Kekerasan Uji Sifat Fisis Tablet Effervescent
0.4 0.6
0.8 1
1.2 1.4
1.6
90 100 110 120 130 140 150
Asam tartrat g R
e s
p on k
e ra
p uha
n
level rendah asam sitrat level tinggi asam sitrat
0.4 0.6
0.8 1
1.2 1.4
1.6
90 100 110 120 130 140 150
Asam sitrat g R
esp o
n ker
ap u
h an
level rendah asam tartrat level tinggi asam tartrat
Gambar 12a Gambar 12b
Gambar 12. Grafik hubungan antara asam sitrat g dan kerapuhan 12a; grafik hubungan antara asam tartrat g dan kerapuhan 12b
karbonat g dan kerapuhanlet 6b Penurunan kerapuhan tablet effervescent terjadi pada penggunaan asam
tartrat level rendah dengan peningkatan jumlah asam sitrat , sedangkan pada penggunaan asam tartrat level tinggi dengan peningkatan jumlah asam sitrat
terjadi peningkatan kerapuhan tablet effervescent Gambar 12a. Penurunan kerapuhan tablet effervescent karena penggunaan asam tartrat level rendah lebih
besar dibandingkan peningkatan kerapuhan tablet effervescent karena penggunaan asam tartrat level tinggi. Penurunan kerapuhan tablet effervescent juga terjadi
pada penggunaan asam sitrat level tinggi dengan peningkatan jumlah asam tartrat, sedangkan pada penggunaan asam sitrat level rendah dengan semakin
meningkatnya jumlah asam tartrat terjadi peningkatan kerapuhan tablet effervescent Gambar 12b. Penurunan kerapuhan tablet effervescent karena
penggunaan asam sitrat level tinggi dengan peningkatan jumlah asam tartrat lebih besar dibandingkan peningkatan kerapuhan tablet effervescent karena penggunaan
asam sitrat level rendah dengan peningkatan jumlah asam tartrat. Berdasarkan gambar di atas Gambar 12, asam tartrat diprediksi lebih
dominan dalam menentukan kerapuhan tablet effervescent daripada asam sitrat. Peningkatan level asam tartrat dari level rendah ke level tinggi Gambar 12b,
menyebabkan perubahan nilai kerapuhan yang lebih besar jika dibandingkan dengan perubahan kerapuhan tablet karena perubahan level asam sitrat dari level
rendah ke level tinggi Gambar 12a. Hal tersebut dapat dilihat pada gambar 12b grafik lebih curam dibandingkan dengan grafik pada gambar 12a. Hasil
perhitungan desain faktorial kerapuhan tablet Tabel VII juga menunjukkan nilai efek asam tartrat yang lebih besar dibandingkan nilai efek asam sitrat maupun
interaksi keduanya. Gambar 12a menunjukkan bahwa peningkatan level asam sitrat, pada penggunaan level rendah asam tartrat memberikan respon penurunan
kerapuhan, sedangkan pada penggunaan level tinggi asam sitrat memberikan respon peningkatan kerapuhan.
Kedua gambar diatas Gambar 12, juga memperlihatkan adanya interaksi antara asam sitrat dan asam tartrat dalam menentukan respon kerapuhan yang
ditunjukkan oleh garis yang tidak sejajar pada masing-masing kurva. Hasil perhitungan nilai efek dari asam sitrat bernilai negatif yang berarti
memilik efek menurunkan kerapuhan tabet effervescent, sedangkan asam tartrat dan interaksi asam sitrat dan asam tartrat bernilai positif yang berarti keduanya
memiliki efek meningkatkan respon kerapuahan tablet effervescent. Karena asam PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tartrat memiliki nilai efek yang lebih besar dari interaksi asam sitrat dan asam tartrat, maka efek asam tartrat diprediksi lebih dominan dalam meningkatkan
respon kerapuhan Tabel VII. Asam sitrat dan asam tartrat keduanya merupakan bahan yang mengalami deformasi elastis Lindberg et al, 1992. Tetapi karena
asam sitrat yang digunakan merupakan asam sitrat monohidrat, sedangkan asam tartrat yang digunakan merupakan asam tartrat anhidrat maka sifat ikatan asam
sitrat dengan adanya satu molekul air akan lebih kuat dibandingkan asam tartrat karena itu asam sitrat akan memberikan kekerasan yang lebih baik daripada asam
tartrat. Bahan yang mengalami deformasi elastis ketika diberi tekanan akan berubah bentuknya untuk sementara waktu kemudian ketika tekanan tidak ada lagi
maka bahan tersebut akan kembali ke bentuk semula.