Umpan Balik dan Tindak Lanjut

95 arsenik As, timbal Pb, merkuri Hg, dan kadmium Cd yang sangat berbahaya bagi makhluk hidup dalam air laut keberadaanya memang belum mencapai nilai ambang batas karena kadar maksimum Arsen dikenal sebagai racun; Chronic effect yang masih diperbolehkan dalam air 0,05 mgl, kadar maksimum Timbal Pb yang masih diperbolehkan dalam air 0,05 mgl, kadar maksimum Merkuri Hg yang masih diperbolehkan dalam air minum 0,002 mgl, dan kadar maksimum Cadmium yang masih diperbolehkan dalam air 0,01 mgl, namun kadar logam ini akan semakin meningkat dengan bertambahnya pencemaran. Logam berat sendiri dalam kadar tertentu sebenarnya merupakan unsur esensial yang dibutuhkan setiap makhluk hidup, namun ketika melebihi nilai ambang akan bersifat racun. Dengan keadaan ini maka air laut tak dapat memenuhi syarat untuk digunaka n sebagai air minum. 2 Air atmosfir, air meteriologik air hujan Komposisi kimia air hujan utamanya H 2 O, mencapai 99.9 persen massa. Sisanya bisa bermacam-macam, dari asam sulfat, asam nitrat, dan senyawa asam lainnya yang bisa berasal dari industri atau gunung berapi. Bisa juga karbon dalam bentuk abu ringan fly ash yang berasal dari industri atau gunung berapi. Bisa juga silika, yang merupakan debu yang berasal dari gurun seperti gurun sahara. Jadi, banyak faktor yang mempengaruhi, terutama lokasi kejadian hujan dan arah angin. Silika dan fly ash keduanya adalah debu yang mengikat molekul-molekul air sehingga terjadi hujan. Ingat, hujan berasal dari proses presipitasi, bukan pengembunan. Presipitasi adalah proses pengikatan banyak molekul-molekul di permukaan molekul lain sehingga terbentuk molekul yang dipusatnya terdapat molekul asing. Jika hujan terjadi di lingkungan yang bersih, massa pengotor itu terlampau sedikit, biasanya tidak berpengaruh pada lingkungan. Akan menjadi masalah jika pengotor tertentu seperti senyawa asam, terdapat dalam jumlah besar. Silika tidak pernah berada dalam jumlah besar dalam air hujan, namun fly ash masih mungkin. Untuk mengetahui apakah air hujan dapat diminum, bisa dilakukan dengan mengukur pH air hujan. Jika pHnya rendah, maka banyak senyawa asam yang terlibat. Dengan tingginya pencemaran akan semakin sulit sekali 96 mencari air hujan dengan pH tepat 7.0, di mana itu adalah pH air murni. Untuk menjadikan air hujan sebagai sumber air minum, keperluan rumah tangga atau industri hendaknya pada waktu menampung air hujan jangan dimulai pada saat hujan mulai turun, karena masih mengandung banyak pengotor selain itu air hujan juga mempunyai sifat agresif terutama terhadap pipa-pipa penyalur maupun bak-bak reservoir, air hujan juga mempunyai sifat lunak dan boros terhadap pemakaian sabun. 3 Air Permukaan Adalah air hujan yang mengalir di permukaan bumi. Pada umumnya air permukaan ini akan mendapat pengotoran selama pengalirannya, misalnya oleh lumpur, batang kayu, daun-daun, kotoran industri dan sebagainya. Air permukaan ada 2 macam yakni: a air sungai b air rawa danau a. Air sungai Dalam penggunaanya sebagai air minum, haruslah mengalami suatu pengolahan yang sempurna, mengingat bahwa air sungai ini pada umumnya mempunyai derajat pengotoran yang tinggi sekali sebagai akibat buangan limbah industri, limbah penduduk, limbah peternakan, bahan kimia dan unsur hara yang terdapat dalam air serta gangguan kimia dan fisika yang dapat mengganggu kesehatan manusia. Pencemar sungai dapat diklasifikasikan sebagai organik, anorganik, radioaktif, dan asambasa. Zat yang seringkali dijumpai di sungai adalah pestisida, deterjen, PCBs, dan PCPs polychlorinated phenols. Pestisida dgunakan di pertanian, kehutanan dan rumah tangga. PCB, walaupun telah jarang digunakan di alat-alat baru, masih terdapat di alat-alat elektronik lama sebagai insulator, PCP dapat ditemukan sebagai pengawet kayu, dan deterjen digunakan secara luas sebagai zat pembersih di rumah tangga. b. Air rawadanau Kebanyakan air rawa berwarna yang disebabkan oleh adanya zat-zat organis yang telah membusuk. Dengan adanya pembusukan ini maka kadar zat organis tinggi, maka umumnya Fe dan Mn akan tinggi pula dan dalam keadaan kelarutan O 2 kurang sekali anaerob, maka unsur-unsur Fe dan Mn ini akan larut. Dan untuk pengambilan air, sebaiknya pada kedalaman tertentu di tengah-tengah agar endapan-endapan Fe dan Mn tak 97 terbawa. 4 Air Tanah a. Air tanah dangkal Terjadi karena daya proses peresapan air di permukaan tanah.Air tanah dangkal dapat pada kedalaman 15,00 m. Sebagai sumur air minum, air tanah dangkal ini ditinjau dari segi kualitas agak baik. Kuantitas cukup dan tergantung pada musim. b. Air tanah dalam Terdapat setelah lapis rapat air yang pertama. Kualitas dari air tanah dalam pada umumnya lebih baik dari air dangkal, karena penyaringannya lebih sempuran dan bebas dari bakteri. Susunan unsur-unsur kimia tergantung pada lapis-lapis tanah yang dilalui. Jika melalui kapur, maka air itu akan menjadi sadah, karena mengandung Ca HCO 3 2 dan Mg HCO 3 2 . Dan jika melalui batuan granit , maka air itu lunak dan agresif karena mengandung gas CO 2 dan Mn HCO 3 . Disebut pula air tanah dalam yaitu air yang tersimpan di dalam lapisan tanah; termasuk air sumur gali dan sumur bor. c. Mata air Adalah air tanah yang keluar dengan sendirinya ke permukaan , tanah. Mata air yang berasal dari dalam tanah hampir tidak terpengaruh oleh musim dan kualitas kualitasnya sama dengan keaadaan air dalam Berdasarkan keluarnya munculnya permukaan tanah terbagi atas : - rembesan, di mana air keluar dari lereng-lereng - umbul, di mana air keluar ke permukaan pada suatu dataran.

c. Penurunan Permukaan Air Tanah 1 Pengertian Muka Air Tanah

Air hujan yang diserap oleh permukaan tanah dan meresap lewat lapisan-lapisan dibawahnya sampai lapisan jenuh disebut Air Tanah. Banyaknya air yang dapat diserap dan diresapkan tergantung dari porositas permukaan lapisan-lapisan tanah. Air yang ada didalam tanah subsurface water dapat dibagi kedalam dua bagian yaitu zone tidak jenuh air unsaturatedzone dan zone air jenuh saturated