Perkembangan Kepercayaan Diri pada Siswa SD

tujuan yang jelas, mampu berfikir secara positif, mampu berkomunikasi dengan baik, bersikap tegas, mampu bernampilan dengan baik, serta mampu mengendalikan perasaan.

5. Perkembangan Kepercayaan Diri pada Siswa SD

Terbentuknya kepercayaan diri tidak dapat dilepaskan dari perkembangan manusia pada umumnya. Kepercayaan diri sudah terbentuk pada tahun pertama kehidupan yang diperoleh dari perlakukan orang yang mengasuh, merawat, dan memenuhi segala kebutuhan anak. Sikap orang tua yang terlalu melindungi anak menyebabkan rasa percara diri anak kurang, karena sikap tersebut membatasi ruang gerak anak Nurihsan, 2011: 39. Kepercayaan diri terbentuk dan berkembang melalui proses belajar secara individu maupun sosial. Tahap usia sekolah dasar yaitu usia 6-12 tahun disebut juga dengan usia kelompok, dimana anak mulai mengalihkan perhatian dan hubungan dalam keluarga ke kerjasama antar teman dan sikap-sikap terhadap belajar. Memasuki sekolah dasar, salah satu hal penting yang perlu dimiliki oleh anak adalah kematangan sekolah, tidak saja meliputi kecerdasan, keterampilan motorik, dan bahasa tetapi juga yang lain seperti kesadaran akan tugas, patuh pada peraturan, dan dapat mengendalikan emosi-emosinya. Pada masa anak sekolah ini, anak-anak mulai membandingkan dirinya dengan temannya di mana anak mudah sekali dihinggapi ketakutan akan kegagalan dan ejekan teman. Bila pada masa ini anak sering gagal dan merasa cemas, pada diri anak akan tumbuh rasa rendah diri, namun sebaliknya bila anak tahu tentang bagaimana dan apa yang perlu dikerjakan dalam menghadadpi tuntutan masyarakat dan berhasil mengatasi masalah dalam hubungan teman dan prestasi sekolah, akan timbul kepercayaan diri pada diri anak Gunarsa, 1986: 14. Menurut Yusuf dalam Nurihsan, 2011: 36 untuk mencapai kematangan sosial dan rasa percaya diri, anak harus belajar tentang cara menyesuaikan diri dengan orang lain. Kemampuan ini diperoleh melalui berbagai pengalaman bergaul dengan orang-orang di lingkungannya, baik orang tua, saudara, teman dewasa, maupun orang dewasa lainnya. Perkembangan kepercayaan diri anak sangat dipengaruhi oleh perlakuan atau bimbingan orang tua terhadap anak dalam mengenalkan berbagai aspek kehidupan sosial, atau norma kehidupan bermasyarakat. Pembentukan kepercayaan diri dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut Lindenfield 1997 setidaknya ada delapan faktor yang berpengaruh dalam proses pembentukan kepercayaan diri, yaitu cinta, rasa aman, model peran, hubungan, kesehatan, sumber daya, dukungan, dan upaha atau hadiah. Bila semua kebutuhan ini dapat dipenuhi, maka anak akan memiliki kepercayaan terhadap dirinya sendiri dan mampu mengatasi tekanan-tekanan yang sedang dihadapi.

6. Upaya Peningkatan Kepercayaan Diri pada Siswa SD