Nilai dan Norma di Masyarakat
31
Sumber: Cosmo Girl
Gambar 2.5 Murid-Murid di Kelas
Aturan sekolah menjadi landasan proses kegiatan belajar mengajar guru dan murid.
Seorang pengendara sepeda bermotor melaju di jalan raya dengan kecepatan tinggi, lebih dari 80 kmjam, dan menerobos lampu merah kemudian dihentikan oleh polisi.
Pengendara tersebut ditilang karena melampaui batas kecepatan di jalan raya dan melanggar rambu-rambu lalu lintas. Pelanggaran tersebut pada akhirnya bisa ditebus
dengan uang. Bagaimana tanggapan Anda terhadap kasus tersebut, deskripsikan.
Opini 2.2
Mengapa polisi melakukan tindakan tersebut? Penyebabnya pengendara tadi membahayakan pengguna jalan lainnya, dan
penerobosan lampu merah dapat mengakibatkan tabrakan dengan kendaraan lain. Selanjutnya, hal itu merupakan pelanggaran terhadap
peraturan lalu lintas sehingga harus diberikan sanksi.
1. Pengertian Norma dan Norma Sosial
Dalam kehidupan bermasyarakat selalu terdapat aturan atau kaidah yang mengatur kehidupan bersama, baik berupa suatu
keharusan, anjuran, maupun larangan. Aturan atau kaidah tersebut sering disebut sebagai norma. Norma merupakan pedoman atau
patokan bagi perilaku dan tindakan seseorang atau masyarakat yang bersumber pada nilai.
Ada hubungan yang erat antara nilai dan norma. Norma yang ada dalam masyarakat merupakan perwujudan dari nilai-nilai yang
dianut oleh masyarakat tersebut. Jika nilai adalah sesuatu yang baik, diinginkan, dan dicita-citakan oleh masyarakat, norma merupakan
aturan bertindak atau berbuat yang dibenarkan untuk mewujudkan cita-cita tersebut. Jika dianalogikan dengan minum kopi, kenikmatan
yang diperoleh dari minum kopi merupakan nilainya. Adapun tindakan mencampurkan kopi dan gula secara proporsional untuk
mendapatkan kenikmatan tersebut adalah normanya.
Dengan kata lain, norma adalah wujud konkret dari nilai yang merupakan pedoman. Norma berisi suatu keharusan bagi individu
atau masyarakat dalam berperilaku. Norma dianggap positif jika dianjurkan atau diwajibkan oleh lingkungan sosialnya. Adapun
norma dianggap negatif jika tindakan atau perilaku seseorang dilarang dalam lingkungan sosialnya. Oleh karena norma sosial merupakan
ukuran untuk berperilaku agar individu dapat menyesuaikan diri dengan norma yang telah di sepakati, maka diperlukan adanya sanksi
bagi individu yang melanggar norma.
Norma merupakan standar atau skala yang terdiri atas berbagai kategori perilaku agar terjadi keteraturan di masyarakat. Norma
muncul dan tumbuh sebagai hasil dari proses bermasyarakat. Pada mulanya, norma-norma yang terdapat dalam masyarakat terbentuk
secara tidak sengaja. Namun, lama-kelamaan norma tersebut dibuat dengan sadar dan disengaja. Contohnya, dahulu di dalam
perjanjian jual-beli, seorang perantara tidak harus diberi bagian dari keuntungan, tetapi lama-kelamaan terjadi kebiasaan bahwa perantara
harus mendapat bagiannya. Bahkan, selanjutnya ditentukan siapa yang harus menanggung pembagian tersebut, penjual atau pembeli.
Pakar Sosiologi
Emile Durkheim 1858–1817 ialah salah seorang tokoh paling penting
dalam sejarah sosiologi. Dia diakui atas jasanya menjadikan sosiologi
sebagai sebuah ilmu pengetahuan, ketika ia menerapkan metodologi
empiris pada kajiannya.
Emile Durkheim 1858–1917 is one of the most important
sociologists in the history of the field. He is credited with making
sociology a science, as he used an empirical methodology in his own
studies.
Sumber: www.durkheim.itgo.com
Norma sosial yang ada pun sudah bergeser kepada bentuk norma sosial lain yang berbeda dengan keadaan sebelumnya. Pembahasan
terhadap norma ini terkesan abstrak, namun hal ini sedikit-sedikit bisa kita pahami jika kita teliti membaca pembahasan selanjutnya.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas X
32
Contoh lain, misalnya dahulu pinjam meminjam uang didasarkan pada saling percaya, tetapi setelah terjadinya penyelewengan-
penyelewengan maka ditetapkan lah perjanjian secara tertulis sebagai jaminannya.
Unsur pokok norma sosial adalah tekanan sosial terhadap anggota-anggota masyarakat untuk menjalankan norma yang
berlaku. Apabila di masyarakat terdapat suatu aturan, tetapi tidak dikuatkan oleh desakan sosial, aturan tersebut tidak dapat dikatakan
sebagai norma sosial. Oleh karena itu, aturan dapat dikatakan sebagai norma sosial apabila mendapat sifat kemasyarakat an yang dijadikan
patokan dalam tindakan atau perilaku. Dengan demikian, jika dilihat dari kebudayaan yang berlaku di masyarakat, akan terdapat dua arti
norma yang memungkin kan. Pertama, disebut norma budaya, yaitu aturan terhadap perilaku individu atau kelompok yang diharapkan
oleh masyarakat. Kedua, disebut norma statis, yaitu suatu ukuran perilaku yang sebenarnya berlaku di masyarakat, baik yang disetujui
maupun tidak.
Tunjukkan dengan contoh sehari-hari di lingkungan tempat tinggal Anda bahwa norma memiliki kekuatan untuk mengendalikan masyarakat. Jelaskan kepada guru Anda.
Opini 2.3
Zoom
Cara Kebiasaan
Tata kelakuan Adat istiadat
2. Kekuatan Norma