Kempa Langsung Metode Pembuatan Tablet Effervescent

selama proses. Masa granul yang telah terbentuk harus segera dikeringkan untuk menghindari reaksi effervescent Mohrle, 1989. Metode granulasi basah menguntungkan dalam penggunaannya karena serbuk halus yang dibuat menjadi granul akan memberikan sifat alir yang baik, sehingga pengisian ke dalam ruang cetak menjadi konstan dan akan dihasilkan bobot yang seragam. Kelemahan metode granulasi basah adalah memerlukan peralatan dan penanganan khusus serta tenaga yang cukup besar Parrot, 1990.

F. Uji Sifat Fisis Campuran Serbuk

Uji sifat fisis campuran serbuk sebelum dikempa perlu dilakukan karena sangat mempengaruhi kualitas tablet yang dihasilkan. Uji sifat fisis campuran serbuk dapat dilakukan sebagai berikut :

a. Sifat Alir

Sifat alir campuran serbuk sangat penting tidak hanya karena efek langsungnya pada keseragaman pengisian die dan keseragaman bobot tablet, tetapi juga peranannya dalam homogenitas campuran atau serbuk. Oleh karena secara keseluruhan ukuran partikel yang kecil dijumpai dalam campuran kempa langsung, sifat alir merupakan masalah yang penting dibandingkan dengan granulasi Shangraw, 1989. Jika obat memiliki sifat alir yang jelek maka dapat dipilih bahan tambahan yang dapat memperbaiki sifat alirnya Wedke et al., 1989. Sifat alir zat padat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu ukuran partikel, distribusi ukuran, bentuk, morfologi permukaan, kelembapan, densitas, kohesi, dan temperatur Howard and Lai, 1992. Pengukuran sifat alir dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu metode tidak langsung dan metode langsung. Metode tidak langsung terdiri dari penentuan sudut istirahat, penentuan shear cell, dan pengukuran densitas bulk. Metode langsung terdiri dari kecepatan aliran hopper dan recording flowmeter Staniforth, 2002. Kecepatan aliran hopper merupakan metode yang sering digunakan untuk mengukur sifat alir Rosanske et al., 1990. Metode ini merupakan metode sederhana dalam menentukan sifat alir secara langsung dengan mengukur kecepatan serbuk yang keluar dari hopper. Penutup sederhana diletakkan diatas saluran keluar hopper dan hopper diisi dengan serbuk. Penutup kemudian digerakkan dan dicatat waktu yang diperlukan seluruh serbuk untuk keluar Staniforth, 2002. Menurut Guyot dalam Fudholi 1983, apabila waktu yang diperlukan oleh 100 gram serbuk untuk mengalir lebih lama dari 10 detik T 10 maka akan mengalami kesulitan pada waktu pentabletan. b. Kompaktibilitas Kompaktibilitas adalah kemampuan serbuk untuk dikempa menjadi tablet dengan kekerasan yang sudah ditetapkan Wedke et al., 1989. Pengujian kompaktibilitas dari bahan penting dilakukan untuk mengoptimasi kekerasan tablet tanpa memberikan tekanan yang berlebihan yang dapat mempengaruhi hancurnya tablet dan larutnya bahan obat Shangraw, 1989. Kedalaman ruang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

PENGARUH VARIASI ASAM SITRAT, ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULASI GRANUL Pengaruh Variasi Asam Sitrat, Asam Tartrat Dan Natrium Bikarbonat Dalam Formulasi Granul Effervescent Ekstrak Etanol Daun Ashitaba (Angelica keiskei) Terhadap Sifat

0 2 13

PENGARUH VARIASI ASAM SITRAT, ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULASI GRANUL Pengaruh Variasi Asam Sitrat, Asam Tartrat Dan Natrium Bikarbonat Dalam Formulasi Granul Effervescent Ekstrak Etanol Daun Ashitaba (Angelica keiskei) Terhadap Sifat

0 6 16

PENGARUH VARIASI KONSENTRASI ASAM SITRAT-ASAM TARTRAT TERHADAP SIFAT FISIK TABLET EFFERVESCENT YANG MENGANDUNG Fe, Zn DAN VITAMIN C.

0 7 19

Optimasi komposisi asam tartrat dan natrium bikarbonat dalam tablet effervescent ekstrak herba pegagan (centellae asiaticae herba) dan ekstrak daun singkong (manihotis folium) : aplikasi metode desain faktorial.

1 0 9

Optimasi natrium bikarbonat dan campuran asam tartrat-asam fumarat sebagai eksipien dalam pembuatan granul effervescent ekstrak rimpang temulawak [Curcuma xanthorrhizaroxb.] secara granulasi basah dengan metode desain faktorial.

1 6 125

Optimasi komposisi asam sitrat dan asam tartrat dalam tablet effervescent vitamin c : aplikasi metode desain faktorial - USD Repository

0 0 117

Optimasi natrium bikarbonat dan campuran asam tartrat-asam fumarat sebagai eksipien dalam pembuatan granul effervescent ekstrak rimpang temulawak [Curcuma xanthorrhizaroxb.] secara granulasi basah dengan metode desain faktorial - USD Repository

0 0 123

Optimasi campuran asam sitrat-asam tartrat dan matrium bikarbonat sebagai eksipien dalam pembuatan granul effervescent ekstrak rimpang temulawak [Curcuma xanthorrhiza Roxb.] secara granulasi basah dengan metode desain faktorial - USD Repository

0 0 127

Optimasi asam tartrat dan natrium karbonat dalam pembuatan granul effervescent ekstrak sambiloto (andrographis paniculata ness) secara granulasi basah dengan metode desain faktorial - USD Repository

0 0 93

Optimasi komposisi asam tartrat dan natrium bikarbonat dalam tablet effervescent ekstrak herba pegagan (centellae asiaticae herba) dan ekstrak daun singkong (manihotis folium) : aplikasi metode desain faktorial - USD Repository

0 0 7