BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Formulasi dan Pembuatan Tablet Effervescent
Sediaan effervescent penggunaannya lebih praktis, mudah dan lebih menyenangkan dalam penyediaan bila dibandingkan dengan bentuk sediaan obat
lainnya Mohrle, 1989. Sediaan effervescent dapat berupa serbuk atau tablet. Salah satu keuntungan tablet effervescent dapat diberikan pada pasien yang sulit
menelan kapsul atau tablet Lindberg et al., 1992. Selain itu, adanya pelepasan gas karbondioksida juga membantu memperbaiki rasa beberapa obat tertentu
Banker and Anderson, 1986. Gas karbondioksida yang terbentuk memberikan efek sparkle seperti soda dan mempermudah proses pelarutan zat aktif
Kusnadhi, 2003. Vitamin C yang diberikan dalam bentuk sediaan effervescent akan memberikan absorbsi yang baik daripada bentuk tablet atau pil.
Formulasi suatu sediaan obat mempunyai cakupan yang luas, meliputi pemilihan bahan aktif, bahan tambahan, bentuk sediaan obat, proses produksi,
pemilihan alat produksi, lingkungan, dan pengemasan. Bahan aktif yang berbeda akan berpengaruh pada komposisi formulasinya. Pada penelitian ini digunakan
bahan aktif vitamin C dengan bentuk sediaan tablet effervescent. Keberhasilan suatu sediaan padat yang efektif dan stabil sangat ditentukan
sekali pada ketelitian dan ketepatan dalam memilih eksipien yang dipakai untuk pembuatan tablet. Apakah bahan tersebut memudahkan pemberian, membantu
pelepasan, dan melindungi degradasi, serta aman untuk dikonsumsi. Pada PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dasarnya bahan pembantu tabet harus bersifat netral, tidak berbau, tidak berasa dan sedapat mungkin tidak berwarna Voigt, 1995. Selain ketepatan dalam
memilih eksipien, proses dan alat pembuatan juga mempengaruhi kualitas sediaan yang dihasilkan.
Penentuan formula dilakukan berdasarkan metode desain faktorial. Dengan metode ini akan ditentukan kombinasi campuran yang optimum antara
dua faktor, yaitu asam sitrat dan asam tartrat. Komposisi formula campuran asam sitrat dan asam tartrat yang digunakan untuk optimasi dapat dilihat pada tabel III.
Asam sangat penting pada pembuatan tablet effervescent. Sumber asam jika direaksikan dengan air maka bahan tersebut akan terhidrolisa kemudian akan
melepaskan asam yang dalam proses selanjutnya akan bereaksi dengan bahan karbonat sehingga terbentuklah gas CO
2
Banker and Anderson, 1986. Jumlah asam sitrat dan asam tartrat yang digunakan dalam formula tablet effervescent
vitamin C sebesar 25 dari berat tablet untuk level rendah dan 40 dari berat tablet untuk level tinggi. Pemilihan presentase ini berdasarkan pada jurnal
Wehling and Fred, 2004 bahwa pada range konsentrasi 25-40 dari berat tablet sumber asam akan menghasilkan reaksi effervescent yang baik.
Sumber basa yang digunakan dalam penelitian ini adalah natrium karbonat. Natrium karbonat dipilih karena memiliki sifat alir yang baik sehingga
memenuhi syarat untuk kempa langsung. Natrium karbonat menunjukkan efek menstabilkan ketika digunakan dalam tablet effervescent dikarenakan
kemampuannya mengabsorbsi lembab, hal ini dapat mencegah reaksi awal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI