68
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi paparan secara berurutan mengenai hasil penelitian dan pembahasan. Hasil penelitian terdiri dari hasil pra tindakan, siklus I, dan siklus II
A. Hasil Penelitian
Hasil penelitian tindakan bimbingan dan konseling diuraikan dalam tiga bagian, yaitu hasil pra tindakan, hasil siklus I, dan hasil siklus II. Data
hasil penelitian ini kemudian dijadikan bahan untuk dijabarkan dalam pembahasan.
1. Deskripsi Proses dan Hasil Pra Tindakan Bimbingan dan Konseling
Kegiatan pra tindakan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui situasi awal tingkat kepercayaan diri siswa kelas III SD Negeri
Sruwohdukuh sebelum dilakukannya penelitian tindakan. Situasi awal ini akan digunakan sebagai bahan refleksi yang mendasari
dilaksanakannya siklus tindakan. Pra tindakan ini berisi perencanaan, pelaksanaan pra tindakan, dan refleksi pra tindakan.
a. Perencanaan Pra Tindakan Bimbingan dan Konseling Pada tahap perencanaan, peneliti mempersiapkan bahan-
bahan yang diperlukan untuk kegiatan pra tindakan. Peneliti mencari informasi awal mengenai situasi dan kondisi kelas III
melalui diskusi dengan wali kelas III dan membahas tentang rencana untuk penelitian kelas III. Peneliti memutuskan untuk
melakukan observasi awal kelas yang dilakukan sebanyak dua kali.
Observasi pertama dilakukan saat jam mata pelajaran matematika. Observasi kedua dilakukan peneliti melalui observasi partisipan.
Peneliti memberikan bimbingan klasikal tanpa menggunakan media. Hal ini dilakukan untuk mengetahui data kelas III tentang
kepercayaan diri dalam mengikuti kegiatan bimbingan klasikal tanpa menggunakan media permainan titian balok. Alat ukur yang
digunakan adalah lembar observasi, angket kepercayaan diri, dan panduan wawancara.
b. Pelaksanaan Pra Tindakan Bimbingan dan Konseling 1 Observasi di Kelas
Observasi guru pada pra tindakan dilaksanakan pada tanggal 17 Mei 2014. Kegiatan diawali dengan bertemu
dengan guru kelas III di sekolah, peneliti menggali informasi tentang kegiatan pembelajaran di kelas III, apakah
menggunakan media atau strategi tertentu. Berdasarkan informasi dari guru kelas III, media yang digunakan tidak
begitu bervariatif hanya dengan metode ceramah saja. Ada beberapa siswa yang hanya diam saja saat jam pelajaran.
Peneliti kemudian melakukan observasi di kelas III pada saat jam pelajaran matematika. Peneliti melakukan
pengamatan tentang situasi dan interaksi pembelajaran di kelas III pada saat guru kelas memberikan materi. Dari hasil
pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung banyak
siswa yang hanya diam tidak menjawab pertanyaan guru. Ketika guru menawarkan kepada para siswa, siapa yang
bersedia mengerjakan soal di depan kelas, tidak ada satupun siswa yang maju ke depan kelas. Peneliti mengamati hampir
semua siswa terlihat kurang percaya diri saat disuruh maju ke depan kelas. Siswa akan maju ke depan kelas ketika sudah
dipanggil oleh guru. Setelah
melakukan kegiatan
observasi, peneliti
diberikan kesempatan oleh guru kelas pada akhir jam pelajaran. Setelah wawancara ternyata banyak didapatkan
informasi bahwa siswa kelas III mempunyai gejala kurang percaya diri. Mereka mengaku malu jika disuruh
mengerjakan soal di depan kelas, karena takut jika soal yang dikerjakan salah menjawabnya, siswa takut menjawab
pertanyaan guru jika nantinya salah. 2 Bimbingan Klasikal Pra Tindakan oleh Peneliti
Kegiatan bimbingan klasikal pra tindakan dilakukan pada hari Rabu, 28 Mei 2014. Kegiatan ini dilakukan untuk
mendapatkan data tentang kepercayaan diri siswa kelas III tanpa menggunakan media permainan titian balok. Kegiatan
ini dimulai pada pukul 07.00. Topik bimbingan yang diberikan
adalah “Aku Mempunyai Banyak Teman”. Peneliti mengajak guru kelas III yang berperan sebagai observer.
a Pembukaan Peneliti masuk ruang kelas dengan kondisi awal
kelas yang tenang, ditemani oleh guru kelas. Guru kelas memberikan pengantar sambil memperkenalkan peneliti
kepada siswa. Peneliti memberikan salam pembuka dan
disambut dengan malu-malu oleh siswa, kemudian
peneliti menjelaskan tujuan adanya kegiatan bimbingan yang akan dilaksanakan selama tiga pertemuan
kedepan. Peneliti membacakan buku absensi siswa yang berada di kelas agar mengenal siswa satu
-
persatu. b Kegiatan Inti
Setelah selesai berkenalan dengan para siswa, kemudian peneliti memulai kegiatan bimbingan.
