Item 30 0,258
0,290 0,258
0,194 Keterangan: merupakan kunci jawaban
B. Pembahasan
Hal yang akan dibahas terdiri dari langkah-langkah penelitian dan pengembangan Borg and Gall dan kualitas tes hasil belajar. Kedua pokok
bahasan ini merupakan pembahasan dari hasil data yang diperoleh peneliti dalam melakukan penelitian. Berikut penjabaran dari kedua pokok bahasan
tersebut:
1. Prosedur Pengembangan Tes
a. Potensi dan Masalah
Berdasarkan hasil analisis kebutuhan yang telah dilakukan peneliti, bahwa guru telah membuat sendiri soal yang digunakan untuk mengukur
kemampuan siswa. Dalam pembuatan soal evaluasi pembelajaran guru belum memperhatikan karakteristik soal yang baik yaitu validitas,
reliabilitas, daya pembeda, tingkat kesukaran, analisis pengecoh dan hanya sampai pada tingakatan ranah kognitif taksonomi Bloom menerapkan saja,
belum mencapai level kognitif tingkat tinggi. Berdasarkan hasil wawancara peneliti menyimpulkan bahwa guru membutuhkan contoh tes hasil belajar
yang berkualitas baik dan layak dijadikan alat ukur evaluasi pembelajaran. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Pengumpulan Data
Peneliti melakukan pengumpulan data menggunakan tiga cara yaitu dengan melakukan analisis kebutuhan, melakukan validasi desain produk
oleh lima ahli matematika, dan data yang diperoleh dari hasil uji coba lapangan terbatas di dua sekolah yaitu SD Kanisius Ganjuran dan SD
Kanisius Bantul. Hasil jawaban seluruh siswa dapat dilihat pada lampiran 7. Pertama, peneliti melakukan wawancara analisis kebutuhan. Melalui
wawancara peneliti mendapatkan data bahwa guru membutuhkan contoh soal yang berkualitas baik yaitu sudah dikatakan valid, reliabel,
mempunyai daya pembeda yang baik, pengecoh berfungsi dengan baik, dan tingkat kesukaran yang sesuai.
Kedua, peneliti menggunakan lembar kuesioner untuk penilaian ahli matematika yang bertujuan untuk melakukan validasi terhadap desain
produk yang telah dibuat oleh peneliti. Hasil dari validasi ahli peneliti mendapatkan data skor penilaian dan komentar setiap butir soal untuk
dilakukan perbaikan sebelum dilakukan uji coba di lapangan. Ketiga, peneliti memperoleh data melalui tes uji coba produk pada
siswa kelas V berupa jawaban siswa yang akan dianalisis validitas, reliabilitas, daya pembeda, tingkat kesukaran, dan analisis pengecoh.
Rangkuman jawaban seluruh siswa dapat dilihat pada lampiran hal. 172 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Desain Produk
Peneliti membuat desai produk tes hasil belajar dengan menentukan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar pada mata pelajaran
matematika sesuai dengan kebutuhan guru. Peneliti selanjutnya membuat kisi-kisi dan pemetaan indikator. Kemudian peneliti membuat soal
sebanyak 60 butir disesuaikan dengan dimensi proses kognitif taksonomi Bloom dan memperhatikan karakteristik butir soal yaitu tingkat kesukaran,
daya pembeda, dan analisis pengecoh. Soal yang dibuat memuat 30 kategori mudah, 50 kategori sedang, dan 20 katerogi sukar, kurva
normal ini sesuai dengan pendapat Sudjana 2009: 135 karena pembagian kategori tingkat kesukaran soal sudah mempu mengukur kemampuan
siswa. d.
