefisien, dapat dihitung dari hasil percobaan Dari rumus 1 dapat dibuat contour plot suatu respon tertentu yang sangat
berguna dalam memilih campuran yang optimum. Besarnya efek dapat dicari dengan menghitung selisih antara rata-rata respon pada level tinggi dan rata-rata
respon pada level rendah Bolton, 1997. Perhitungan efek menurut Bolton 1997 sebagai berikut:
Efek faktor A = { a – 1 } + { ab – b } 2
Efek faktor B = { b – 1 } + { ab – a } 2
Efek interaksi = { ab – b } + { 1 – a } 2
Keuntungan utama dari desain faktorial adalah dapat mengidentifikasi efek dari masing-masing faktor, maupun efek interaksi antar faktor. Dengan desain
faktorial kontrol terhadap penelitian yang dilakukan dapat ditingkatkan dengan mengurangi variasi kelompok. Desain faktorial juga memberikan keuntungan
secara ekonomis dengan mengurangi jumlah peneitian dibandingkan jika dua faktor diteliti secara terpisah Muth, 1999.
J. Landasan Teori Tablet effervescent merupakan bentuk sediaan yang sekarang ini mulai
digemari masyarakat, terlihat dari banyaknya produk minuman effervescent yang beredar di masyarakat. Sebagian besar tablet effervescent yang beredar dipasaran
menggunakan vitamin C atau asam askorbat sebagai zat aktif. Vitamin C dalam bentuk sediaan tablet effervescent akan diabsorbsi dengan lebih baik dibandingkan
sediaan tablet atau pil. Mengingat sifat vitamin C yang mudah teroksidasi oleh adanya lembab maka merupakan pilihan yang tepat jika tablet effervescent
vitamin C dibuat dengan metode kempa langsung. Pada pembuatan tablet effervescent asam merupakan bahan yang sangat
penting. Bahan asam inilah yang akan bereaksi dengan bahan karbonat untuk membentuk gas CO
2
sehingga tablet dapat hancur ketika dimasukkan ke dalam air. Asam yang digunakan pada penelitian ini merupakan kombinasi antara asam
sitrat dan asam tartrat karena penggunaan bahan asam tunggal akan menimbulkan kesukaran. Penggunaan asam tartrat tunggal menghasilkan campuran serbuk yang
mudah kehilangan kekuatannya dan menggumpal, sedangkan campuran yang lengket akan dihasilkan ketika asam sitrat tunggal digunakan. Selain itu, kedua
asam tersebut memiliki kelarutan yang tinggi dalam air sehingga tablet dapat larut dengan cepat.
Campuran asam sitrat dan asam tartrat diharapkan dapat menghasilkan sifat fisis tablet effervescent yang memenuhi persyaratan pada komposisi tertentu.
Desain faktorial merupakan metode pilihan dalam menentukan komposisi asam sitrat dan asam tartrat yang optimum. Metode ini memungkinkan untuk