Nilai dan Norma di Masyarakat
33
dengan sanksi berupa hukuman bagi yang melanggarnya. Sanksi ini diberikan dengan tujuan agar orang mematuhinya dan bersamaan
dengan itu terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut. Dengan cara demikian, kehidupan masyarakat dapat berlangsung
tertib dan aman sesuai yang diharapkan.
3. Klasifikasi Norma
Dalam masyarakat dikenal beberapa norma yang mengatur pola perilaku setiap individu, yaitu sebagai berikut.
a. Norma tidak tertulis informal yang dilakukan masyarakat dan telah melembaga, lambat laun akan berupa peraturan tertulis
walaupun sifatnya tidak baku dan bergantung pada kebutuhan saat itu di masyarakat. Hal ini dapat juga merupakan gabungan
dari folkways dan mores, seperti pem bentukan keluarga, dan cara membesarkan anak. Dari lembaga sosial terkecil sampai
masyarakat akan mengenal norma perilaku, nilai cita-cita, dan sistem hubungan sosial. Oleh karena itu, suatu lembaga akan
mencakup: 1 seperangkat pola perilaku yang telah distandardisasi dengan
baik; 2 serangkaian tata kelakuan, sikap, dan nilai-nilai yang men-
dukung; 3 sebuah tradisi, ritual, upacara simbolik dan pakaian adat,
serta perlengkapan yang lain. b. Norma tertulis formal biasanya dalam bentuk peraturan atau
hukum yang telah dibakukan dan berlaku di masyarakat. Norma ini umumnya berhubungan dengan kepentingan dan keten-
teraman warga masyarakat banyak dan lain-lain. Norma tertulis bertujuan mengatur dan menegakkan kehidupan masyarakat
agar merasa tenteram dan aman dari segala gangguan yang dapat meresahkannya. Norma ini disebut juga peraturan atau hukum.
Seseorang yang melanggar peraturan yang telah ditetapkan dan disetujui masyarakat akan dikenakan sanksi sesuai dengan berat
atau ringannya pelanggaran yang dilakukan. Misalnya, norma tertulis berupa hukum yang berlaku di masyarakat. Norma
tersebut dapat pula berupa peraturan sekolah yang berfungsi untuk mengatur dan menjaga ketertiban di lingkungan sekolah
agar proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan baik.
c. Tindakan atau perbuatan yang dilakukan individu atau sekelompok masyarakat berupa perbuatan iseng atau meniru
tindakan orang lain. Norma ini akan mengaturnya sepanjang perbuatan tersebut tidak menyimpang dari norma masyarakat
yang berlaku. Contohnya sebagai berikut. 1 Individu meniru pakaian atau penampilan anggota kelom-
pok musik tertentu yang menjadi idolanya. 2 Potongan rambut gondrong atau dikuncir.
3 Hal yang sifatnya berupa peniruan terhadap mode atau fashion
yang setiap waktu senantiasa mengalami perubahan up to date.
Soal Pengayaan
UMPTN, 1996
Perilaku penyimpangan adalah tindakan pelanggaran individu
kelompok terhadap ... masyarakat. a. nilai
b. hukum c. sistem
d. kaidah e. struktur
Jawaban: a Perbuatan menyimpang dianggap
sebagai tindakan yang keluar dari nilai-nilai sosial, karena nilai
merupakan sesuatu yang dijadikan landasan dalam bersikap dan
bertingkah laku di masyarakat.
Diskusikan dalam kelompok belajar Anda tentang Rancangan Undang-Undang Anti Pornografi dan Pornoaksi. Carilah referensi tersebut di media-media, diskusikan pula
dengan guru Anda.
Kerja Sama 2.3
Di unduh dari : Bukupaket.com
Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas X
34
Selain berdasarkan klasiļ¬kasi tersebut, ada beberapa norma yang umumnya berlaku dalam kehidupan suatu masyarakat, yaitu
sebagai berikut. a. Norma kesopanan merupakan norma yang berpangkal pada
aturan tingkah laku yang diakui di masyarakat, seperti cara berpakaian, cara bersikap, dan berbicara dalam bergaul. Norma
ini bersifat relatif, berarti terdapat perbedaan yang disesuaikan dengan tempat, lingkungan, dan waktu. Contohnya, memakai
pakaian yang minim bagi perempuan di tempat umum adalah tidak sopan, tetapi di kolam renang diharuskan memakai pakaian
renang yang tentu saja minim.
b. Norma kesusilaan didasarkan pada hati nurani atau akhlak manusia. Norma ini bersifat universal, yang setiap orang di
seluruh dunia mengakui dan menganut norma ini. Akan tetapi, bentuk dan perwujudannya mungkin berbeda. Contohnya,
tindakan pembunuhan atau perkosaan tentu banyak ditolak oleh masyarakat di manapun.
c. Norma agama didasarkan pada ajaran atau akidah suatu agama.
Norma ini menuntut ketaatan mutlak setiap penganutnya. Contohnya, rukun Islam dan rukun iman dalam agama Islam;
menjalankan sepuluh perintah Tuhan dalam agama Katholik dan Protestan; menjalankan Dharma dalam agama Hindu.
d. Norma hukum didasarkan pada perintah dan larangan yang mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat dengan ketentuan
yang sah dan terdapat penegak hukum sebagai pihak yang berwenang menjatuhkan sanksi. Contohnya, seorang terdakwa
yang melakukan pembunuhan terencana divonis oleh hakim dengan dikenakan hukuman minimal 15 tahun penjara.
e. Norma kebiasaan didasarkan pada hasil perbuatan yang dilakukan berulang-ulang dalam bentuk yang sama sehingga
menjadi suatu kebiasaan. Contohnya, mudik di hari raya.
Jendela Info
Max Weber sebagai salah satu founding father sosiologi, merupakan
seorang ahli hukum yang perhatian terhadap karakteristik agama-agama
di dunia.
Sumber: Tempo, November 2006
Gambar 2.6 Mudik
Tradisi mudik yang terjadi setiap menjelang hari raya dianggap menjadi sebuah norma
kebiasaan dan mengandung nilai yang penting.
Jika dikaitkan dengan kekuatan mengikatnya, norma kesopanan dapat dikategorikan ke dalam cara dan kebiasaan. Adapun norma
kesusilaan dapat dikategorikan ke dalam tata kelakuan. Norma hukum tertulis adalah undang-undang yang dibuat sengaja oleh
lembaga pembuat undang-undang. Adapun yang tidak tertulis
Di unduh dari : Bukupaket.com
Nilai dan Norma di Masyarakat
35
Tunjukkanlah dengan contoh mengenai konsep-konsep berikut. 1. Interaksi
sosial 2. Konflik
sosial 3. Perubahan
sosial
Kerja Sama 2.4
dapat dikategorikan ke dalam adat istiadat. Di antara kelima norma tersebut yang paling tegas sanksinya adalah pelanggaran terhadap
norma hukum. Untuk hal ini, negara dapat memaksakan berupa hukuman pidana atau penjara.
Pada dasarnya, setiap anggota masyarakat mengetahui, mengerti, menghargai, dan menginginkan keberadaan norma yang mengatur pola
perilaku dalam masyarakat demi terciptanya kehidupan yang tertib dan aman. Namun, dalam pelaksanaannya selalu ada penyimpangan-
penyimpangan dengan berbagai alasan. Oleh karena itu, norma harus selalu di sosia li sasi kan sehingga tumbuh kesadaran bersama dari seluruh
anggota masyarakat untuk menaati norma tersebut.
4. Fungsi Norma dan Norma Sosial