Penyimpangan Harus Dapat Didefinisikan Penyimpangan Bisa Diterima Bisa Juga Ditolak Penyimpangan Relatif dan Penyimpangan Mutlak Penyimpangan terhadap Budaya Ideal

Perilaku Menyimpang dan Sikap-Sikap Antisosial 89 pergeseran dan kegunaannya berbeda antara masyarakat yang satu dan masyarakat yang lainnya. Dengan demikian, perilaku yang dapat dikatakan menyimpang pun relatif, bergantung pada situasi, kondisi, dan sistem sosial suatu masyarakat. Contohnya, sekarang banyak pemuda yang memakai perhiasan seperti wanita. Hal tersebut kini dianggap sebagai hal biasa bahkan menjadi mode. Padahal dahulu hal seperti itu dianggap sebagai perilaku menyimpang. Kumpul kebo samen leaven atau hidup bersama di luar nikah merupakan perbuatan yang bisa diterima pada masyarakat barat, tetapi di Indonesia merupakan perbuatan menyimpang karena melanggar norma kelompok atau masyarakat. Perilaku menyimpang beberapa individu bisa saja menjadi awal dari terbentuknya suatu norma baru. Hal ini dapat dimungkinkan apabila perilaku menyimpang tersebut banyak pengikutnya dan mendapatkan dukungan dari kelompok organisasi untuk mem- benarkan penyimpangan itu. Perbuatan tersebut tidak lagi dipandang sebagai perilaku menyimpang, tetapi sebagai norma baru. Perilaku menyimpang, sering merupakan awal dari penye suaian untuk masa yang akan datang. Tanpa perilaku menyimpang, suatu penyesuaian terhadap perubahan akan mengalami kesulitan. Contohnya, dahulu wanita yang berani berpendapat dalam keluarga karena menentang perjodohan oleh orangtuanya dianggap sebagai penyimpangan. Hal tersebut merupakan awal dari penyesuaian terhadap perubahan sehingga sekarang kita dapat melihat wanita semacam itu dianggap hal yang biasa.

2. Ciri-Ciri Perilaku Menyimpang

Berdasarkan uraian sebelumnya, berarti tidak semua perilaku menyimpang selalu berakibat negatif. Namun persoalannya, penyimpangan yang bagaimana yang dapat diterima masyarakat? Hal tersebut bergantung pada norma sosial yang diperlukan masyarakat pada masa yang akan datang. Untuk itu, Paul B. Horton memberikan ciri-ciri perilaku menyimpang sebagai berikut.

a. Penyimpangan Harus Dapat Didefinisikan

Orang tidak dapat menuduh atau menilai suatu perbuatan menyimpang secara sembarangan. Perbuatan dapat dikatakan menyim pang jika didefinisikan sebagai menyimpang. Perilaku menyimpang merupakan akibat dari adanya peraturan dan penerapan sanksi yang dilakukan oleh orang lain terhadap perilaku tersebut, dan bukan semata-mata ciri tindakan yang dilakukan oleh seseorang. Dengan kata lain, menyimpang tidaknya suatu perilaku harus dinilai berdasarkan kriteria tertentu dan diketahui penyebabnya.

b. Penyimpangan Bisa Diterima Bisa Juga Ditolak

Tidak selamanya perilaku menyimpang merupakan hal yang negatif. Ada beberapa penyimpangan yang dapat diterima bahkan dipuji dan dihormati. Contohnya, hasil penemuan para ahli tentang sesuatu kadang-kadang bertentangan dengan kebiasaan lama yang bersifat umum.

c. Penyimpangan Relatif dan Penyimpangan Mutlak

Pada dasarnya, semua orang normal sesekali pernah me lakukan tindakan menyimpang, tetapi pada batas-batas tertentu bersifat relatif untuk setiap orang. Bahkan, orang yang tadinya penyimpang mutlak lambat laun harus berkompromi dengan lingkungannya. Referensi Sosiologi Menurut Hecker, penyimpangan bukanlah kualitas dari suatu tindakan yang dilakukan orang, melainkan konsekuensi dari adanya peraturan dan penerapan sanksi yang dilakukan orang lain terhadap pelaku tindakan tersebut. Di unduh dari : Bukupaket.com Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas X 90 Bahkan, pada kebanyakan masyarakat modern, tidak ada seorang pun yang masuk kategori sepenuhnya penurut konformis ataupun sepenuhnya penyimpang orang yang benar-benar menyimpang. Alasannya, orang yang termasuk kedua kategori ini justru akan mengalami kesulitan dalam kehidupannya.

d. Penyimpangan terhadap Budaya Ideal

Maksud dari budaya ideal di sini adalah segenap peraturan hukum yang berlaku dalam masyarakat, tetapi dalam kenyataannya banyak anggota masyarakat yang tidak patuh terhadap segenap peraturan resmi budaya ideal tersebut. Contohnya, budaya antre dalam kenyataan kehidupan sehari-hari cenderung banyak dilanggar.

e. Terdapat Norma-Norma