Validasi Desain Berdasarkan hasil validasi yang dilakukan oleh ahli metematika pada
bab III kemudian disesuaikan dengan kriteria skor kuesioner pada tabel 3.4 menurut Widoyoko 2015: 60. Rata-rata hasil validasi diperolah skor 3,3
termasuk dalam kategori sangat baik. Dosen matematika PGSD Universitas Sanata Dharma diperoleh skor 3,7 termasuk dalam kategori
sangat baik, guru kelas V SD Kanisius Ganjuran diperoleh skor 3,8 termasuk dalam kategori sangat baik, guru kelas V SD Kanisius Bantul
diperoleh skor 3,4 termasuk dalam kategori sangat baik, guru kelas V SD Kanisius Kanutan diperoleh skor 2,6 termasuk dalam kategori baik, dan
guru pengampu mata pelajaran matematika kelas VI SD Kanisius Ganjuran diperoleh skor 2,9 termasuk dalam kategori baik. Berikut ini adalah
komentar ahli matematika dan revisi yang akan dilakukan: Tabel 4.12 Komentar Ahli
Validator Komentar Saran
Revisi
Dosen matematika PGSD
Universitas Sanata Dharma
Ada beberapa soal yang tidak terdapat jawaban yang benar.
Jika soal memahami pilihan jawaban
menggunakan definisi.
Melihat kembali
jawaban pada setiap option
dan memperbaiki
jawaban, memperbaiki kembali
pilihan jawaban pada soal
memahami dengan menggunakan
definisi. Guru kelas V
SD Kanisius Ganjuran Mengurangi kata-kata yang
sulit dipahami siswa. Mengurangi kata-kata
pada soal yang sulit dipahami siswa.
Guru Kelas V SD Kanisius Bantul
Secara umum soal sesuai dengan indikator dan baik,
perlu ketelitian dalam option jawaban agar sesuai dengan
kunci jawaban. Memperbaiki option
jawaban agar sesuai dengan kunci jawaban
yang sudah ditentukan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Guru Kelas V SD Kanisius Kanutan
Pemetaan indikator
sudah sesuai dengan kompetensi
dasar yang akan dicapai tetapi masih ada beberapa soal yang
harus direvisi karena tidak ada jawabannya.
Merevisi soal yang tidak ada jawabannya.
Guru Matematika Kelas VI
SD Kanisius Ganjuran -
Pilihan jawaban
yang berbentuk
angka atau
waktu mohon
disusun berdasarkan urutan besar
kecilnya nilai
angka tersebut atau kronologinya
- Dalam soal pilihan ganda,
kalimat tanya sebaiknya diakhiri dengan titik-titik
bukan tanda tanya. -
Menyusun pilihan jawaban berbentuk
angka atau waktu berdasarkan urutan
besar kecilnya
nilai angka. -
Mengubah kalimat tanya
yang berbentuk
tanda tanya.
menggunakan bentuk titik-titik.
e. Revisi Desain
Peneliti melakukan revisi desain berdasarkan hasil validasi yang dilakukan oleh lima ahli matematika. Peneliti melakukan revisi
berdasarkan komentar atau saran yang diberikan oleh keempat ahli tersebut seperti yang dipaparkan pada tabel 4.12 secara keseluruhan peneliti
melakukan revisi hal-hal sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1 Memperbaiki beberapa soal yang mempunyai kalimat membingungkan
siswa dan mengganti pilihan jawaban yang mudah ditebak siswa. 2
Memperbaiki kalimat-kalimat pada soal yang kurang jelas sehingga membingungkan siswa.
