8
B. Indikator
1. Menerapkan hukum perbandingan volume dalam perhitungan kimia 2. Menentukan persamaan laju reaksiorde reaksi berdasarkan data laju reaksi
3. Menentukan harga Kp dalam kesetimbangan heterogen berdasarkan data reaksi yang diberika
4. Menerapkan konsephukumteori yang terkait dengan kesetimbangan kimia dalam sistem gas maupun dalam sistem larutan
5. Menerapkan struktur, kinetika, dan termodinamika kimia dalam material anorganik kimia unsur
6. Menerapkan hasil penentuan kedalaman dan keluasan materi kimia dalam pembelajaran
7. Terampil menggunakan alat ukur, alat peraga, alat hitung, dan piranti lunak komputer untuk meningkatkan pembelajaran kimia
8. Menjelaskan cara penggunaan alat ukur kimia dengan baik 9. Merancang percobaan kimia untuk keperluan pembelajaran atau penelitian
kimia
10.
Melaksanakan percobaan kimia dengan cara yang benar
C. Uraian Materi 1. LARUTAN
a. Pengertian Larutan
Larutan didefinisikan
sebagai campuran dua atau lebih zat yang
membentuk satu
macam fasa
homogen dan sifat kimia setiap zat yang membentuk larutan tidak berubah.
Larutan merupakan campuran karena susunannya
Gambar 1. 1 Larutan teh Sumber
www.kisisehat.com
9 atau komposisinya dapat berubah. Larutan disebut homogen karena
susunanya begitu seragam sehingga tidak dapat dibedakan antara zat terlarut dengan pelarutnya. Sifat-sifat fisika zat yang dicampurkan dapat
berubah, tetapi sifat-sifat kimianya tidak berubah. Fase larutan dapat berwujud gas, padat ataupun cair dapat dinyatakan
sebagai berikut:
Gas dalam gas – seluruh campuran gas
Gas dalam cairan – oksigen dalam air
Cairan dalam cairan – alkohol dalam air
Padatan dalam cairan – gula dalam air
Gas dalam padatan – hidrogen dalam paladium
Cairan dalam padatan – Hg dalam perak
Padatan dalam padatan – alloys
Komponen larutan terdiri dari pelarut solvent dan zat terlarut solute. Pelarut adalah medium bagi zat terlarut yang dapat berperan serta dalam
reaksi kimia dalam larutan atau meninggalkan larutan karena pengendapan atau penguapan. Zat terlarut adalah komponen dari larutan yang memiliki
jumlah lebih sedikit dalam sistem larutan. Selain ditentukan oleh kuantitas zat, istilah pelarut dan terlarut juga ditentukan oleh sifat fisikanya struktur.
Pelarut memiliki struktur tidak berubah, sedangkan zat terlarut dapat berubah. Contohnya yaitu dapat dilihat pada larutan garam. Di dalam
larutan garam, air yang digunakan lebih banyak daripada garam, sehingga air merupakan pelarutnya. Kemudian air sendiri bentuknya tidak berubah
tetap cair walaupun telah dicampur dengan garam yang berbentuk kristal. Pada garam terjadi perubahan bentuk dari keadaan sebelumnya berbentuk
kristal menjadi bentuk cair atau melarut dalam air, sehingga disebut zat terlarut.
b. Konsentrasi Larutan
Konsentrasi larutan merupakan parameter yang menyatakan komposisi atau perbandingan kuantitatif antara zat terlarut dengan pelarut. Ada
beberapa cara untuk menyatakan secara kuantitatif komposisi suatu larutan, antara lain :