penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan, hal ini berarti keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan sangat tergantung pada keberhasilan proses belajar
siswa di sekolah dan lingkungan sekitar. Pada dasarnya belajar merupakan tahapan perubahan perilaku siswa yang relatif positif dan mantap sebagai hasil interaksi
dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif. Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa belajar
merupakan sebuah proses yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif. Perubahan bersifat relatif konstan dan
berkesan. Perubahan sebagai hasil proses belajar yang meliputi pemahaman, keterampilan, dan sikap.
c. Definisi Hasil Belajar
Hasil belajar menurut Jihad Haris 2012: 14 merupakan pencapaian bentuk perubahan perilaku yang cenderung menetap dari ranah kognitif, afektif dan
psikomotor dari proses belajar yang dilakukan dalam waktur tertentu. Menurut Purwanto 2009:34 hasil belajar merupakan perubahan perilaku siswa akibat
belajar. Perubahan itu diupayakan dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan yang dapat berupa domain kognitif, afektif, dan psikomotor.
Menurut Sudjana 2010: 22 hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah siswa menerima pengalaman belajar. Berdasarkan pendapat
para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah pencapaian yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berupa perubahan perilaku siswa setalah menerima pengamalan belajar yang cenderung menetap, perubahan berupa ranah kognitif, afektif dan psikomotor.
d. Definisi Tes Hail Belajar
Menurut Purwanto 2009: 66 tes hasil belajar merupakan tes penguasaan, karena tes ini mengukur penguasaan siswa terhadap materi yang diajarkan oleh guru atau
dipelajari oleh siswa. Tes diujikan setelah siswa memperoleh sejumlah materi sebelumnya dan pengujian dilakukan untuk mengetahui penguasaan siswa atas
materi tersebut. Haris 2012: 15 menjelaskan bahwa tes hasil belajar merupakan cara mengukur tingkat penguasaan materi yang telah dipelajari sebelumnya.
Sudijono 2011: 99 mengemukakan bahwa tes hasil belajar adalah salah satu jenis tes yang digunakan untuk mengukur perkembangan atau kemajuan belajar peserta
didik. Berdasarkan tiga pengertian tes hasil belajar di atas, dapat disimpulkan bahwa tes hasil belajar adalah tes yang digunakan untuk menentukan tingkat
pencapaian peserta didik terhadap materi yang dijabarkan guru atau dipelajari sendiri oleh siswa.
e. Ciri-ciri tes hasil belajar yang baik
Arikunto 2013: 72 mengemukakan sebuah tes dikatakan baik sebagai alat pengukur, harus memenuhi persyaratan tes, yaitu a Validitas; b Reliabilitas; c
Objektivitas; d Praktikabilitas; e Ekonomis yang dijabarkan sebagai berikut: a
Validitas PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sebuah tes dikatakan valid apabila tes itu dapat tepat mengukur apa yang hendak diukur.
b Reliabilitas
Tes tersebut dikatakan dapat dipercaya jika memberikan hasil yang tetap apabila diteskan berkali-kali. Sebuah tes dikatakan variabel apabila hasil-hasil tes
tersebut menunjukkan ketetapan. c
Objektivitas Sebuah tes dikatakan memiliki objektivitas apabila dalam melaksanakan tes itu
tidak ada faktor subjektif yang mempengaruhi. Hal ini terutama terjadi pada sistem skoringnya.
d Praktikabilitas
Sebuah tes dikatakan memiliki praktikabilitas yang tinggi apabila tes tersebut bersifat praktis, mudah pengadministrasiannya. Tes yang praktis adalah tes yang
mudak dilaksanakan, mudah pemeriksaannya, dan dilengkapi dengan petunjuk yang jelas.
e Ekonomis
Dalam tes, yang dimaksud ekonomis adalah bahwa pelaksanaan tes tersebut tidak membutuhkan ongkos atau biaya yang mahal, tenaga yang banyak, dan waktu
yang lama. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Rahmad dan Suherdi 1999 : 66 mengatakan tingkat kebaikan suatu tes dapat dilihat dari empat ciri berikut : a Validitas; b Reliabilitas; c Tingkat Kesukaran;
d Kepraktisan yang akan dijabarkan sebagai berikut: a
Validitas Tes yang baik akan memiliki tingkat validitas yang tinggi. Istilah validitas
pada dasarnya
menunjukkan pada
tingkat ketepatan
dalam mengungkapkan data yang semestinya diungkapkan. Tes hasil belajar yang
valid akan mengungkapkan aspek-aspek hasil belajar secara tepat. b
Reliabilitas Reliabilitas menunjukkan pada tingkat ketetapan, keajegan, atau
kemantapan. Suatu tes yang reliabel akan mampu mengkasilkan data yang relative ajeg dan konsisten, sehingga hasilnya dapat dipercaya.
c Tingkat Kesukaran
Suatu tes yang baik akan memiliki tingkat kesukaran yang seimbang. Pengertian seimbang dalam kaitan ini dapat dilihat dari dua sisi. Pertama
berkaitan dengan proporsi pengebaran soal –sulit, sedang, mudah-. Kedua,
berkaitan dengan kemampuan siswa yang dimaksud oleh tes tersebut. Mengenai proporsi penyebaran soal, memang tidak ada kriteria yang pasti,
namun lazimnya soal-soal yang memiliki tingkat kesukaran lebih banyak daripada yang sulit atau yang mudah. Sebagai contoh, sebuah tes sebaiknya
memiliki proporsi penyebaran sebagai berikut: 25 sulit, 50 sedang, dan 25 mudah.
d Kepraktisan
Kepraktisan juga merupakan salah satu ciri yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan tingkat kebaikan tes. Pengertian kepraktisan
menyangkut segi kemudahan dalam mengadministrasikan tes.
f. Tes Pilihan Ganda