Peneliti memberikan ice breaking terlebih dahulu sebelum masuk pada materi bimbingan. Peneliti mulai
masuk pada materi yang akan diberikan yaitu “Aku Mempunyai Banyak Teman”. Peneliti memulainya
dengan tanya jawab tentang arti teman bagi kalian, kemudian peneliti membagikan kertas kepada siswa
satu persatu, setelah kertas dibagikan, kemudian peneliti meminta siswa untuk menggambar diri mereka sendiri
saat dengan temannya.
Setelah diberikan penjelasan, kemudian siswa segera mengerjakannya dengan menggambar diri
mereka sendiri saat bersama temannya, disertai penjelasan dari gambar yang telah digambarnya.
Setelah para siswa selesai mengerjakan, peneliti meminta beberapa siswa untuk menceritakan apa yang
telah digambarkan. Peneliti menunjuk siswi perempuan untuk
menceritakan hasil gambarnya, siswi tersebut terlihat kesulitan dan malu menceritakan hasil gambarnya di
depan kelas, setelah selesai menceritakan peneliti memberikan
peneguhan kepada
siswa tersebut.
Kemudian siswi menunjuk teman yang lain untuk menceritakan hasil gambarnya, begitu seterusnya.
Ada yang
menggambarkan bahwa
sedang bermain, belajar, berolahraga dengan temannya, dan
lain-lain. Setelah beberapa siswa menceritakan hasil
gambarnya, lalu peneliti mulai masuk pada materi dengan menjelaskan tentang mempunyai banyak teman
itu penting, tantangan dalam mempunyai banyak teman, dan cara untuk berteman dengan banyak orang.
Kemudian peneliti meminta untuk menuliskan manfaat dari kegiatan bimbingan hari ini.
c Penutup Setelah selesai melakukan kegiatan bimbingan,
peneliti mencoba
menarik kesimpulan
serta memberikan peneguhan kepada para siswa bahwa
teman sejati itu tidak akan pernah terpisahkan walaupun terdapat banyak perbedaan dan agar apa yang
digambarkan pada kertas itu menjadikan penyemangat bagi diri mereka dalam berkaktivitas di sekolah,
keluarga, dan masyarakat. Sepuluh menit sebelum bel, peneliti memberikan kuesioner kepada siswa untuk
diisi, sebelum memulai mengisi peneliti menjelaskan kepada siswa cara mengisi kuesioner. Peneliti juga
melakukan wawancara kepada siswa untuk memberikan tanggapan pada kegiatan hari ini. Setelah semua siswa
selesai mengisi kuesioner kemudian dikumpulkan, lalu peneliti menutup kegiatan dengan memberikan salam
penutup. c. Data Hasil Pengukuran dengan Skala Kepercayaan Diri pada
Pra Tindakan Data yang diperoleh pada pra tindakan akan digunakan
sebagai pedoman untuk melaksanakan siklus I. Berdasarkan data pra penelitian, peneliti lebih mengetahui apa yang perlu diberikan
pada siklus I. Berikut adalah data skor item kepercayaan diri, skor
kepercayaan diri subjek, tabel kategorisasi skor item kepercayaan diri, dan tabel kategorisasi skor kepercayaan diri subjek pada pra
tindakan. 1 Data Skor Item Kepercayaan Diri
Tabel 4.1 Data Skor Item Kepercayaan Diri Siswa pada
Pra Tindakan
No Item Jumlah
Kategori
1 9
S 2
16 ST
3 15
ST 4
14 T
5 13
T 6
11 S
7 8
R 8
17 ST
9 11
S 10
17 ST
11 17
ST 12
15 ST
13 18
ST 14
13 T
15 15
ST 16
11 S
17 18
ST 18
15 ST
19 15
ST 20
11 S
Jumlah 279
Rata-rata 13,95
T
Keterangan: S :Sedang
R : Rendah ST :Sangat Tinggi
T : Tinggi
Tabel 4.2 Kategori Skor Item Kepercayaan Diri Siswa pada
Pra Tindakan
Kategori Jumlah Item
Persentase
Sangat Rendah X
5,5 Rendah
5,5 X 8,5
1 Item ⁄
x 100 = 5 Sedang
