Tabel 4.19 Hasil Uji Non Parametrik Tes
SiklusI - PraTindakan
SiklusII - SiklusI
SiklusII - PraTindakan
Z -1.983a
-1.965a -3.140a
Asymp. Sig. 2-tailed .047
.049 .002
Output SPSS menjelaskan bahwa nilai Z pada pra tindakan - siklus I adalah -1.983 dan Asym Sig 2-tailed adalah 0.047. Pada siklus I -
siklus II nilai Z adalah -1.965 dan Asym Sig 2-tailed adalah 0.049. Pada siklus II - pra tindakan nilai Z adalah -3.140 dan Asym Sig 2-
tailed adalah 0.002. Jika 0,00 0,05 maka Ho ditolak. Jadi kesimpulannya ada peningkatan kepercayaan diri melalui bimbingan
pribadi sosial klasikal menggunakan media permainan titian balok pada siswa kelas III SD Negeri Sruwohdukuh tahun ajaran 20132014. Hasil
uji SPSS selengkapanya dapat dilihat pada lampiran 3.
B. Pembahasan
Penelitian tindakan bimbingan dan konseling telah selesai dilakasanakan oleh peneliti. Proses pelaksanaan tiap siklus dalam penelitian
tindakan bimbingan dan konseling melalui media permainan titian balok telah berjalan sesuai dengan perencanaan. Diawali dari pra tindakan untuk mencari
informasi mengenai data awal, kemudian masuk pada siklus I hingga berakhir pada di siklus II, semua telah berjalan sesuai dengan perencanaan yang telah
disusun oleh peneliti, walaupun dalam penelitian terdapat beberapa
kekurangan yang dimiliki serta catatan penting untuk menjadi bahan evaluasi bagi peneliti.
Data yang telah diperoleh dan diolah peneliti meliputi data kuantitatif dan kualitatif. Data-data tersebut telah diolah pada tiap siklusnya, kemudian
dievaluasi secara keseluruhan untuk perbaikan tiap siklusnya, serta untuk memberikan masukan bagi peneliti. Data kuantitatif yang diperoleh
menunjukkan bahwa angka-angka yang didapatkan melalui skala kepercayaan diri mengalami peningkatan pada jumlah rata-rata tiap siklusnya, khususnya
nilai rata-rata pada jumlah skor kepercayaan diri subjek. Kegiatan pra tindakan yang dilakukan oleh peneliti yaitu bimbingan
tanpa menggunakan media permainan titian balok, wawancara, observasi, dan pembagian skala kepercayaan diri. Wawancara peneliti lakukan kepada guru
kelas III dan siswa. Hasil yang diperoleh dari wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa kelas III SD Negeri Sruwohdukuh
mempunyai kepercayaan diri yang rendah. Hasil observasi pra tindakan di kelas
III menunjukkan
banyak siswa
yang mengalami
ciri-ciri ketidakpercayaan diri. Perilaku yang terlihat pada saat observasi yaitu banyak
siswa yang hanya diam ketika ditanya oleh guru, takut maju ke depan ketika diminta oleh guru, melamun, berbicara gugup ketika di depan kelas, melihat
pekerjaan teman, dan kurang memperhatikan. Dari hasil perhitungan skala kepercayaan diri peneliti mendapatkan hasil rata-rata skor kepercayaan diri
subjek adalah 66,42. Dari hasil wawancara, observasi, dan perhitungan skala kepercayaan diri peneliti meyimpulkan bahwa siswa III mempunyai
kepercayaan diri yang rendah, sehingga peneliti mengadakan perbaikan pada siklus berikutnya.
Pada siklus I peneliti memberikan layanan bimbingan pribadi sosial dengan topik “Percaya Diri”. Peneliti memilih topik ini karena pada aspek
kemampuan pribadi yang berarti banyak siswa yang masih mengandalkan teman untuk mengerjakan pekerjaannya, oleh karena itu peneliti memberikan
topik tersebut dengan harapan siswa dapat percaya dengan kemampuan pribadinya. Pada siklus I ini peneliti juga mengajak siswa untuk melakukan
permainan titian balok. Hasil yang didapat pada siklus I menunjukkan rata- rata skor tingkat kepercayaan diri subjek sebesar 77,61. Berdasarkan hasil
tersebut dapat disimpulkan bahwa layanan bimbingan pribadi sosial dengan menggunakan media permainan titian balok pada siklus I mampu untuk
meningkatkan kepercayaan diri siswa secara signifikan. Hasil observasi yang peneliti dapatkan dari observer menunjukkan
bahwa siswa lebih aktif dan percaya diri mengikuti kegiatan bimbingan. Perilaku aktif dalam hal ini yaitu siswa mampu bertanya, mendengarkan,
menjawab pertanyaan, dan berani maju ke depan. Hasil wawancara yang didapat dapat disimpulkan bahwa siswa merasa senang dengan kegiatan
bimbingan dan mereka merasa harus mempunyai keberanian atau percaya diri setelah melakukan permainan titian balok.
