69 kesetimbangan ke kiri, dan mengubah indikator menjadi tidak berwarna.
Menambahkan ion hidroksida akan menghilangkan ion hidrogen dan akan mengeser kesetimbangan ke kanan, sehingga mengubah warna indikator
menjadi merah muda.
4 Trayek pH indikator
Batas pH yang menyatakan perubahan pH disebut trayek perubahan warna indikator. Berikut adalah beberapa indikator asam basa beserta trayek perubahan
pH yang disajikan dalam tabel 2.1
Tabel 2. 1 Indikator asam basa
Indikator Trayek perubahan
Warna Perubahan warna
dari pH rendah ke pH tinggi Metil hijau
Timol hijau Metil jingga
Metil merah Metil ungu
Bromokresol ungu Bromotimol biru
Lakmus Kresol merah
Timol biru Fenolftalein
Timolftalein Alizarin kuning R
Klayton kuning 0.2
– 1.8 1.2
– 2.8 3.2
– 4.4 4.0
– 5.8 4.8
– 5.4 5.2
– 6.8 6.0
– 7.6 4.7
– 8.3 7.0
– 8.8 8.0
– 9.6 8.2
– 10.0 9.4
– 10.6 10.3
– 12.0 12.2
– 13.2 Kuning
– biru Kuning
– biru Merah
– kuning Tidak berwarna
– merah Ungu
– hijau Kuning
– ungu Kuning
– biru Merah
– biru Kuning
– merah Kuning
– biru Tidak berwarna
– merah jambu Tidak berwarna
– biru Kuning
– merah Kuning
– kuning gading
70
5 Titrasi Asam Basa
Reaksi asam basa dapat digunakan untuk mengetahui konsentrasi asam atau basa dengan cara meneteskan larutan yang
berlawanan yang
sudah diketahui
konsentrasinya ke dalam larutan yang belum diketahui konsentrasinya. Maksudnya larutan
asam yang belum diketahui konsentrasinya dapat ditentukan konsentrasinya dengan cara ditetesi
dengan larutan basa yang sudah diketahui konsentrasinya. Hal ini berlaku pula untuk
sebaliknya. Penetesan dilakukan hingga larutan habis bereaksi. Saat basa atau asam yang
dititrasi habis bereaksi disebut titik ekivalen.
Proses penentuan asam atau basa yang belum diketahui konsentrasinya dengan larutan yang berlawanan yang sudah diketahui
konsentrasinya disebut titrasi asam basa. Titik ekivalen dapat diketahui telah tercapai bila indikator yang ditambahkan ke dalam larutan yang dititrasi berubah
warna.
1. Titrasi Asam Kuat Dengan Basa Kuat
Reaksi antara asam kuat, misalnya HCl dan basa kuat misalnya NaOH dapat di gambarkan oleh persamaan reaksi berikut.