8,5 X 11,5
5 Item ⁄ x 100 = 25
Tinggi 11,5
X 14,5 3 Item
⁄ x 100 = 15 Sangat Tinggi
X 14,5
11 Item ⁄ x 100 = 55
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa dalam tahap pra tindakan, separuh lebih dari hasil perhitungan itu berada
pada kategori sangat tinggi dengan persentase 55. Data skor item dapat dilihat pada grafik dibawah ini:
Grafik 1 Skor Item Pra Tindakan
5 10
15 20
1 3
5 7
9 11
13 15
17 19
Sk or
Item
Item
Pra Tindakan
2 Data Skor Kepercayaan Diri Subjek
Tabel 4.3 Data Skor Kepercayaan Diri Subjek pada Pra Tindakan
No Nama
Jumlah Kategori Pra Tindakan
1 Harry Pramudita A
11 S
2 Mega Mawarni S
14 T
3 Siti Munawaroh
13 T
4 Adi Hidayat
9 S
5 Adi Wahyudi
14 T
6 Adytama Putra
14 T
7 Agung Kusworo
15 T
8 Arifin Ilham
11 S
9 Danang Prayogi
5 SR
10 Danang Prayoga
5 SR
11 Frendi Sigit P
15 T
12 Ngasatul Istiqomah
6 R
13 Okta Bintang R
18 ST
14 R. Bg. Surahman B J
18 ST
15 Rian Prabowo D S
16 ST
16 Retno Dwi S
19 ST
17 Rifki Sandi N
14 T
18 Saras Wati
18 ST
19 Suci Anggreyani
17 ST
20 Yogiana Khusnita
9 S
21 Arya
18 ST
Jumlah 279
Rata-rata 13,28
T
Tabel 4.4 Kategori Skor Kepercayaan Diri Subjek pada Pra Tindakan
Kategori Jumlah Subjek
Persentase
Sangat Rendah X
5,25 2 Subjek
⁄ x 100 = 9,52 Rendah
5,25 X 8,75
1 Subjek ⁄ x 100 = 4,76
Sedang 8,75
X 12,25 4 Subjek
⁄ x 100 = 19,04 Tinggi
12,25 X 15,75
7 Subjek ⁄ x 100 = 33,33
Sangat Tinggi X
15,75 7 Subjek
⁄ x 100 = 33,33
Dari tabel di atas dapat diketahui pada pra tindakan terdapat 2 siswa yang memiliki kepercayaan diri sangat
rendah dengan persentase 9,52, 1 siswa memiliki kepercayaan diri rendah dengan persentase 4,76, 4 siswa
memiliki kepercayaan diri sedang dengan persentase 19,04, dan masing-masing ada 7 siswa memiliki kepercayaan diri
tinggi dan sangat tinggi dengan persentase sama 33,33. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa sebagian
siswa kelas III SD Negeri Sruwohdukuh memiliki kepercayaan diri yang kurang. Data yang diperoleh pada pra
tindakan akan dijadikan referensi untuk melakukan tindakan pada siklus I. Selain itu, hasil dari pra tindakan akan
dijadikan dasar pada penentu kriteria awal keberhasilan untuk siklus selanjutnya. Data skor kepercayaan diri subjek dapat
dilihat pada grafik dibawah ini.
Grafik 2 Skor Subjek Pra Tindakan
5 10
15 20
1 3
5 7
9 11
13 15
17 19
21
Sk or
Subj ek
Subjek
Pra Tindakan
d. Refleksi Pra Tindakan Bimbingan dan Konseling Kegiatan pra tindakan telah selesai dan terlaksana dengan
baik. Peneliti mendapatkan data-data awal untuk mengidentifikasi masalah kelas III. Ternyata dengan metode ceramah dirasakan
kurang efektif dalam meningkatkan kepercayaan diri siswa. Metode ceramah membuat anak merasa bosan di kelas, hal itu
nampak dari pengamatan yang menunjukkan bahwa banyak siswa yang terlihat diam, tidak memperhatikan guru, dan ada juga yang
mengerjakan tugas lain. Berdasarkan hasil data kuesioner tidak sebanding dengan hasil pengamatan. Data melalui kuesioner
menunjukkan bahwa rata-rata skor subjek berada pada kategori tinggi. Hal ini perlu untuk diberikan tindakan agar pelayanan
bimbingan menjadi
maksimal, sehingga
siswa memiliki
kepercayaan diri dalam mengikuti kegiatan dan mendapatkan hasil belajar yang optimal.
2. Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Siklus I