Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Siklus I

d. Refleksi Pra Tindakan Bimbingan dan Konseling Kegiatan pra tindakan telah selesai dan terlaksana dengan baik. Peneliti mendapatkan data-data awal untuk mengidentifikasi masalah kelas III. Ternyata dengan metode ceramah dirasakan kurang efektif dalam meningkatkan kepercayaan diri siswa. Metode ceramah membuat anak merasa bosan di kelas, hal itu nampak dari pengamatan yang menunjukkan bahwa banyak siswa yang terlihat diam, tidak memperhatikan guru, dan ada juga yang mengerjakan tugas lain. Berdasarkan hasil data kuesioner tidak sebanding dengan hasil pengamatan. Data melalui kuesioner menunjukkan bahwa rata-rata skor subjek berada pada kategori tinggi. Hal ini perlu untuk diberikan tindakan agar pelayanan bimbingan menjadi maksimal, sehingga siswa memiliki kepercayaan diri dalam mengikuti kegiatan dan mendapatkan hasil belajar yang optimal.

2. Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Siklus I

Siklus I dilaksanakan pada hari Sabtu, 31 Mei 2014. Berikut hasil penelitian pada siklus I yang telah dilakukan oleh peneliti. a. Perencanaan Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Siklus I Sebelum pelaksanaan tindakan pada siklus I, peneliti terlebih dahulu membuat perencanaan tindakan yang nantinya akan diberikan dalam siklus tindakan di kelas III. Tahap perencanaan ini bertujuan untuk mempersiapkan peneliti menuju kegiatan tindakan yang akan dilaksanakan oleh peneliti. Berikut adalah persiapan yang dilakukan oleh peneliti menjelang pemberian tindakan pada siklus I. 1 Penyusunan Perangkat Bimbingan a Satuan Pelayanan Bimbingan Satuan pelayanan bimbingan disusun sebagai pedoman dalam kegiatan layanan bimbingan klasikal, dengan materi yang akan diberikan pada siklus I yaitu tentang Percaya Diri. Rancangan dan skenario kegiatan bimbingan telah tercantum dalam SPB. b Lembar Evaluasi Lembar evaluasi dipersiapkan untuk menuliskan hasil yang telah didapatkan siswa selama mengikuti kegiatan bimbingan bersama dengan peneliti. Lembar evaluasi diberikan pada akhir kegiatan bimbingan. c Media Media yang akan digunakan adalah media permainan titian balok maka persiapan yang dilakukan adalah menyiapkan papan titian yang berukuran sebagai berikut, panjang yaitu 3,5 m; tinggi yaitu 50 cm; lebar yaitu 5 cm. Papan titian yang akan digunakan pada siklus I ukurannya akan berbeda dengan yang akan digunakan pada siklus II. 2 Alat Pengumpul Data Alat pengumpul data yang perlu dipersiapkan yaitu skala kepercayaan diri, panduan wawancara, lembar observasi, dan alat dokumentasi berupa kamera. Skala kepercayaan diri diberikan pada saat 10 menit diwaktu terakhir kegiatan bimbingan. Observasi dilakukan oleh observer selama kegiatan bimbingan, sedangkan wawancara dilakukan setelah kegiatan bimbingan berlangsung. 3 Mitra Kolaboratif Mitra kolaboratif dalam hal ini adalah observer yang akan membantu peneliti mengamati jalannya kegiatan bimbingan. b. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Siklus I Penelitian tindakan siklus I dilakukan pada hari Sabtu, tanggal 31 Mei 2014, kegiatan bimbingan dimulai pada pukul 07.00. Peneliti menyiapkan segala perlengkapan untuk kegiatan bimbingan. Peneliti tiba di sekolah pada pukul 06.30. Pada saat bel masuk berbunyi kemudian peneliti segera menuju ke ruang kelas III untuk memulai kegiatan bimbingan. Peneliti meminta salah satu siswa untuk memimpin doa sebelum memulai kegiatan pada hari ini. 1 Rekaman Fakta a Pembukaan Kegiatan awal kegiatan bimbingan telah dimulai dengan doa pembukaan, setelah doa pembukaan selesai kemudian peneliti memberikan salam dan pengantar kepada siswa. Setelah itu peneliti mengajak semua siswa untuk melakukan ice breaking terlebih dahulu. Peneliti mengajak satu siswa perempuan