Reliabilitas Kontruksi Tes Hasil Belajar

kriterium atau alat banding. Maka, hasil tes merupakan sesuatu yang dibandingkan. d. Validitas prediksi predictive validity Validitas prediksi adalah kemampuan sebuah instrumen untuk meramalkan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Sebagai alat pembanding validitas prediksi adalah nilai-nilai yang diperoleh setelah peserta tes mengikuti pelajaran di Perguruan Tinggi. Jika ternyata siapa yang memiliki nilai tes lebih tinggi gagal dalam ujian semester I dibandingkan dengan yang dahulu nilai tesnya lebih rendah, maka tes masuk yang dimaksud tidak memiliki validitas prediksi.

b. Reliabilitas

Menurut Arifin, Zaenal 2009: 254 mengemukakan bahwa reliabilitas adalah tingkat atau derajat konsistensi dari suatu instrumen. Reliabilitas tes berkenaan dengan pertanyaan, apakah suatu tes teliti dan dapat dipercaya sesuai dengan kriteria yang telah ditetepkan. Suatu tes dapat dikatakan reliabel jika selalu memberikan hasil yang sama bila diteskan pada kelompok yang sama pada waktu atau kesempatan yang berbeda. Menurut Purwanto 2009: 153 keandalan reliability berasal dari kata rely yang artinya percaya dan reliabel yang artinya dapat dipercaya. Keterpercayaan berhubungan dengan ketetapan dan konsistensi. Tes Hasil Belajar dikatakan dapat dipercaya apabila memberikan hasil pengukuran hasil belajar yang relatif tetap secara konsisten. Masidjo 1995: 209 menjelaskan bahwa reliabilitas adalah taraf kemampuan tes mampu menunjukkan konsistensi hasil pengukurannya yang diperlihatkan dalam taraf ketetapan dan ketelitian hasil. Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa reliabilitas adalah konsistensi suatu tes yang akan memberikan hasil yang sama bila diteskan pada kelompok yang sama pada waktu dan kesempatan yang berbeda. Sukardi 2009: 160 mengemukakan berdasarkan cara-cara melakukan pengujian tingkat reliabilitas instrumen, ada dua reliabilitas, yaitu 1 reliabilitas eksternal atau external reliability dan 2 reliabilitas internal atau internal realibility 1. Reliabilitas Eksternal Eksternal Reliability a. Metode bentuk paralel equivalent method Metode parallel dilakukan dengan cara menyusun dua instrumen yang hampir sama equivalent. Kemudian diujicobakan kepada dua kelompok responden yang sama responden mengerjakan dua kali. Misalnya tes Bahasa Inggris Seri A yang akan dicari reliabilitasnya dan tes Seri B diujikan kepada sekelompok siswa yang sama, kemudian hasilnya dikorelasikan. Koefisien dari dua hasil tes inilah yang menunjukkan koefisien reliabilitas tes Seri A. Apabila r hitung lebih besar atau sama dengan r tabel dikatakan ada korelasi yang signifikan, instrument dianggap reliabel. Sebaliknya apabila r hitung lebih kecil dari r tabel dikatakan tidak ada korelasi yang signifikan, instrumen dianggap tidak reliabel. Kelemahan metode ini adalah membutuhkan waktu dan biaya yang lebih karena harus menyusun dua instrumen dan harus mencoba dua kali tes. b. Metode tes berulang test-retest method Metode tes berulang dilakukan untuk menghindari penyusunan instrumen dua kali. Dengan menggunakan metode ini kita hanya menyusun satu perangkat instrumen. Instrumen tersebut diberikan kepada responden untuk diujicobakan, kemudian hasilnya dicatat. Pada kesempatan yang lain instrumen tersebut diberikan pada kelompok responden yang sama untuk dikerjakan lagi dan hasil yang kedua juga dicatat. Kemudian kedua hasil tersebut dikorelasikan. 2. Reliabilitas Internal Internal Reability a. Instrumen skor diskrit Instrumen skor diskrit, nominal atau pilah adalah instrumen atau skor jawaban hanya dua, yaitu 1 satu dan 0 nol. Hal yang perlu ditegaskan untuk menghindari kesalahan karena yang dibagi dua kelompok adalah jumlah responden. Oleh karena itu, untuk memudahkan dalam membagi menjadi dua kelompok jumlah butir instrumen harus genap, jangan ganjil karena akan menyulitkan dalam pengelompokan. Kelemahan metode ini adalah membutuhkan waktu dan biaya yang lebih karena harus menyusun dua instrumen dan harus tersedia waktu yang lama untuk mencoba dua kali tes. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI b. Instrumen skor non diskrit Instrumen skor non diskrit adalah instrumen pengukuran yang dalam sistem skoringnya bukan 1 dan 0 satu dan nol, tetapi bersifat gradual, yaitu ada penjenjangan skor, mulai dari skor tertinggi sampai skor terendah. Hal ini biasanya terdapat pada instrumen tes bentuk uraian dan pilihan ganda, dan instrumen non tes bentuk angket dengan skala likert dan skala lanjutan rating scale.

c. Karakteristik Butir Soal

Dokumen yang terkait

Pengembangan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar melakukan pengukuran sudut untuk siswa kelas V Sekolah Dasar.

0 1 283

Pengembangan tes hasil belajar Matematika kompetensi dasar 1.2 menggunakan faktor prima untuk menentukan KPK dan FPB untuk siswa kelas V Sekolah Dasar tahun pelajaran 2016/2017.

0 1 276

Pengembangan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan KPK dan FPB untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar.

0 7 269

Pengembangan tes hasil belajar Matematika kompetensi dasar menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi hitung, KPK dan FPB untuk siswa kelas V sekolah dasar.

0 0 200

Pengembangan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar 1.2 menggunakan faktor prima untuk menentukan KPK dan FPB untuk siswa kelas V Sekolah Dasar

0 4 279

Pengembangan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar 1.5 menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi hitung, KPK dan FPB untuk siswa kelas V Sekolah Dasar

0 2 277

Pengembangan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar melakukan pengukuran sudut untuk siswa kelas V Sekolah Dasar

0 1 281

Pengembangan tes hasil belajar Matematika kompetensi dasar 1.2 menggunakan faktor prima untuk menentukan KPK dan FPB untuk siswa kelas V Sekolah Dasar tahun pelajaran 2016 2017

0 10 273

Pengembangan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan KPK dan FPB untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar

0 0 267

Menggunakan faktor prima untuk menentukan KPK dan FPB

0 11 22