3. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik bertujuan untuk mendeteksi ada tidaknya pelanggaran dalam regresi berganda. Uji asumsi klasik yang dilakukan
adalah sebagai berikut : a.
Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas merupakan suatu perselingkuhan atau
hubungan antar variabel bebas yang satu dengan yang lain. Untuk menguji multikolinearitas menggunakan rumus VIF hitung Variance
Inflation Factor. Adapun rumus yang digunakan Santoso, 2000:281. VIF = 1Tolerence
Kriteria pegujian multikolinearitas yaitu jika VIF hitung lebih besar dari 5, maka ada multikolinearitas. Sedangkan VIF hitung lebih kecil
dari 5 maka tidak ada multikolinearitas. b.
Uji Heteroskedastisitas Menurut Ghozali 2005:105, uji heteroskedastisitas bertujuan
menguji apakah dalam model regresi terdapat ketidaksamaan vriance dari residu satu pengamatan lain. Cara yang digunakan untuk
mengetahui ada tidaknya gejala heteroskedastisitas adalah dengan melihat pada grafik scatter plot.
Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar, kemudian menyempit
maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas maka tidak terjadi gejala heteroskedastisitas.
Untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas juga dapat diketahui dengan melakukan uji glejser. Jika variabel bebas signifikan
secara statitik mempengaruhi variabel terikat maka indikasi terjadi heteroskedastisitas Ghozali 2005:108.
4. Pengujian Hipotesis
Hipotesis meruapakan jawaban atau dugaan sementara yang dibuat berdasarkan teori-teori yang ada mengenai adanya hubungan antara
varaiabel bebas dan variabel terikat. Hipotesis yang dirumuskan adalah Hipotesis nol H
dan Hipotesis aliternatif H
a
. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan Uji F dan Uji T, bertujuan untuk menguji
signifikasi pengaruh variabel bebas Lingkungan Kerja, Kompensasi, Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap variabel terikat Kepuasan Kerja
Guru. a.
Rumusan Hipotesis 1
Pengaruh Lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja guru H
: lingkungan kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja guru.
H
a
: lingkungan kerja berpengaruh signifikan tehadap kepuasan
kerja guru. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 Pengaruh Kompensasi terhadap kepuasan kerja guru.
H :
Kompensasi tidak
berpengaruh signifikan
terhadap kepuasan kerja guru.
Ha: Kompensasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan
kerja guru. 3
Pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap kepuasan kerja guru.
H :
Kepemimpinan kepala
sekolah tidak
berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja guru.
H
a
: kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja guru.
b. Uji Keterandalan Model Uji F
Uji keterandalan model atau uji kelayakan model Uji F merupakan tahapan awal mengidentifikasi model regresi yang
diestimasi layak atau tidak. Layak andal adalah model yang diestimasi layak digunakan untuk menjelaskan pengaruh variabel-variabel bebas
terhadap variabel terikat. Nama uji ini disebut sebagai Uji F, karena mengikuti distribusi F yang kriteria pengujiannya seperti One Way
Anova. Uji F dilakukan dengan membandingkan antara F tabel dan F hitung, dengan taraf signifikansi 5 .
H : Tidak ada pengaruh yang siginifikan antara lingkungan kerja,
kompensasi, kepemimpinan
Kepala sekolah
terhadap Kepuasan kerja guru.
H
a
: Terdapat pengaruh yang siginifikan antara lingkungan kerja, kompensasi,
kepemimpinan Kepala
sekolah terhadap
Kepuasan kerja guru. Kriteria pengujian hipotesis dengan menggunakan uji F adalah :
Jika F
hitung
F
tabel
, maka H
o
ditolak dan H
a
diterima. Jika F
hitung
F
tabel,
maka H
o
diterima dan H
a
ditolak. c.
Uji Koefisien Regresi Uji T Uji T dalam regresi linear berganda dimaksudkan untuk menguji
apakah parameter koefisien regresi dan konstanta yang diduga untuk mengestimasi persamaanmodel regresi linear berganda sudah
merupakan parameter yang tepat atau belum. Maksud tepat disini adalah parameter tersebut mampu menjelaskan perilaku variabel bebas
dalam mempengaruhi variabel terikatnya. Parameter yang diestimasi dalam regres linear meliputi intersep konstanta dan slope koefisien
dalam persamaan linier. Pada bagian ini, uji t difokuskan pada parameter slope koefisien regresi saja. Jadi uji t yang dimaksud adalah
uji koefisien regresi. H
: Tidak ada pengaruh yang siginifikan antara lingkungan kerja, kompensasi dan kepemimpinan kepala sekolah terhadap
kepuasan kerja guru. H
a
: Terdapat pengaruh yang siginifikan antara lingkungan kerja, kompensasi dan kepemimpinan kepala sekolah terhadap
kepuasan kerja guru. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kriteria pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t adalah : a.
Dengan membandingkan nilai T hitung dan T tabel : Jika
t
hitung
t
tabel,
maka H
o
diterima dan H
a
ditolak Jika
t
hitung
t
tabel,
maka H
o
ditolak dan H
a
diterima b.
Dengan membandingkan angka probabilitas signifikansi Jika angka probabilitas signifikansi 0,05, maka H
o
diterima dan H
a
ditolak. Jika angka probabilitas signifikansi 0,05, maka H
o
ditolak dan H
a
diterima. d.
Koefisien Determinasi Koefisien determinasi adalah salah satu nilai statistik yang dapat
digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan pengaruh antara dua variabel. Nilai koefisien determinasi menunjukkan persentase variasi
nilai variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh persamaan regresi yang dihasilkan Algifari, 2011:45. Koefisien determinasi menjelaskan
variasi pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Atau dapat pula dikatakan sebagai proporsi pengaruh seluruh variabel
bebas terhadap variabel terikat. Nilai koefisien determinasi dapat diukur oleh R-Square.
5. Analisis Regeresi Berganda