b. Uji Asumsi Klasik
1 Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan korelasi atau hubungan antar variabel bebas
independen. Hasil uji multikolinearitas dapat diliat pada tabel coefficients.
Tabel 5.12 Uji Multikolinearitas
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error
Beta Tolerance
VIF 1 Constant
17.185 4.452
3.860 .000
LK .282
.086 .272 3.284
.002 .839 1.192
Kompensasi .642
.091 .554 7.031
.000 .925 1.081
KKS .077
.040 .158 1.940
.056 .863 1.158
a. Dependent Variable: KK
Sumber: Data diolah 2016 1
Lingkungan Kerja X1 Dari hasil output di atas Colinearity statistic variabel
lingkungan kerja LK diperoleh nilai VIF variance inflation factor sebesar 1,192, yang berarti VIF 5. Berdasarkan hasil
tersebut maka dapat disimpulkan bahwa variabel lingkungan kerja tidak mempunyai korelasi dengan variabel lainnya. Dengan kata
lain pada variabel lingkungan kerja tidak terjadi multikolinearitas. 2
Kompensasi X2 Dari hasil output di atas Colinearity statistic variabel
kompensasi diperoleh nilai VIF variance inflation factor sebesar 1,081 yang berarti VIF 5. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa variabel kompensasi tidak mempunyai korelasi dengan variabel lainnya. Dengan kata lain pada variabel
kompensasi tidak terjadi multikolinearitas. 3
Kepemimpinan Kepala Sekolah X3 Dari hasil output di atas Colinearity statistic variabel
kepemiminan kepala sekolah KKS diperoleh nilai VIF variance inflation factor sebesar 1,158 yang berarti VIF 5. Berdasarkan
hasil tersebut
maka dapat
disimpulkan bahwa
variabel kepemimpinan kepala sekolah tidak mempunyai korelasi dengan
variabel lainnya. Dengan kata lain pada variabel kepemimpinan kepala sekolah tidak terjadi multikolinearitas.
Syarat adanya multikolinearitas adalah nilai VIF lebih besar dari 5. Karena nilai VIF dari ketiga variabel tidak ada yang lebih
besar dari 5. Dari analisis diatas dapat disimpulkan bahwa dari 3 tiga variabel bebas lingkungan kerja, kompensasi dan
kepemimpinan kepala sekolah tidak mengalami multikolinearitas.
2 Uji Heteroskedastisitas
Pengujian heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varance dan residual satu
pengamatan ke pengamatan lain. Pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan membuat scatterplot alur sebaran antara residual
dan nilai prediksi dari variabel terikat yang telah distandarlisasi. Hasil PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada gambar scatterplot, seperti pada gambar berikut:
Gambar 5.1 Uji Heteroskedatisitas Dari gambar di atas terlihat bahwa sebaran titik tidak
membentuk suatu polaalur tertentu, sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi
heteroskedatisitas atau
dengan kata
lain terjadi
homoskedastisitas. Asumsi klasik tentang heteroskedatisitas dalam model ini terpenuhi, yaitu bebas dari heteroskedatisitas.
Uji ini scatterplot rentan kesalahan dalam penarikan kesimpulan. Hal ini dikarenakan penentuan ada tidaknya polaalur atas
titik yang ada digambar sangat bersifat subjektif.
c. Uji Kelayakan Model