Saran Cara Penggunaan Modul
11
2 Part per million bagian perjuta
Untuk larutan yang sangat encer dengan jumlah zat terlarut yang sangat kecil renik, sehingga konsentrasi zat terlarut dalam larutan dinyatakan
dalam bentuk ppm part per million atau bpj bagian per juta. Ppm didefinisikan sebagai massa zat terlarut dalam mg dalam 1 Kg
larutan. Secara matematis dituliskan sebagai berikut : =
� �
� =
� �
� Jika larutan sangat encer, sehingga massa jenis larutan dianggap sama
dengan massa jenis pelarut air yang mempunyai berat jenis = �
, maka definisi ppm atau bpj dinyatakan sebagai berikut:
= �
�
3 Molaritas M
Molaritas dinyatakan dengan lambang M menyatakan jumlah mol zat terlarut
dalam setiap liter larutan. Secara matematis rumus molaritas adalah : =
�
atau
Contoh soal 2.1
Dalam suatu kegiatan analisis air limbah industri, diperoleh data bahwa air limbah tersebut mengandung 0,25 gram ion krom III K
2
Cr
2
O
7
dalam 10 L larutannya. Berapa ppm ion krom III dalam larutan tersebut ?
Pembahasan
= . � =
� =
� =
12 =
� �
� atau
= �
� dengan
= �
� = �
4 Molalitas m
Molalitas dilambangkan dengan m menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam
1 Kg pelarut dan dapat dirumuskan sebagai berikut : =
� �
atau =
� �
� �
Contoh soal 3.1
air sampai batas tanda. Berapa molaritas larutan CuSO
4
yang dibuat ini ? Mr CuSO
4
.5H
2
O = 249,5
Pembahasan
= ,
� ,
× = ,
Contoh soal 4.1
Sebanyak 40 gram metil alkohol Mr = 32 dilarutkan dalam 1750 gram air. Hitung molalitas larutan ini
Pembahasan
= �
× �
= .
13
5 Normalitas N
Normalitas merupakan jumlah mol-ekivalen zat terlarut per liter larutan. Terdapat hubungan antara Normalitas dengan Molaritas, yaitu :
Mol-ekivalen asambasa menyatakan jumlah mol protonOH
-
yang diperlukan untuk menetralisir suatu asambasa
Contoh: 1 mol CaOH
2
akan dinetralisir oleh 2 mol proton; 1 mol CaOH
2
setara dengan 2 mol-ekivalen; CaOH
2
1M = CaOH
2
2N
Mol-ekivalen redoks menyatakan jumlah mol elektron yang dibutuhkan
untuk mengoksidasi atau mereduksi suatu unsur Contoh:
1 mol Fe
+3
membutuhkan 3 mol elektron untuk menjadi Fe; 1 mol Fe
+3
setara dengan 3 mol-ekivalen; Fe
+3
1 M = Fe
+3
3 N
6 Fraksi mol X
Fraksi mol merupakan perbandingan mol antara zat terlarut dengan jumlah mol
semua komponen. Dalam larutan biner yaitu larutan yang terdiri dari 1 jenis
zat terlarut dan pelarut maka fraksi mol dirumuskan sebagai berikut
�
�
= �
� +
�
N = M x Valensi
Contoh soal 5.1
Berapakah normalitas larutan H
2
SO
4
0,1 M ?
Pembahasan Ekivalen H
2
SO
4
= 2 Molaritas H
2
SO
4
= 0.1 N = M x ekivalen
= 0.1 x 2 = 0.2 N