uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada gambar scatterplot, seperti pada gambar berikut:
Gambar 5.1 Uji Heteroskedatisitas Dari gambar di atas terlihat bahwa sebaran titik tidak
membentuk suatu polaalur tertentu, sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi
heteroskedatisitas atau
dengan kata
lain terjadi
homoskedastisitas. Asumsi klasik tentang heteroskedatisitas dalam model ini terpenuhi, yaitu bebas dari heteroskedatisitas.
Uji ini scatterplot rentan kesalahan dalam penarikan kesimpulan. Hal ini dikarenakan penentuan ada tidaknya polaalur atas
titik yang ada digambar sangat bersifat subjektif.
c. Uji Kelayakan Model
Uji kelayakan model atau uji statistik dalam penelitian ini Uji Keterandalan Model Uji F, Uji Koefisien Regresi Uji T, dan Koefisien
Determinasi R
2
. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1 Uji Keterandalan Model Uji F
Pengujian terhadap variabel independen di dalam model dapat dilakukan dengan uji simultan Uji F. Uji F statistik pada
dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-
sama terhadap variabel dependen. Dari regresi pengaruh lingkungan kerja, kompensasi,
kepemimpinan kepala sekolah terhadap kepuasan kerja guru yang menggunakan taraf keyakinan 95 persen α = 5 persen.
H : Tidak ada pengaruh yang signifikan lingkungan kerja,
kompensasi, kepemimpinan
kepala sekolah
terhadap kepuasan kerja guru.
H
a
: Terdapat pengaruh yang signifikan lingkungan kerja, kompensasi,
kepemimpinan kepala
sekolah terhadap
kepuasan kerja guru. Kriteria pengujian hipotesis dengan menggunakan Uji F adalah
Jika F
hitung
F
tabel,
maka H ditolak dan H
a
diterima, artinya semua variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap
variabel terikat. Jika F
hitung
F
tabel,
maka H diterima dan H
a
ditolak, artinya semua variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap
variabel terikat. Hasil ujiF dapat diliht pada tabel ANOVA pada hasil output SPSS.
Tabel 5.13 Hasil analisis Uji Simultan Uji F
ANOVA
b
Model Sum of
Squares Df
Mean Square F
Sig. 1 Regression
1075.319 3
358.440 31.648 .000
a
Residual 894.753
79 11.326
Total 1970.072
82 a. Predictors: Constant, KKS, Kompensasi, LK
b. Dependent Variable: KK
Sumber: Data diolah 2016 Berdasarkan hasil tabel di atas maka nilai sig sebesar 0,000
0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa varibel bebas lingkungan kerja, kompensasi dan kepemimpinan kepala sekolah secara
simultan memiliki pengaruh yang signifikan dengan variabel terikat kepuasan kerja guru.
2 Uji Koefisien Regresi Uji t
Uji statistik pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh masing-masing variabel independen secara individual
dalam menerangkan variasi variabel dependen. Dalam regresi pengaruh lingkungan kerja, kompensasi dan kepemimpinan kepala
sekolah terhadap kepuasan ke rja guru dengan α = 0,05 5 persen dan
degree of freedom df = 79 n-k =83-4, maka dapat dperoleh nilai t- tabel sebesar 1,664.
H
a
: Tidak ada pengaruh yang signifikan antara lingkungan kerja, kompensasi dan kepemimpinan kepala sekolah terhadap
kepuasan kerja guru. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
H
o
: Terdapat pengaruh yang signifikan antara lingkungan kerja, kompensasi dan kepemimpinan kepala sekolah terhadap
kepuasan kerja guru. Kriteria pengujian hipotesis dengan menggunan uji t adalah
Dengan membandingkan nilai t hitung dan t tabel: Jika t
hitung
t
tabel
maka H
o
ditolak dan H
a
diterima, artinya variabel bebas secara individual berpengaruh signifikan
terhadap variabel terikat. Jika t
hitung
t
tabel
maka H
o
diterima dan H
a
ditolak, artinya variabel bebas secara individual tidak berpengaruh signifikan
terhadap variabel terikat.
