4. Keunggulan Permainan
Titian Balok
dalam Peningkatan
Kepercayaan Diri
Permainan titian balok terbukti dapat meningkatkan kepercayaan diri siswa. Hal ini dapat dibuktikan melalui pendapat para ahli dan
penelitian-penelitian sebelumnya. Seperti pernyataan yang diungkapkan oleh Erna Iswati 2008 bermain adalah dunia anak yang tidak bisa
dipisahkan dengan kehidupan anak. Dalam permainan papan titian, secara tidak langsung anak-anak dapat membangun relasi sosial dengan
lingkungan maupun antar sesama serta menumbuhkan kepercayaan dirinya.
Hal ini juga didukung oleh Sadiman 2009 yang menyatakan permainan adalah sesuatu yang menyenangkan untuk dilakukan dan
sesuatu yang menghibur, permainan memungkinkan adanya partisipasi aktif dari siswa untuk belajar, permainan dapat memberikan umpan balik
langsung, dan permainan memungkinkan penerapan konsep-konsep atau peran-peran ke dalam situasi dan peranan yang sebenarnya di
masyarakat. Dengan demikian permainan papan titian atau titian balok akan menumbuhkan kepercayaan diri dan memberikan manfaat-manfaat
positif bagi siswa. Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
permainan titian balok dapat digunakan sebagai upaya mengatasi masalah siswa, khususnya mengenai peningkatan kepercayaan diri.
5. Hasil Penelitian Sebelumnya
Berdasarkan penelusuran kepustakaan, penulis menemukan beberapa penelitian yang hampir sama dengan penelitian yang akan
penulis lakukan, diantaranya adalah: 1. Penelitian oleh Untung Sujadi 2012 yan
g berjudul “Penggunaan Media
Balok Berjenjang
dalam Pembelajaran
Senam Keseimbangan pada Siswa Kelas III SD Negeri Karangtejo Tahun
2012”. Penelitian tersebut dilakukan dengan menggunakan metode PTK Penelitian Tindakan Kelas. Sampel yang digunakan dalam
penelitian tersebut sebanyak 20 siswa terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan. Penelitian tersebut dilakukan dalam dua
siklus. Hasil penelitian menyatakan bahwa pada aspek kognitif terjadi peningkatan dari siklus I ke siklus II yang sangat signifikan,
yaitu siklus I dengan skor rata-rata 75 dan di siklus II rata-ratanya 89,5. Pada aspek psikomotor terjadi peningkatan dari siklus I ke
siklus II, yaitu pada siklus I rata-rata skor siswa 65,5 dan di siklus II rata-ratanya menjadi 91,5. Pada aspek afektif juga terjadi
peningkatan dari siklus I ke siklus II yaitu, pada siklus I rata-rata skor siswa 81,8 dan di siklus II rata-ratanya menjadi 86,5. Hasil
penelitian tersebut menunjukkan bahwa senam keseimbangan telah mengalami peningkatan melalui penggunaan media balok
berjenjang.
2. Penelitian oleh Selly Asna Wijayanti 2012 yang berjudul “Upaya
Meningkatkan Rasa Percaya Diri dengan Layanan Bimbingan Kelompok Menggunakan Permainan Papan Titian pada Siswa
kelas V SD Hadipolo Tahun Pelajaran 20112012”. Subjek dalam penelitian ini adalah 8 siswa yang tingkat kepercayaan dirinya
rendah. Setelah mendapatkan layanan bimbingan kelompok selama dua siklus, terdapat peningkatan kepercayaan diri pada para siswa
tersebut. Pada siklus I peningkatan sebesar 40, pada siklus II meningkat menjadi 89. Dalam penelitian ini disimpulkan bahwa
berdasarkan analisis yang telah dilakukan terdapat peningkatan positif, rasa percaya diri siswa yang semula rendah meningkat
menjadi lebih baik. Berdasarkan penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa media
balok berjenjang efektif dalam meningkatkan rasa percaya diri partisipan. Berangkat dari hal tersebut maka penggunaan media balok
berjenjang atau titian balok dapat digunakan untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa. Penggunaan media balok berjenjang atau titian
balok, selain membantu anak melatih keseimbangan, titian balok mampu membuat anak senang dan percaya diri, sehingga siswa diharapkan dapat
merasa senang dan percaya diri dalam belajar.
D. Hakikat Siswa Kelas III SD Negeri Sruwohdukuh Sebagai Anak Pada Masa Pertengahan dan Akhir Kanak-Kanak
1. Pengertian Masa Pertengahan dan Akhir Kanak-kanak Menurut Santrock 2002 masa pertengahan dan akhir kanak-kanak
merupakan periode perkembangan yang terentang dari usia 6-12 tahun
setara dengan tahun-tahun sekolah dasar. Menurut pendidik, pada masa
ini anak memperoleh dasar-dasar pengetahuan yang dianggap penting untuk penyesuaian diri pada kehidupan dewasa dan mempelajari
berbagai keterampilan penting, baik kepentingan kurikuler maupun kepentingan ekstrakurikuler Hurlock, 1997. Berdasarkan penjelasan
tersebut dapat disimpulkan bahwa anak pada masa pertengahan dan
akhir kanak-kanak adalah anak yang berusia 6-12 tahun serta berada
pada usia sekolah dasar.
2. Tugas Perkembangan Anak pada Masa Pertengahan dan Akhir Kanak- Kanak