Tes Pilihan Ganda Kelebihan dan Kekurangan tes Pilihan Ganda

memiliki proporsi penyebaran sebagai berikut: 25 sulit, 50 sedang, dan 25 mudah. d Kepraktisan Kepraktisan juga merupakan salah satu ciri yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan tingkat kebaikan tes. Pengertian kepraktisan menyangkut segi kemudahan dalam mengadministrasikan tes.

f. Tes Pilihan Ganda

Menurut Widoyoko 2009:59 tes pilihan ganda adalah tes dimana setiap butir soalnya memiliki jumlah alternatif jawaban lebih dari satu. Pada umumnya jumlah alternatif jawaban berkisar antara 2 dua atau 5 lima. Sukardi 2009: 125 mengemukakan bahwa tes pilihan ganda merupakan jenis tes objektif yang paling banyak digunakan oleh guru, tes ini dapat mengukur pengetahuan yang luas dengan tingkat domain yang bervariasi. Item tes pilihan ganda memiliki semua persyaratan sebagai tes yang baik, yakni dilihat dari segi objektivitas, reliabilitas, dan daya pembeda antara siswa yang berhasil dengan siswa yang gagal atau bodoh. Suwarto 2013: 37 mengungkapkan bahwa butir pilihan ganda adalah suatu butir yang terdiri dari suatu statement yang belum lengkap. Untuk melengkapi statement tersebut disediakan statement sambungan. Satu diantaranya merupakan sambungan yang benar, sedangkan yang lain adalah sambungan yang salah. Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa tes pilihan ganda adalah tes yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI terdiri dari suatu statement yang belum lengkap. Dimana setiap butir soalnya memiliki jumlah alternatif jawaban lebih dari satu, berkisar 2 atau 5, tes ini dapat mengukur pengetahuan yang luas dengan tingkat domain yang bervariasi.

g. Kelebihan dan Kekurangan tes Pilihan Ganda

Masidjo 1995: 84 mengemukakan tiga kekuatan dari tipe pilihan ganda, yaitu : 1. Item-itemnya dapat mencakup bahan yang luas. 2. Item-item tipe pilihan ganda lebih fleksibel dan efektif untuk dapat mengukur kemampuan menafsirkan, mengadakan pilihan, membedakan, menentukan pendapat, menarik kesimpulan dan sebagainya. 3. Sangat mudah memeriksanya atau mudah diberi skor. Masidjo 1995: 84 juga mengemukakan kelemahan dari tipe tes obyektif pilihan ganda yaitu, menyusun item-itemnya dan banyak membutuhkan waktu terutama dalam menyusun alternatif-alternatif yang homogen. Menurut Sukardi 2009: 125 mengemukakan kelebihan item tes pilihan ganda adalah sebagai berikut : 1. Tes pilihan ganda memiliki karakteristik untuk suatu alat pengukur hasil belajar siswa. 2. Item tes pilihan ganda yang dikontruksi dengan intensif dapat mencakup hampir seluruh bahan pembelajaran yang diberikan oleh guru dikelas. 3. Item pilihan ganda adalah tepat untuk mengukur penguasaan informasi para siswa yang hendak dievaluasi 4. Item tes pilihan ganda dapat mengukur kemampuan intelektual atau kognitif, afektif, dan psikomotor siswa. 5. Dengan menggunakan kunci jawaban yang sudah disiapkan secara terpisah, jawaban siswa dapat dikoreksi dengan lebih mudah. 6. Hasil jawaban siswa yang diperoleh dari tes pilihan ganda dapat dikoreksi bersama, baik oleh guru maupun oleh siswa dengan situasi yang lebih kondusif. 7. Item tes pilihan ganda yang sudah dibuat terpisah antara lembar soal dan lembar jawaban, dapat dipakai secara berulang-ulang. Sukardi 2009: 125 juga mengemukakan kelemahan item tes pilihan ganda adalah sebagai berikut: 1. Konstruksi item tes pilihan ganda lebih sulit serta membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan penyusunan item tes bentuk objektif lainnya. 2. Tidak semua guru senang menggunakan tes pilihan ganda untuk mengukur hasil pembelajaran yang telah diberikan dalam waktu tertentu, misalnya satu semester. 3. Item tes pilihan ganda kurang dapat mengukur kecakapan siswa dalam mengorganisasi materi hasil pembelajaran. Item tes pilihan ganda memberi peluang pada siswa untuk menerka jawaban. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

h. Program TAP Test Analysis Program

Dokumen yang terkait

Pengembangan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar melakukan pengukuran sudut untuk siswa kelas V Sekolah Dasar.

0 1 283

Pengembangan tes hasil belajar Matematika kompetensi dasar 1.2 menggunakan faktor prima untuk menentukan KPK dan FPB untuk siswa kelas V Sekolah Dasar tahun pelajaran 2016/2017.

0 1 276

Pengembangan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan KPK dan FPB untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar.

0 7 269

Pengembangan tes hasil belajar Matematika kompetensi dasar menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi hitung, KPK dan FPB untuk siswa kelas V sekolah dasar.

0 0 200

Pengembangan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar 1.2 menggunakan faktor prima untuk menentukan KPK dan FPB untuk siswa kelas V Sekolah Dasar

0 4 279

Pengembangan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar 1.5 menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi hitung, KPK dan FPB untuk siswa kelas V Sekolah Dasar

0 2 277

Pengembangan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar melakukan pengukuran sudut untuk siswa kelas V Sekolah Dasar

0 1 281

Pengembangan tes hasil belajar Matematika kompetensi dasar 1.2 menggunakan faktor prima untuk menentukan KPK dan FPB untuk siswa kelas V Sekolah Dasar tahun pelajaran 2016 2017

0 10 273

Pengembangan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan KPK dan FPB untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar

0 0 267

Menggunakan faktor prima untuk menentukan KPK dan FPB

0 11 22