kategori sangat mendukung sebanyak 19 atau 23 responden, kategori mendukung sebanyak 61 atau 74 responden, kategori cukup mendukung
sebanyak 2 atau 2 responden, kategori tidak mendukung sebanyak 1 atau 1 responden, sedangkan kategori sangat tidak mendukung sebanyak 0.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa lingkungan kerja di SMA Sleman Timur berada pada kategori mendukung. Hal ini terdapat 61 orang responden atau
74 responden yang berada di interval 42-51, mengatakan lingkungan kerja di SMA Sleman Timur sudah mendukung.
2. Pengaruh kompensasi terhadap kepuasan kerja guru
Koefisien regresi kompensasi bernilai positif dan signifikan dengan nilai koefisien Beta sebesar 0,642; sig 0,0000,05 yang berarti ada pengaruh
yang positif signifikan variabel kompensasi terhadap kepuasan kerja guru. Variabel kompensasi memiliki koefisien Beta sebesar 0,642, artinya jika
kompensasi naik satu-satuan , maka tingkat kepuasan kerja guru naik sebesar 0,642 satuan. Hal ini sesuai dengan hipotesis yang ada yang menyatakan
bahwa kompensasi berpengaruh dan terhadap kepuasan kerja guru. Menurut Handoko 1984 : 245, kompensasi adalah pemberian kepada
karyawan dengan pembayaran finansial sebagai balas jasa untuk pekerjaan yang dilaksankan dan sebagai motivator untuk pelaksanaan kegiatan di waktu
yang akan datang. Teori ini di anut oleh Maslow yang dikenal dengan
Maslow’s Need Hierarchiy Theoriynya dalam Hasibuan 1996 dalam Ida Fitriana 2011 : 54,
mengemukakan seseorang akan berperilaku tertentu oleh karena adanya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dorongan untuk memenuhi kebutuhannya yang bermacam-macam, dan kebutuhan tersebut tersusun secara berjenjang, mulai dari kebutuhan yang
paling mendasar sampai pada kebutuhan yang paling tinggi. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat dikatakan bahwa salah
satu faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja guru adalah kompensasi, dalam hal ini pemenuhan kebutuhan para guru, baik dari finansial, psikologi
dan maupun tunjangan-tunjangan lainnya. Berarti dengan terpenuhnya kebutuhan para guru maka aka menyebabkan tingkat kepuasan kerja guru
semakin meninngkat. Maka untuk itu, kompensasi sangat menjadi penentu tingkat kepuasan kerja guru. Namun hanya saja, diantara beberapa indikator
kompensasi masih ada yang perlu diperhatikan oleh kepala sekolah, yaitu tunjangan. Tunjangan yang dimaksud dalam hal ini adalah tunjangan jabatan,
kelebihan jam mengajar, dan uang koreksi ujian yang dinilai oleh setiap guru masih belum sesuai dengan pekerjaan yang mereka lakukan disekolah. Jadi,
diharapkan kepada kepala sekolah agar lebih memperhatikan keluhan-keluhan para guru untuk meningkatkan semangat dan kepuasan kerja guru.
Perhitungan skor kompensasi dilihat dari aspek gajiupah, tunjangan berada dikategorikan sangat puas sebanyak 10 orang guru atau 12
responden, kategori puas sebanyak 44 orang guru atau 53 responden, kategori cukup puas sebanyak 18 orang guru atau 22 responden, kategori
tidak puas sebanyak 11 orang guru atau 13 responden, sedangkan kategori sangat tidak puas sebanyak 0. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kompensasi di
SMA Sleman Timur berada pada kategori puas. Hal ini terdapat 44 orang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
responden atau 53 responden yang berada di interval 21-25, mengatakan kompensasibalas jasa yang diterima di SMA Sleman Timur sudah sesuai
dengan pekerjaan yang bebankan kepada setiap guru, dimana terdapat 44 orang responden mengatakan sudah puas dengan balas jasa yang diterima
atau lebih dari setengah jumlah total responden yang berjumlah 83 orang responden.
3. Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap kepuasan kerja