Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas X
76
a. Pengetahuan
Pengetahuan individu terisi dengan fantasi, pemahaman, dan konsep yang lahir dari pengamatan dan pengalaman mengenai
bermacam-macam hal yang berbeda dalam lingkungan individu tersebut. Semua itu direkam dalam otak dan diungkapkan dalam
bentuk perilaku.
b. Perasaan
Perasaan adalah suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang menghasilkan penilaian positif atau negatif terhadap sesuatu.
Bentuk penilaiannya selalu bersifat subjektif karena lebih didasarkan pada pertimbangan manusiawi daripada rasional.
Perasaan mengisi penuh kesadaran manusia tiap saat dalam hidupnya.
c. Dorongan Naluri
Dorongan Naluri adalah kemauan yang sudah merupakan naluri pada setiap manusia. Sedikitnya ada enam macam dorongan
naluri, yaitu: 1 dorongan mempertahankan hidup;
2 dorongan untuk berinteraksi; 3 dorongan untuk meniru;
4 dorongan untuk berbakti; 5 dorongan
seksual; 6 dorongan akan keindahan.
2. Proses Pembentukan Kepribadian
Setelah Anda mengetahui tentang adanya perbedaan kepribadian antarindividu manusia, mungkin muncul persoalan tentang apakah
perbedaan kepribadian tersebut merupakan pembawaan sejak lahir yang diwariskan secara genetik? Untuk memastikan jawabannya,
simak dalam penjelasan tentang bagaimana proses pembentukan kepribadian.
Pada uraian sebelumnya, dikatakan bahwa kepribadian merupakan hasil sosialisasi. Proses pembentukan kepribadian
melalui sosialisasi dapat dibedakan sebagai berikut. a. Sosialisasi yang dilakukan dengan sengaja melalui proses
pendidikan dan pengajaran. b. Sosialisasi yang dilakukan tanpa sengaja melalui proses interaksi
sosial sehari-hari dalam lingkungan masyarakatnya. Proses sosialisasi tersebut berlangsung sepanjang hidup manusia
sejak lahir sampai tua mulai lingkungan keluarga, kelompok, sampai kehidupan masyarakat yang lebih luas. Melalui serangkaian
proses yang panjang inilah, tiap individu belajar menghayati, meresapi, kemudian menginternalisasi berbagai nilai, norma, pola-
pola tingkah laku sosial ke dalam mentalnya. Dari berbagai hal yang diinternalisasi itulah seseorang memiliki kecenderungan untuk
berperilaku menurut pola-pola tertentu yang memberi ciri watak yang khas sebagai identitas diri dan terbentuklah kepribadian.
Kelompok masyarakat tempat mereka tinggal, secara sengaja atau tidak, selalu berusaha untuk mengarahkan dan memengaruhi
anggota-anggotanya untuk selalu mematuhi nilai, norma, kebiasaan- kebiasaan sehingga individu-individu tersebut bertingkah laku sesuai
dengan harapan kelompoknya. Jadi, sesungguhnya sosialisasi itu merupakan aktivitas dua pihak, yaitu pihak yang mensosialisasi
dan pihak yang disosialisasi. Dari proses tersebut, terbentuklah kepribadian yang berbeda antara masyarakat yang satu dan
masyarakat lainnya. Misalnya, kepribadian orang Sunda berbeda dengan orang Batak.
Sumber: Indonesian Heritage: Performing Arts, 1998
Gambar 4.7 Kesenian Adat
Kelompok masyarakat berusaha untuk mengerahkan dan memengaruhi anggota-
anggotanya untuk selalu mematuhi nilai, norma, dan kebiasaan.
Zoom
Naluri Psikis
Transformasi
Di unduh dari : Bukupaket.com
Proses Sosialisasi dalam Pembentukan Kepribadian
77
Pengalaman sosialisasi yang dilakukan masing-masing individu bisa saja berbeda. Kepribadian yang tumbuh pada masing-masing
individu tidak akan mungkin sepenuhnya sama. Oleh karena itu, seseorang dapat melihat keragaman kepribadian yang di-
tampilkannya dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, ada pribadi- pribadi yang mempuyai sifat penyabar, ramah, pemarah, egois,
atau rendah diri. Semuanya itu bergantung pada penyerapan dan pemahaman serta penghayatan nilai dan norma yang tumbuh dan
berkembang dalam masyarakatnya.
3. Faktor-Faktor Pembentuk Kepribadian