nilai ini selalu dikaitkan dengan acuhan penilaian. Ada dua acuan penilaian yang sering digunakan dalam bidang psikologi dan pendidikan, yaitu acuhan norma
dan kriteria. Tinggi rendahnya suatu nilai dibandingkan dengan kelompoknya atau dengan kriteria yang harus dicapai.
3. Matematika
Matematika menurut Ruseffendi adalah bahasa symbol, ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif, ilmu tentang keteraturan dan
struktur yang terorganisasi Heruman, 2007:1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2008: 888 matematika adalah ilmu yang mempelajari tentang
bilangan, hubungan antar bilangan, dan prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah mengenai bilangan. Berdasarkan uraian diatas dapat
disimpulkan bahwa matematika adalah ilmu yang mempelajari tentang bilangan dan digunakan untuk menyelesaikan masalah mengenai bilangan.
4. Kompetensi Dasar Menggunakan Faktor Prima untuk Menentukan
KPK dan FPB
a. Kompetensi Dasar
Kusaeri 2014: 30 mengemukakan kompetensi dasar adalah tujuan pembelajaran yang memiliki cakupan luas. Kompetensi dasar
merupakan tujuan pembelajaran yang memiliki cakupan luas pada mata pelajaran tertentu. Kompetensi dasar juga menjadi sebuah acuan dalam
pembuatan indikator pada suatu mata pelajaran. Kompetensi dasar yang diambil peneliti adalah menggunakan faktor prima untuk menentukan
KPK dan FPB. b.
Faktor Prima Gunanto 2010: 66 menyatakan bahwa faktor prima dari suatu
bilangan adalah faktor-faktor dari bilangan itu yang merupakan bilangan prima. Menurut Soenarjo 2008: 33 faktor prima suatu
bilangan adalah faktor-faktor bilangan prima yang terkandung dalam faktor bilangan itu. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa
faktor prima dari suatu bilangan adalah faktor-faktor dari suatu bilangan yang merupakan bilangan prima.
c. KPK dan FPB
Gunanto 2010: 80 menjelaskan bahwa FPB adalah faktor persekutuan yang paling besar. Menurut Aksin 200: 16 FPB adalah
bilangan terbesar yang habis membagi bilangan tersebut. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa FPB adalah faktor persekutuan
terbesar yang habis membagi dua bilangan atau lebih. Gunanto 2010: 80 menjelaskan bahwa KPK adalah bilangan
terkecil yang habis dibagi kedua bilangan tersebut. Soenarjo 2008: 15 mengemukakan bahwa Kelipatan Persekutuan Terkecil adalah bilangan
terkecil yang habis dibagi kedua bilangan tersebut. Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa KPK adalah
kelipatan persekutuan paling kecil yang habis dibagi dua bilangan atau lebih.
5. Taksonomi Tes Hasil Belajar