Hukum Laju Reaksi LAJU REAKSI c. Pengertian Laju Reaksi

25 3 Suhu Harga tetapan laju reaksi k akan berubah bila suhunya berubah, kenaikan sekitar 10 o C akan menyebabkan harga tetapan laju reaksi menjadi dua atau tiga kali. Dengan naiknya harga tetapan laju reaksi k, maka reaksi akan menjadi lebih cepat. Jadi dengan naiknya suhu akan mengakibatkan laju reaksi akan berlangsung makin cepat. Hal tersebut dapat dijelaskan dengan menggunakan teori tumbukan, yaitu bila terjadi kenaikan suhu maka molekul - molekul yang bereaksi akan bergerak lebih cepat, sehingga energi kinetiknya tinggi. Karena energi kinetiknya tinggi maka energi yang dihasilkan pada tumbukan antar molekul akan menghasilkan energi yang besar dan cukup untuk berlangsungnya reaksi. Dengan demikian semakin tinggi suhu berarti akan kemungkinan terjadinya tumbukan yang menghasilkan energi juga semakin banyak, dan berakibat reaksi berlangsung lebih cepat. Ion hidrogen dari asam klorida dapat menumbuk atau menyerang atom seng bagian luar Ion hidrogen tidak bisa menyerang bagian tengah atom seng Dengan jumlah atom yang sama tetapi ukurannya menjadi lebih kecil, peluang tumbukan ion hidrogen dengan atom seng akan semakin banyak Gambar 1. 6 Pengaruh luas permukaan seng terhadap laju reaksi 26 Sumber www.chemguide.com Gambar 1. 7 Hubungan suhu terhadap frekuensi tumbukan Bila pada setiap kenaikan t o C suatu reaksi berlangsung n kali lebih cepat maka laju reaksi pada t 2 V 2 bila dibandingkan laju reaksi pada t 1 V 1 dapat dirumuskan : � = � � − � ∆� 4 Katalisator Beberapa reaksi kimia yang berlangsung lambat dapat dipercepat dengan menambahkan suatu zat ke dalamnya, tetapi zat tersebut pada waktu reaksi selesai ternyata tidak berubah, misalnya pada peruraian kalium klorat untuk menghasilkan gas oksigen dengan persamaan reaksi : Contoh soal 3.1 Laju suatu reaksi menjadi dua kali lebih cepat pada setiap kenaikan suhu 10 o C. Bila pada suhu 20 o C reaksi berlangsung dengan laju reaksi 2 x 10 -3 molL detik, maka berapa laju reaksi yang terjadi pada suhu 50 o C ? Pembahasan � = � − � = × − � = . × − . 27 2 KClO 3 s → 2 KCls + 3 O 2 g Reaksi berlangsung pada suhu tinggi dan berjalan lambat, tetapi dengan penambahan kristal MnO 2 ke dalamnya ternyata reaksi akan dapat berlangsung dengan lebih cepat pada suhu yang lebih rendah. Setelah semua KClO 3 terurai ternyata MnO 2 masih tetap ada tidak berubah. Dalam reaksi tersebut MnO 2 disebut sebagai katalisator. Katalisator adalah suatu zat yang dapat mempercepat laju reaksi, tanpa dirinya mengalami perubahan yang kekal. Suatu katalisator mungkin dapat terlibat dalam proses reaksi atau mengalami perubahan selama reaksi berlangsung, tetapi setelah reaksi itu selesai maka katalistor akan diperoleh kembali dalam jumlah yang sama. Katalisator mempercepat reaksi dengan cara mengubah jalannya reaksi, yang mempunyai energi aktivasi yang lebih rendah daripada jalur reaksi yang biasanya ditempuh, jadi dapat dikatakan bahwa katalisator berperan di dalam menurunkan energi aktivasi. Gambar 1. 8 Diagram tingkat energi reaksi dengan katalisator 28

3. KESETIMBANGAN KIMIA

a. Reaksi Berkesudahan dan Reaksi Bolak Balik

Reaksi kimia berdasar arahnya dibedakan menjadi reaksi berkesudahan satu arah dan reaksi bolak balik dua arah. Pada reaksi berkesudahan zat – zat hasil tidak dapat saling bereaksi kembali menjadi zat pereaksi. Contoh: NaOH aq + HCl aq  NaClaq + H 2 Ol.........................1 Pada reaksi di atas reaksi hanya berlangsung ke arah kanan, sebab bila NaCl dilarutkan ke dalam air tidak akan pernah menjadi NaOH dan HCl. Reaksi bolak balik dapat berlangsung dalam dua arah, artinya zat-zat hasil reaksi dapat saling bereaksi untuk membentuk zat pereaksi kembali. Sebagai contoh jika timbal II sulfat padat yang berwarna putih direaksikan dengan larutan natrium iodida akan membentuk endapan timbal II iodida yang berwarna kuning dengan reaksi, PbSO 4 s + 2 NaI aq  PbI 2 s + Na 2 SO 4 aq...........2 putih kuning Sebaliknya bila padatan timbalIIiodida yang berwarna kuning dari reaksi di atas ditambah larutan natrium sulfat, maka akan terbentuk kembali endapan warna putih dari timbalIIsulfat dengan reaksi, PbI 2 s + Na 2 SO 4 aq  PbSO 4 s + 2 NaI aq............3 kuning putih Jika diamati dari kedua reaksi tersebut maka akan tampak bahwa reaksi 3 merupakan kebalikan dari reaksi 2, dan dengan demikian reaksi di atas dikatakan reaksi bolak balik atau bila kedua reaksi itu berlangsung secara bersamaan disebut juga sebagai reaksi bolak-balik dan ditulis ditandai dengan dua panah dengan arah berlawanan. PbSO 4 s + 2 NaI aq PbI 2 s + Na 2 SO 4 aq...................4 Reaksi ke kanan disebut dengan reaksi maju v 1 sedangkan reaksi ke kiri disebut dengan reaksi balik v 2