ke depan untuk memberikan contoh ice breaking. Semua siswa diminta untuk berdiri dan berpasangan. Peneliti memberikan beberapa kali contoh gerakan dan kemudian diikuti oleh siswa yang lain, sambil bernyanyi bersama. Banyak siswa antusias dalam mengikuti ajakan dari peneliti, namun ada beberapa siswa yang hanya diam saja. Tujuan dari ice breaking ini adalah untuk membangkitkan semangat siswa dalam memulai kegiatan bimbingan dan untuk menghilangkan rasa ngantuk. Peneliti menjelaskan materi secara singkat percaya diri. Peneliti kemudian melakukan interaksi kepada si swa . “Teman-teman, apa itu percaya diri menurut pendapat kalian?”. Beberapa siswa saling melirik teman dan kelihatan ragu untuk menjawab. Suasana kelas cukup hening untuk beberapa saat. Ada siswi yang mengacungkan jari, “saya tahu bu, percaya diri adalah percya pada diri sendiri”. Jawab seorang siswi dengan sedikit ragu-ragu.. Peneliti menjelaskan pengertian percaya diri secara singkat. Peneliti mengamati ada siswa yang sedang mengerjakan tugas mata pelajaran lain. Peneliti kemudian mengajak siswa siswi untuk keluar dari kelas dan berada di halaman perpustakaan. Pengamat mengikuti peneliti keluar kelas dan menempatkan diri diantara siswa siswi. b Kegiatan Inti Peneliti menjelaskan tujuan permainan dan aturan permainan tersebut. Suasana di halaman perpustkaan masih ramai. Peneliti kemudian menenangkan agar peneliti bisa menjelaskan intruksi selanjutnya. Permianan tersebut bernama “Titian Balok”. Peraturan dalam permainan ini adalah masing-masing siswa harus melewati papan titian dari ujung sampai ujung dengan berjalan maju. Kemudian siswa diminta untuk melewati papan titian dengan berjalan menyamping dan terakhir dengan berjalan mundur. Peneliti menawarkan kepada siswa siapa yang bersedia untuk menjadi yang pertama melewati papan titian balok. Peneliti mengamati beberapa siswa saling menunjuk antara teman satu dengan yang lain. Hal ini menunjukkan bahwa siswa masih merasa ragu untuk melewati papan titian. Setelah beberapa saat ada siswa yang mengacungkan jari dan bersedia menjadi yang pertama melewati papan titian balok. Siswa yang melewati papan titian tampak ada yang serius dan tenang untuk dapat berhasil sampai ke ujung. Peneliti mengamati ada beberapa siswa yang meminta bantuan teman untuk berpegangan melewati papan titian. Beberapa siswa ada yang tidak bisa dan tidak berhasil melewati papan titian balok. Setelah semua siswa telah melewati papan titian balok, peneliti meminta semua siswa siswi untuk berkumpul lagi dan masuk ke kelas. Peneliti bertanya kepada semua siswa, “Teman- teman, pesan apa yang kalian dapatkan setelah bermain papan titian tadi?”. Beberapa siswa menjawab kompak, “Capek bu”. Siswa lain menjawab, “Susah bu, karena harus menjaga keseimbangan”. Peneliti kemudian menanggapi, “Begitukah? ada lagi yang mengalami kesulitan pada permainan tadi?”. Sejenak siswa siswi diam dan saling melirik. Lalu salah satu siswa menjawab, “Saya tadi minta bantuan teman bu, untuk berpegangan karena saya takut jatuh”. Siswa lain menambahkan, “Benar bu, saya tadi juga minta bantuan teman”. “Jadi kesimpulan dari permainan tadi apa?” tanya peneliti. “Kita membutuhkan kebenarian bu, untuk melewati papan titian”. Seorang siswi kemudian menambahkan lagi, “Iya benar, kira harus percaya diri saat melakukan per mainan tadi agar dapat berhasil”. Peneliti kemudian mengkaitkan refleksi permainan dalam kehidupan sehari-hari. Peneliti kemudia menanyakan, “Nah, baiklah kalau demikan menururut teman-teman apa hubungan antara makna permainan tadi dengan kehidupan keseharian teman- teman?”