Pada siklus II peneliti memberikan layanan bimbingan pribadi sosial dengan topik “Aku Bisa”. Peneliti memilih topik ini sebagai peneguhan pada
siklus I. Bimbingan peneliti lakukan di dalam kelas dan luar kelas. Setelah
melakukan bimbingan di kelas peneliti mengajak siswa untuk melakukan bimbingan di luar kelas dengan melakukan permainan titian balok. Hasil pada
siklus II menunjukkan rata-rata skor kepercayaan diri subjek sebesar 88,80. Hasil observasi dan wawancara dapat disimpulkan bahwa siswa kelas III
mangalami peningkatan kepercayaan diri karena berdasarkan hasil pengamatan tidak ada lagi siswa yang menunjukkan perilaku tidak percaya
diri dan dari hasil wawancara siswa mengaku lebih percaya diri setelah melakukan permainan titian balok.
Setelah siklus II selesai peneliti menganalisis hasil uji hipotesis dengan membandingkan hasil pada setiap siklusnya dengan menggunakan uji
Wilcoxon pada SPSS. Berdasarkan perhitungan SPSS 15, diperoleh perhitungan sebagai berikut, output SPSS menjelaskan bahwa nilai Z pada pra
tindakan - siklus I adalah -1.983 dan Asym Sig 2-tailed adalah 0.047. Pada siklus I - siklus II nilai Z adalah -1.965 dan Asym Sig 2-tailed adalah 0.049.
Pada siklus II - pra tindakan nilai Z adalah -3.140 dan Asym Sig 2-tailed adalah 0.002. dari ketiga perhitungan tersebut Ho ditolak dan dapat
disimpulkam bahwa terdapat peningkatan kepercayaan diri siswa melalui bimbingan pribadi sosial menggunakan media permainan titian balok pada
siswa kelas III SD Negeri Sruwohdukuh tahun ajaran 20132014. Berdasarkan hasil analisis di atas, menunjukkan adanya suatu
perbedaan skor sebelum dan sesudah tindakan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa media permainan titian balok dapat digunakan sebagai salah satu
strategi untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa.
Hal ini juga didukung oleh Erna Iswati 2008 yang menyatakan bermain adalah dunia anak yang tidak bisa dipisahkan, dalam permainan
papan titian secara tidak langsung anak-anak dapat membangun relasi sosial dengan lingkungan maupun antar sesama serta menumbuhkan kepercayaan
dirinya. Siswa berjalan diatas papan titian atau titian balok tidak begitu saja, tetapi mereka juga mengembangkan kemampuan gerak, keberanian dan
partisipasi aktif. Selain itu, Sadiman 2009 menyatakan bahwa permainan memungkinkan adanya partisipasi aktif dari siswa untuk belajar, permainan
dapat memberikan umpan balik langsung, dan permainan memungkinkan penerapan konsep-konsep atau peran-peran ke dalam situasi dan peranan yang
sebenarnya di masyarakat. Hal senada juga diungkapkan Maslow dalam Iswidharmanjaya,
2004:13 percaya diri merupakan modal dasar untuk pengembangan dalam aktualisasi diri eksplorasi segala kemampuan dalam diri. Melalui bermain
titian balok siswa akan mengeksplorasi kemampuannya agar berhasil melewati titian balok. Percaya diri pada siswa akan muncul jika siswa telah mengalami
pengalaman pribadi dalam melakukan tindakan yang memberikan keberhasilan. Dengan demikian melalui permainan papan titian atau titian
balok akan menumbuhkan kepercayaan diri, mengeksplorasi kemampuan siswa, dan memberikan manfaat-manfaat positif bagi siswa.
117
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan akhir dari penelitian tindakan bimbingan dan konseling yang telah dilaksanakan. Dalam bab ini disertakan juga keterbatasan
penelitian dan saran-saran untuk beberapa pihak.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, peneliti menyimpulkan bahwa:
1. Kepercayaan diri siswa dapat ditingkatkan melalui layanan bimbingan pribadi sosial klasikal menggunakan media permainan titian balok.
2. Terdapat peningkatan kepercayaan diri siswa yang signifikan. Hal ini terlihat dari peningkatan rata-rata skor subjek pada setiap siklusnya.
Pada pra tindakan rata-rata skor subjek sebesar 66,42. Pada siklus I rata-rata skor subjek sebesar 77,61. Pada siklus II meningkat
menjadi 88,80. 3. Berdasarkan uji hipotesis, Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan
bahwa terdapat peningkatan kepercayaan diri siswa secara signifikan melalui bimbingan pribadi sosial klasikal menggunakan media
permainan titian balok pada siswa kelas III SD Negeri Sruwohdukuh tahun ajaran 20132014 antar siklus.