17 Pendekatan pembelajaran yang berorientasi pada peserta didik, menejemen,
dan pengelolaannya ditentukan oleh peserta didik. Pada pendekatan ini peserta didik memiliki kesempatan yang terbuka untuk melakukan kreativitas
dan mengembangkan potensinya melalui aktivitas secara langsung sesuai dengan minat dan keinginannya.
Pendekatan ini selanjutnya menurunkan strategi pembelajaran discovery dan inkuiry serta strategi pembelajaran induktif. Pada strategi ini peran guru
sebagai fasilitator, dan pembimbing sehingga kegiatan belajar peserta didik menjadi lebih terarah. Pendekatan pembelajaran sebagai pedoman umum
dalam menyusun langkah-Iangkah metode pengajaran yang akan digunakan.
c. Pendekatan Saintifik 1 Esensi Pendekatan SaintifikPendekatan Ilmiah
Proses pembelajaran dapat dipadankan dengan suatu proses ilmiah, karena itu Pendekatan saintifik diyakini sebagai titian emas perkembangan dan
pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Dalam pendekatan atau proses kerja yang memenuhi kriteria ilmiah, para ilmuan
lebih mengedepankan
penalararan induktif
inductive reasoning
dibandingkan dengan penalaran deduktif deductive reasoning. Penalaran induktif memandang fenomena atau situasi spesifik, kemudian
menarik simpulan secara keseluruhan. Penalaran induktif menempatkan bukti-bukti spesifik ke dalam relasi ide yang lebih luas. Metode ilmiah
umumnya menempatkan fenomena unik dengan kajian spesifik dan detail untuk kemudian merumuskan simpulan umum. Metode ilmiah merujuk pada
teknik-teknik investigasi atas suatu atau beberapa fenomena atau gejala, memperoleh pengetahuan baru, atau mengoreksi dan memadukan
pengetahuan sebelumnya. Untuk dapat disebut ilmiah, metode pencarian method of inquiry harus berbasis pada bukti-bukti dari objek yang dapat
diobservasi, empiris, dan terukur dengan prinsip-prinsip penalaran yang spesifik. Karena itu, metode ilmiah umumnya memuat serangkaian aktivitas
pengumpulan data melalui observasi atau ekperimen, mengolah informasi atau data, menganalisis, kemudian memformulasi, dan menguji hipotesis.
18
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik dapat didefinisikan sebagai pembelajaran
yang
dirancang sedemikian rupa sehingga peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan
mengamati untuk
mengidentifikasi atau menemukan masalah, merumuskan masalah, mengajuk an atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik,
menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang “ditemukan”.
Penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran melibatkan keterampilan proses seperti mengamati, mengklasifikasi, mengukur, meramalkan, menjelaskan, dan
menyimpulkan. Dalam melaksanakan proses-proses tersebut, bantuan guru diperlukan. Akan tetapi bantuan guru tersebut harus semakin berkurang dengan
semakin bertambah dewasanya peserta didik atau semakin tingginya kelas peserta didik.
2 Langkah-langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik
Langkah pembelajaran dengan pendekatan saintifik didasarkan pada Permendikbud No 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran Pada Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah.
Tabel 1. Deskripsi
Langkah Pembelajaran Langkah
Pembelajaran Deskripsi Kegiatan
Bentuk Hasil Belajar
Mengamati observing
mengamati dengan indra membaca, mendengar,
menyimak, melihat, menonton, dan
sebagainya dengan atau tanpa alat
perhatian pada waktu mengamati suatu
objek membaca suatu tulisan
mendengar suatu penjelasan, catatan
yang dibuat tentang yang diamati,
kesabaran, waktu on task yang digunakan
untuk mengamati.
Menanya questioning
Membuat dan mengajukan pertanyaan, tanya jawab,
berdiskusi tentang informasi yang belum
dipahami, informasi tambahan yang ingin
Jenis, kualitas, dan jumlah pertanyaan
yang diajukan peserta didik pertanyaan
faktual, konseptual, prosedural, dan
hipotetik.