HCl
aq
+ NaOH
aq
NaCl
aq
+ H
2
O
l
Atau bila digambarkan dengan persamaan ion bersih H
+ aq
+ OH
- aq
H
2
O
l
Saat mencapai ekivalen pH larutan 7 seperti ditunjukkan dalam gambar 18 berikut:
Gambar 2. 9 Seperangkat Alat
Titrasi
71
Gambar 2. 10 Kurva titrasi 15 mL HCl 0.1 M dengan NaOH 0.1 M
Contoh soal 2.1
Sebanyak 10 mL larutan NaOH 0,01M dititrasi dengan larutan HCl 0,005 M. Berapakah volume HCl yang diperlukan untuk habis bereaksi dengan NaOH
tersebut ? Hitunglah pH pada penambahan HCl 19 ; 19,5 ; 20 ; 20,5 ; dan 21 mL
Pembahasan pH mula-mula = pH NaOH 0,01 M
pH NaOH = 14 – - log 0,01 = 12
Reaksi : NaOH aq + HClaq NaClaq + H
2
Ol Mol NaOH
= M NaOH x V NaOH = 0,01 M x 10 mL = 0,1 mmol
Sehingga 0,1 mmol NaOH ~ 0,1 mmol HCl ~ 0,1 mmol NaCl ~ 0,1 mmol H
2
O
Jadi volume HCl 0,005 M yang diperlukan untuk menitrasi 10 mL NaOH 0,01 M = 20 mL
72
2. Titrasi Asam Lemah dengan Basa Kuat
Reaksi antara asam asetat asam lemah dengan NaOH basa kuat. CH
3
COOH
aq
+ NaOH
aq
CH
3
COONa
aq
+ H
2
O
l
Reaksi ini dapat di sederhanakan menjadi CH
3
COOH
aq
+ OH
- aq
CH
3
COO
- aq
+ H
2
O
l
dan ion asetat bila terhidrolisis, maka akan terbentuk persamaan reaksi berikut :
CH
3
COO
- aq
+ H
2
O
l
CH
3
COOH
aq
+ OH
- aq
Pada penambahan HCl = 19 mL Mol HCl = 0,005 M x 19 mL = 0,095 mmol
NaOH sisa = 0,1 mmol - 0,095 mmol = 0,005 mmol [OH-]
= 0,005 mmol : 10 + 19 mL = 1,7.10
-4
M pH
= 14 – - log 1,7.10
-4
= 10,24
Pada penambahan HCl = 19,5 mL Mol HCl
= 0,005 M x 19,5 mL = 0,0975 mmol NaOH sisa
= 0,1 mmol - 0,0975 mmol = 0,0025 mmol [OH-] = 0,0025 mmol : 10 + 19,5 mL = 1,4.10
-4
M pH
= 14 – - log 1,4.10-4 = 10,10
Pada penambahan HCl = 20 mL Mol HCl
= 0,005 M x 20 mL = 0,1 mmol Mol NaOH
= mol HCl, sehingga pH larutan = 7
Pada penambahan HCl = 20,5 mL Mol HCl
= 0,005 M x 20,5 mL = 0,1025 mmol HCl sisa
= 0,1025 mmol - 0,1 mmol = 0,0025 mmol [H+]
= 0,0025 mmol : 10 + 20,5 mL = 8,2.10
-5
M pH
= - log 8,2.10-5 = 4,08
Pada penambahan HCl = 21 mL Mol HCl
= 0,005 M x 21 mL = 0,105 mmol HCl sisa
= 0,105 mmol - 0,1 mmol = 0,005 mmol [H+]
= 0,005 mmol : 10 + 21 mL = 1,6.10
-4
M pH
= - log 1,6.10
-4
= 3,79
73 Saat titik ekivalen, natrium asetat terbentuk. pH larutan akan lebih besar
dari 7 seperti ditunjukkan dalam gambar 19, hal ini sebagai akibat adanya ion OH
-
yang terbentuk oleh hidrolisis asam asetat.
Gambar 2. 11 Kurva titrasi antara 25 mLCH3COOH 0.1 M dengan NaOH 0.1 M
3. Titrasi Asam Kuat dengan Basa Lemah
Kita ambil contoh reaksi antara asam kuat HCl dengan basa lemah NH
3
. HCl
aq
+ NH
3aq
NH
4
Cl
aq
Atau lebih sederhana H
+ aq
+ NH
3aq
NH
4 +
aq
Titik ekuivalen tercapai saat pH kurang dari 7 karena hidrolisis ion NH
4 +
NH
4 +
aq
+ H
2
O
l
NH
3aq
+ H
3
O
+ aq
Atau lebih sederhana
NH
4 +
aq
NH
3aq
+ H
+ aq
Karena larutan ammonia bersifat volatil, maka lebih mudah menambahkan HCl dari buret kedalam larutan ammonia. Gambar 20 menunjukkan kurva
titrasi antara asam kuat dengan basa lemah
.