Tabel 5.14 Hasil analisis Uji T
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
17.185 4.452
3.860 .000
LK .282
.086 .272 3.284
.002 Kompensasi
.642 .091
.554 7.031 .000
KKS .077
.040 .158 1.940
.056 a. Dependent Variable: KK Kepuasan Kerja
Sumber: Data diolah 2016 a
Lingkungan Kerja X1 Hasil uji T untuk variabel lingkungan kerja diperoleh nilai t
hitung sebesar 3,284 t tabel 1,664 dengan signifikan sebesar 0,002 0,05 maka H
o
ditolak. Variabel lingkungan kerja memiliki koefisien Beta sebesar 0,282, artinya jika lingkungan kerja semakin
baik, maka tingkat kepuasan kerja guru naik sebesar 0,282. Hal ini PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berarti bahwa variabel lingkungan kerja mempunyai pengaruh positif dan signifikakn terhadap kepuasan kerja guru. Hasi Uji T ini
mendukung hipotesis penelitian menyatakan bahwa lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja
guru. b
Kompensasi X2 Hasil uji T untuk variabel kompensasi diperoleh nilai t
hitung sebesar 7,031 t tabel 1,664 dengan signifikan sebesar 0,000 0,05 maka H
o
ditolak. Variabel kompensasi memiliki koefisien Beta sebesar
0,642, artinya jika kompensasi semakin tinggi, maka tingkat kepuasan kerja guru naik sebesar 0,642. Hal
ini berarti bahwa variabel kompensasi mempunyai pengaruh positif dan signifikakn terhadap kepuasan kerja guru. Hasi Uji T ini
mendukung hipotesis penelitian menyatakan bahwa kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja guru.
c Kepemimpinan Kepala Sekolah X3
Hasil analisi Uji T untuk variabel kepemimpinan kepala sekolah diperoleh nilai t hitung sebesar 1,940 1,664 T tabel.
Variabel kepemimpinan kepala sekolah memiliki koefisien beta sebesar 0,077 dengan nilai signifikan 0,056 0,05, maka H
o
diterima. Dengan
demikian dapat
disimpulkan bahwa
kepemimpinan kepala sekolah tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja guru.
3 Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi menjelaskan variasi pengaruh variabel- variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Atau dapat pula
dikatakan sebagai proporsi pengaruh seluruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Nilai koefisien determinasi dapat diukur oleh R-
Square.
Tabel 5.15 R-Square
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted
R Square Std. Error of
the Estimate Durbin-Watson 1
.739
a
.546 .529
3.365 2.048
a. Predictors: Constant, KKS Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kompensasi, LK Lingkungan Kerja
b. Dependent Variable: KK Kepuasan kerja
Nilai R-Square sebesar 0,546 menunjukkan bahwa proporsi pengaruh lingkungan kerja, kompensasi, dan kepemimpinan
terhadap kepuasan kerja guru sebesar 54,6 persen. Artinya variabel lingkungan kerja, kompensasi, dan kepemimpinan terhadap
kepuasan kerja guru sebesar 55 persen, sedangkan sisanya 45 persen dipengaruhi oleh variabel lain.
B. Pembahasan
Tabel 5.16 Coefficients
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity
Statistics B
Std. Error Beta
Tolerance VIF
1 Constant 17.185
4.452 3.860
.000 LK
.282 .086
.272 3.284 .002
.839 1.192 Kompensasi
.642 .091
.554 7.031 .000
.925 1.081 KKS
.077 .040
.158 1.940 .056
.863 1.158 a. Dependent Variable: KK
Model regresi linear berganda: Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
2
X
2
+ e Y= 17,185 + 0,282 X
1
+ 0,642 X
2
+ 0,077 X
3
+ e Koefisien regresi untuk variabel lingkungan kerja sebesar 0,282, variabel
kompensasi sebesar 0,642, variabel kepemimpinan kepala sekolah 0,077. Interpretasi hasil regresi pengaruh lingkungan kerja, kompensasi dan
kepemimpinan kepala sekolah terhadap kepuasan kerja guru, sebagai berikut:
1. Pengaruh lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja guru
Koefisien regresi lingkungan kerja bernilai positif dan signifikan dengan nilai koefisien Beta sebesar 0,282; sig 0,0020,05 yang berarti
lingkungan kerja berpengaruh terhadap kepuasan kerja guru. Variabel lingkungan kerja memiliki koefisien beta sebesar 0,282, artinya jika
lingkungan kerja naik satu-satuan, maka tingkat kepuasan kerja guru naik sebesar 0,282 satuan. Hal ini sesuai dengan hipotesis yang ada yang
menyatakan bahwa lingkungan kerja berpengaruh dan signifikan terhadap kepuasan kerja guru.