Tahapan Penelitian METODE PENELITIAN

G. Tahapan Penelitian

Tahap awal yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian ini yaitu identifikasi masalah dengan melakukan analisis situasi yang terjadi di kelas III SD Negeri Sruwohdukuh. Selain itu, pada tahap berikutnya peneliti mulai menyusun rancangan penelitian dan mendesain tindakan yang akan diberikan. 1. Identifikasi Masalah Sebelum menyusun rencana penelitian, terlebih dahulu peneliti mengidentifikasi masalah melalui analisis situasi dengan melakukan kegiatan pengumpulan data awal. Tujuannya agar mendapatkan gambaran yang sesungguhnya mengenai permasalahan yang ada di kelas III. Peneliti melakukan wawancara terhadap guru kelas III, melakukan observasi ketika guru mengajar dikelas. Hasil dari wawancara dan observasi kemudian dianalisis untuk menentukan tindakan selanjutnya. 2. Rancangan Siklus Penelitian Siklus I a. Perencanaan Tindakan Pada kegiatan penelitian ini peneliti membuat perencanaan yaitu: 1 Mempersiapkan Satuan Layanan Bimbingan SPB beserta materi yang mendukung kegiatan bimbingan. Materi berjudul “Percaya Diri”. 2 Mempersiapkan jenis dan alat permainan “Titian Balok”. 3 Mempersiapkan instrumen penelitian berupa angket, lembar observasi, panduan untuk wawancara. 4 Memastikan mitra kolaborator untuk siap memberikan pengamatan. 5 Mempersiapkan peralatan dokumentasi berupa kamera b. Pelaksanaan Tindakan Pada tahap ini peneliti melaksanakan penelitian berdasarkan rencana yang telah disusun. 1 Pembukaan a Peneliti memberikan salam pembuka dan pengantar. b Pemberian Ice breaking untuk penyegar suasana. 2 Inti Kegiatan a Tanya jawab pembuka sebagai pengantar masuk pada kegiatan bimbingan. b Pemberian materi bimbingan. c Keg iatan inti berupa permainan “Titian Balok” di luar kelas. d Pemberian kesimpulan. e Pemberian penguatan reinforcment. 3 Penutup a Mengisi lembar refleksi b Pemberian dan pengisian angket c Menutup kegiatan c. Observasi Observasi dilakukan selama proses kegiatan bimbingan berlangsung. Hal ini dilakukan guna mengamati pelaksanaan tindakan. Hal yang diobservasi yaitu perilaku anak selama mengikuti kegiatan bimbingan dan sikap peneliti selama memberikan bimbingan. d. Refleksi Pada tahap ini, peneliti berdiskusi bersama mitra kolaboratif mengenai pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan selama bimbingan berlangsung. Hal yang dijadikan sebagai bahan refleksi yaitu kelebihan dan kekurangan selama proses bimbingan berlangsung. 3. Siklus II Siklus ini dilakukan sebagai upaya perbaikan pada siklus I. Perencanaan pada siklus ini berdasarkan refleksi yang dilakukan oleh peneliti, observasi mitra kolaboratif dan diskusi antara peneliti dan mitra kolaboratif. Siklus II meliputi perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi kegiatan, dan refleksi. a. Perencanaan Tindakan Perencanaan tindakan pada siklus II ini sama dengan perencanaan tindakan pada siklus I. Pada siklus II peneliti mem berikan topik bimbingan “Aku Bisa”. b. Pelakasanaan Tindakan Pada tahap ini peneliti melaksanakan penelitian berdasarkan rencana yang telah disusun. 1 Pembukaan a Peneliti memberikan salam pembuka dan pengantar. b Pemberian Ice breaking untuk penyemangat kegiatan. 2 Inti Kegiatan Pelaksanaan upaya perbaikan pada siklus II dilakukan sesuai tahapan dalam SPB dengan memperhatikan hasil refleksi pada siklus I. Layanan bimbingan klasikal pada siklus II diharapkan siswa lebih terlibat dalam seluruh kegiatan dan aktif. a Tanya jawab pembuka sebagai pengantar masuk pada kegiatan bimbingan. b Pemberian materi bimbingan. c Kegiatan inti berupa permainan “Titian Balok” di luar kelas. d Pemberian kesimpulan. e Pemberian penguatan reinforcment 3 Penutup a Mengisi lembar refleksi b Pemberian dan pengisian angket c Menutup kegiatan Adapun urutan kegiatan topik bimbingan pada tiap siklusnya, disusun dalam Satuan Pelayanan Bimbingan SPB, yang termuat pada lampiran 1. c. Observasi Observasi dilakukan selama proses kegiatan bimbingan berlangsung. Hal ini dilakukan guna mengamati pelaksanaan tindakan. Hal yang diobservasi yaitu perilaku anak selama mengikuti kegiatan bimbingan dan sikap peneliti selama memberikan bimbingan. Saat melakukan observasi, peneliti dibantu mitra kolaboratif dalam mengamati proses jalannya kegiatan bimbingan. d. Refleksi Pada tahap ini, peneliti berdiskusi bersama mitra kolaboratif mengenai pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan selama bimbingan berlangsung. Hal yang dirasa masih kurang optimal akan diperbaiki. Setelah tindakan dilakukan, peneliti segera mengolah data yang telah didapatkan melalui angket, observasi, dan wawancara dari setiap siklusnya untuk kemudian dianalisis. Refleksi dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan yang terjadi saat bimbingan tiap siklusnya. Hasil dari diskusi bersama mitra kolaborator dan identifikasi melalui alat pengumpul data, akan digunakan sebagai pertimbangan merencanakan pemberian tindakan bimbingan pada siklus selanjutnya.

H. Teknik Pengumpulan Data