. Sejenak siswa siswi saling melirik antara mereka. Lalu salah satu siswa menjawab, “Hubungannya kita harus percaya diri bu dalam melakukan sesuatu, contohnya kalau kita percaya diri mengerjakan PR pasti hasilnya bagus”, kata salah satu siswa. “Benar bu, kita harus percaya diri saat mengerjakan tugas”, seorang siswi menambahkan. Peneliti kemudian bertanya, “Lalu menurut kalian percaya diri itu sesuatu yang penting tidak?”. Percaya diri itu penting bu”, kata salah satu siswi. “Bagus sekali, teman- teman”, kata peneliti. c Penutup Peneliti kembali menempatkan diri di depan kelas untuk menjelaskan lebih lengkap mengenai materi hari ini yaitu tentang percaya diri. Peneliti menjelaskan secara ringkas, padat dan jelas mengenai beberapa hal terkait dengan percaya diri yaitu pengertian percaya diri dan cara meningkatkan percaya diri. Setelah selesai menjelaskan, peneliti menarik kesimpulan dari materi kegiatan bimbingan, kemudian memberikan lembar evaluasi kepada siswa untuk dikerjakan. Peneliti meminta beberapa siswa untuk maju ke depan membacakan hasil dari lembar evaluasi. Kemudian peneliti membagikan skala kepercayaan diri penelitian kepada siswa untuk diisi oleh siswa. Setelah semua selesai, peneliti meminta siswa untuk mengumpulkan semua lembar evaluasi dan skala kepercayaan diri. Peneliti menutup kegiatan bimbingan dengan memberikan kalimat penutup dan salam penutup. 2 Data Hasil Pengukuran dengan Skala Kepercayaan Diri pada Siklus I Data yang diperoleh pada penelitian siklus I akan digunakan untuk acuan pelaksanaan siklus II. Melalui data siklus I, peneliti menganalisis untuk dilihat apakah ada peningkatan yang terjadi disiklus I. Hasil penelitian berupa data skala kepercayaan diri, observasi, dan wawancara. Berikut adalah hasil skor item kepercayaan diri, skor kepercayaan diri, beserta tabel kategorisasi. a Data Skor Item Kepercayaan Diri Tabel 4.5 Data Skor Item Kepercayaan Diri Siswa pada Pra Tindakan dan Siklus I No Item Jumlah Keterangan Pra ke S I Kategori S I Pra S I 1 9 15 Meningkat ST 2 16 17 Turun ST 3 15 15 Tetap ST 4 14 18 Meningkat ST 5 13 13 Tetap T 6 11 18 Meningkat ST 7 8 14 Meningkat T 8 17 15 Turun ST 9 11 13 Meningkat T 10 17 19 Meningkat ST 11 17 17 Tetap ST 12 15 17 Meningkat ST 13 18 16 Turun ST 14 13 19 Meningkat ST 15 15 17 Meningkat ST 16 11 16 Meningkat ST 17 18 15 Turun ST 18 15 19 Meningkat ST 19 15 15 Tetap ST 20 11 18 Meningkat ST Jumlah 279 326 Meningkat ST Rata-rata 13,95 16,3 Meningkat ST Tabel 4.6 Kategori Data Skor Item Kepercayaan Diri Siswa pada Siklus I Kategori Jumlah Item Persentase Sangat Rendah X 5,5 Rendah 5,5 X 8,5 Sedang 8,5 X 11,5 Tinggi 11,5 X 14,5 3 Item ⁄ x 100 = 15 Sangat Tinggi X 14,5 17 Item ⁄ x 100 = 85 Berdasarkan data diatas diperoleh hasil bahwa, tidak ada item yang menunjukkan kategori sangat rendah, rendah, dan sedang. Namun yang muncul adalah kategori tinggi dan sangat tinggi. Item pada kategori tinggi sebanyak 3 item dengan persentase 15. Item pada kategori sangat tinggi sebanyak 17 item dengan persentase 85. Item pada nomor dua, delapan, tiga belas, dan tujuh belas mengalami penurunan jumlah skor, hal ini akan menjadi perbaikan pada siklus berikutnya. Perbandingan skor item pada pra tindakan dan siklus I dapat dilihat pada grafik di bawah ini: Grafik 3 Hasil Perbandingan Skor Item Pra Tindakan dan Siklus I b Data Skor Kepercayaan Diri Subjek Tabel 4.7 Data Skor Kepercayaan Diri Subjek pada Pra Tindakan dan Siklus I No Nama Jumlah Keterangan Pra ke SI Kategori Pra S I 1 Harry Pramudita A 11 13 Meningkat T 2 Mega Mawarni S 14 18 Meningkat ST 3 Siti Munawaroh 13 20 Meningkat ST 4 Adi Hidayat 9 18 Meningkat ST 5 Adi Wahyudi 14 20 Meningkat ST 6 Adytama Putra A 14 19 Meningkat ST 7 Agung Kusworo 15 11 Turun S 8 Arifin Ilham 11 13 Meningkat T 9 Danang Prayoga 5 13 Meningkat T 10 Danang Prayogi 5 11 Meningkat S 11 Frendi Sigit P 15 19 Meningkat ST 12 Ngasatul Istiqomah 6 15 Meningkat T 13 Okta Bintang R 18 9 Turun