3 Memperbaiki pilihan jawaban yang kurang sesuai.
f. Uji Coba Produk
Uji coba produk dilakukan di dua sekolah yaitu SD Kanisius Ganjuran dan SD Kanisius Bantul. Siswa yang mengikuti uji coba produk dari kedua
SD berjumlah 62 siswa. Uji coba produk yang dianalisis menggunakan aplikasi TAP Test Analysis Program. Data yang diperoleh berupa
validitas, reliabilitas, daya pembeda, tingkat kesukaran, dan analisis pengecoh soal. Hasil analisis data tersebut menjadi acuhan peneliti untuk
menentukan kualitas setiap butir soal. Hasil uji coba produk yang telah dianalisis adalah sebagai berikut:
1 Soal Tipe A
Pada soal tipe A diperoleh soal valid sebanyak 20 butir dan soal yang tidak valid sebanyak 10 butir. Hasil analisis reliabilitas yaitu
sebesar 0,783 termasuk kategori tinggi. Daya pembeda diperoleh hasil yaitu 5 butir soal dengan kategori jelek, 5 butir soal dengan kategori
cukup, 19 dengan kategori baik, dan 1 butir soal dengan kategori sangat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
baik. Tingkat kesukaran diperoleh hasil 9 butir soal dengan kategori mudah, 20 butir soal dengan kategori sedang, dan 1 butir soal dengan
kategori sukar. Sedangkan analisis pengengoh diperoleh hasil bahwa 10 pengecoh tidak berfungsi, sedangkan 80 pengecoh lainnya berfungsi
dengan baik. 2
Soal Tipe B Pada soal tipe B diperoleh soal valid sebanyak 25 butir dan soal
yang tidak valid sebanyak 5 butir. Hasil analisis reliabilitas yaitu sebesar 0,890 termasuk kategori tinggi. Daya pembeda diperoleh hasil
yaitu 3 butir soal dengan kategori jelek, 7 butir soal dengan kategori cukup, 16 dengan kategori baik, dan 4 butir soal dengan kategori sangat
baik. Tingkat kesukaran diperoleh hasil 9 butir soal dengan kategori mudah, 19 butir soal dengan kategori sedang, dan 2 butir soal dengan
kategori sukar. Sedangkan analisis pengengoh diperoleh hasil bahwa 13 pengecoh tidak berfungsi, sedangkan 77 pengecoh lainnya berfungsi
dengan baik. g.
Revisi Produk Revisi yang dilakukan peneliti yaitu dengan merevisi pengecoh yang
tidak berfungsi dengan baik, revisi dilakukan peneliti agar tes hasil belajar benar-benar dapat menjadi alat ukur yang teruji kualitasnya. Pengecoh
yang diperbaiki adalah pengecoh pada soal yang sudah dipilih peneliti berdasarkan validitas, reliabilitas, dan daya pembeda. Soal tipe A terdapat
3 pengecoh pada soal valid yang pengecohnya perlu diperbaiki, yaitu soal nomor 2, 3, dan 26. Soal nomor 2 pengecoh yang perlu diperbaiki adalah
option B, soal nomor 3 adalah option D, dan soal nomor 26 adalah option A. Soal tipe B terdapat 10 pengecoh pada soal valid yang pengecohnya
perlu diperbaiki, yaitu soal nomor 3, 6, 7, 8, 11, 19, dan 28. Soal nomor 3 pengecoh yang perlu diperbaiki adalah option C dan D, soal nomor 6 adalah
option A, soal nomor 7 adalah option B dan D, soal nomor 8 adalah option B dan D, soal nomor 11 adalah option A, soal nomor 19 adalah option D
dan soal nomor 28 adalah option B. Revisi pengecoh yang telah diperbaiki peneliti dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.13 Daftar Revisi Pengecoh yang Tidak Berfungsi Tipe
Soal Nomor
Soal Pengecoh yang tidak Berfungsi
Revisi
A 2
Option B 23, 27, 32, 38, dan 43 Option B 23, 27, 33, 36, dan 43
3 Option D 1, 2, dan 6
Option D 1, 2, 6, dan 9 26
Option A Menghitung KPK 26 dan 34
Option A Menghitung KPK 6, 26, dan 34
B 3
Option C 74, 94, 102, dan 122 Option D 74, 94, 104, dan 122
Option C 74, 92, 102, dan 122 Option D 74, 96, 104, dan 122
6 Option A 2, 3, dan 5
Option A 2, 5, dan 7 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7 Option B 2 dan 5
Option D 5 dan 7 Option B 2 dan 7
Option D 4 dan 5 8
Option B 96 Option D 288
Option B 92 Option D 192
11 Option A 72
Option A 98 19
Option D 20.45 Option D 20.50
28 Option B 32 hari
Option B 37 hari
Pengecoh yang telah direvisi pada tabel 4.14 di atas tidak diujicobakan lagi. Hal ini dikarenakan peneliti hanya menggunakan langkah
pengembangan Borg and Gall sampai pada langkah ke tujuh, sehingga uji coba hanya dilakukan satu kali.
2. Kualitas Perangkat Tes Hasil Belajar