J. Analisis Uji Instrumen
1. Validitas Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh
mana ketepatan instrumen yang digunakan dapat mengukur apa yang seharusnya diukur Sugiyono, 2010: 173. Pada penelitian ini, validitas
yang dilakukan peneliti yaitu: a. Validitas Konstruk
Sugiyono 2010: 177 menjelaskan bahwa untuk menguji validitas konstruk dapat digunakan pendapat para ahli experts
judgment . Setelah instrumen dikonstruksi tentang aspek-aspek
yang akan diukur dengan berlandaskan teori tertentu, selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli, dalam hal ini adalah dosen
pembimbing Dr. Gendon Barus, M.Si. Hasil yang diperoleh melalui uji ahli tersebut yaitu perlu dilakukan perbaikan pada butir-
butir kuesioner agar setiap butir kuesioner menjadi kalimat yang efektif sehingga mudah dipahami oleh siswa dan butir kuesioner
secara logis sesuai dnegan kisi-kisi kuesioner. b. Uji Validitas Empirik
Peneliti menggunakan SPSS 15 untuk melihat validitas dari kuesioner. Sugiyono 2011: 188 menjelaskan syarat minimum
untuk dianggap memenuhi syarat adalah r = 0,3. Jadi jika korelasi antara butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir dalam
instrumen tersebut dinyatakan tidak valid dan perlu diperbaiki. Uji
validitas didapatkan melalaui SPSS 15, pada korelasi product- moment
dengan subjek n sebanyak 21 siswa. Uji validitas dapat dilihat pada lampiran 3.
2. Reliabilitas Azwar 2013: 7 mengatakan bahwa reliabilitas mengacu kepada
konsistensi atau keterpercayaan hasil ukur. Reliabilitas mengukur sejauh mana suatu hasil pengukuran dapat dipercaya. Bila dilakukan
pengukuran di waktu yang berbeda pada kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama. Perhitungan reliabilitas kuesioner
menggunakan formula Kuder Richardson KR 20 sebagai berikut: KR-20 =
[ ]
∑
Keterangan: = varians skor tes
k = banyaknya item dalam tes p = proporsi subjek yang mendapatkan angka 1 pada suatu item
KR-20 =
[ ]
∑
=
[ ]
=
[ ]
=
= Koefisien korelasi berada antara 1
–
0. Suatu instrumen dikatakan reliabel jika koefisien korelasinya ≥ 0,6, semakin tinggi koefisien
korelasi semakin reliabel instrumen tersebut.
Setelah itu ditentukan derajat reliabilitas dengan berpedoman pada daftar indeks korelasi reliabilitas Masidjo, 1995: 209 seperti disajikan
dalam tabel 3.5.
Tabel 3.5 Daftar Indeks Korelasi Reliabilitas
Koefisien Korelasi Kualifikasi
±0,91 - ±1,00 Sangat Tinggi
±0,71 - ±0,90 Tinggi
±0,41 - ±0,70 Cukup
±0,20 - ±0,40 Rendah
0,00 - ±0,20 Sangat Rendah
K. Teknik Analisis Data