S 14 R. Bg. Surahman B J 18 17 Turun ST 15 Rian Prabowo D S 16 9 Turun S 16 Retno Dwi S 19 20 Meningkat ST 17 Rifki Sandi N 14 19 Meningkat ST 18 Saras Wati 18 19 Meningkat ST 19 Suci Anggreyani 17 17 Tetap ST 20 Yogiana Khusnita 9 7 Turun R 21 Arya 18 19 Meningkat ST Jumlah 279 326 Meningkat Rata-rata 13,28 15,52 Meningkat T 5 10 15 20 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 Sk or I te m Item PRA SIKLUS I Tabel 4.8 Kategori Skor Kepercayaan Diri Subjek pada Siklus I Kategori Jumlah Subjek Persentase Sangat Rendah X 5,25 Rendah 5,25 X 8,75 1 Subjek ⁄ x 100 = 4,76 Sedang 8,75 X 12,25 4 Subjek ⁄ x 100 = 19,04 Tinggi 12,25 X 15,75 4 Subjek ⁄ x 100 = 19,04 Sangat Tinggi X 15,75 12 Subjek ⁄ x 100 = 57,14 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa pada siklus I separuh lebih dari jumlah subjek berada pada kategori sangat tinggi dengan persentase 57,14. Dari hasil tersebut berarti sudah terdapat peningkatan kepercayaan diri siswa kelas III SD Negeri Sruwohdukuh setelah diberikan layanan bimbingan pribadi sosial dengan menggunakan media permainan titian balok. jumlah subjek yang memiliki kepercayaan diri sangat tinggi. Adanya peningkatan kepercayaan diri siswa dapat dilihat melalui grafik perbandingan berikut ini: Grafik 4 Hasil Perbandingan Skor Subjek Pra Tindakan dan Siklus I Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa perbaikan pada siklus I berhasil. Tetapi, ada lima siswa nomor absen 7, 13, 14, 15, dan 20 yang mengalami penurunan kepercayaan diri dari pra tindakan ke siklus I. Melihat hal tersebut maka peneliti akan mengadakan perbaikan pada siklus II agar kepercayaan diri siswa dapat meningkat. c. Refleksi Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Siklus I Refleksi penelitian tindakan siklus I dilakukan setelah selesai pemberian tindakan dengan mengumpulkan semua data dari angket, hasil pengamatan, dan wawancara. Secara keseluruhan, proses siklus I telah berjalan sesuai dengan yang direncanakan, peneliti memberikan layanan bimbingan dengan permainan titian balok. Dari proses pengumpulan data yang telah didapatkan pada siklus I telah menunjukkan perbaikan dari pada saat pra tindakan 5 10 15 20 25 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 Sk or Subj ek Subjek PRA SIKLUS I atau sebelum menggunakan media permainan titian balok. Hal ini Nampak terlihat pada hasil skala yang telah diolah, dimana pada siklus I menunjukkan adanya peningkatan dari pada saat pra tindakan. Peneliti memiliki beberapa catatan pada siklus I yakni, bahwa pembimbing dalam hal ini peneliti sendiri kurang mampu mengelola kelas supaya siswa dapat memperhatikan saat bimbingan, peneliti kurang tugas dalam memberikan perintah, dan suara peneliti dirasa kurang keras saat menjelaskan. Peneliti juga merasakan bahwa kekurangan dalam bimbingan siklus I adalah peneliti kurang tegas dalam mengatur siswa siswi, jadi masih banyak siswa yang bermain saat siswa lain meniti papan titian. Keputusan yang akan dilakukan peneliti yaitu bahwa akan melakukan perbaikan pada siklus yang ke II dengan berefleksi dari hasil siklus I. Peneliti diharapkan harus berusaha mengelola kondisi kelas dengan sebaik mungkin, lebih tegas dalam memberikan perintah saat kegiatan bimbingan, peneliti berusaha berbicara dengan lantang dan jelas saat menjelaskan materi, peneliti berusaha menyiapakan diri, mempersiapkan materi dengan sebaik-baiknya. Pada saat siklus II peneliti harus bisa memperbaiki hal-hal yang dirasa kurang memenuhi kriteria keberhasilan peningkatan kepercayaan diri. Pada saat siklus II peneliti bisa mengajak siswa untuk bernyanyi bersama, lagu yang dinyanyikan disesuaikan dengan tema bimbingan, supaya kelas menjadi lebih bersemangat.

3. Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Siklus II