Proses Sosialisasi dalam Pembentukan Kepribadian
69
sekitar dan pola-pola hidup yang berlaku sehari-hari. Keluarga merupakan tempat sosialisasi pertama bagi anak, kepribadiannya
sangat dipengaruhi oleh bagaimana cara dan corak orangtua memberikan pendidikan dan bimbingannya. Dengan kata lain, apa
yang terjadi dalam lingkungan keluarga akan diinternalisasi oleh individu yang menjadi anggotanya.
Sumber: Forum, 22 Desember 1994
Gambar 4.4 Foto Keluarga
Keluarga adalah lingkungan pertama tempat seorang anak bersosialisasi.
b. Teman Bermain
Teman bermain disebut juga “kelompok sebaya,” terdiri atas tetangga dan teman sekolah. Teman bermain tersebut merupakan
tempat sosialisasi yang sangat berpengaruh bagi anak setelah keluarga. Di sini anak mulai belajar berbagai nilai, norma, dan
kemampuan-kemampuan baru yang mungkin berbeda dengan hal yang sudah diperolehnya dalam lingkungan keluarga.
Berbeda dengan proses sosialisasi dalam keluarga yang melibatkan hubungan tidak sejajar, seperti hubungan ayah dan
ibu, dengan anak, sosialisasi dalam kelompok bermain, anak akan belajar interaksi dengan orang-orang yang sejajar dengan dirinya
karena sebaya.
Agar tidak terjadi konflik dengan teman bermain, seorang anak berusaha menyesuaikan diri dengan kepentingan teman-temannya
sekaligus menyesuaikan diri dengan nilai dan norma yang berlaku dalam lingkungan teman bermain tersebut. Anak seusia ini cenderung
lebih memihak teman-temannya daripada keluarganya. Oleh karena itu, kelompok bermain lebih banyak berperan dalam membentuk
kepribadian seorang individu.
c. Sekolah
Sekolah merupakan tempat anak bersosialisasi tentang hal-hal baru yang sebelumnya mungkin tidak ia dapatkan dalam keluarga
atau teman bermain. Menurut Robert Dreeben, sekolah merupakan lembaga pendidikan formal tempat seseorang akan belajar membaca,
menulis, dan berhitung. Aspek lain yang juga dipelajari adalah aturan-aturan mengenai kemandirian independence, prestasi
achievement, universalisme, dan kekhasan specificity. Di sekolah,
Riset
Gambarkan pengaruh yang ditimbulkan oleh televisi bagi Anda.
Sebutkan kekurangan dan kelebihan yang ada. Hasilnya
didiskusikan dengan teman Anda dan guru. Kemudian presentasikan
di depan kelas. Mengapa peran keluarga begitu besar pengaruhnya terhadap perkembangan diri
seseorang? Jelaskan analisis Anda.
Opini 4.1
Zoom
Sebaya Kemandirian
Prestasi Kekhasan
Mengapa peran keluarga begitu besar pengaruhnya terhadap perkembangan diri seseorang? Jelaskan analisis Anda.
Opini 4.1
Di unduh dari : Bukupaket.com
Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas X
70
Gambar 4.5 Belajar Mengajar
Di sekolah, murid mendapatkan perlakukan yang sama dengan murid yang lain.
Sumber: Tempo, 15 Juni 2003
seorang siswa diperkenalkan pada norma-norma yang lebih tegas dan nyata sanksinya, misalnya siswa yang melanggar tata tertib
sekolah akan dikenakan hukuman. Di rumah, seorang anak masih mengharapkan bantuan dari orangtuanya dalam melaksanakan
berbagai pekerjaan, tetapi di sekolah sebagian besar tugasnya harus dilakukan secara mandiri dan penuh rasa tanggung jawab. Peranan
anak lebih diarahkan pada bagaimana mencapai prestasinya dan bukan pada jenis kelamin atau status kakak atau adik. Di sekolah,
anak akan mendapatkan perlakukan yang sama. Adapun di rumah anak diperlakukan khusus oleh orangtuanya. Dengan demikian,
sekolah berfungsi sebagai tempat membentuk seseorang dalam tingkat kedisiplinan yang berbeda. Hal ini tidak terlepas dari kualitas
pendidikan yang dan kualitas sumber daya manusia.
d. Media Massa
Berbagai pesan, peristiwa, berita dari media massa mempunyai peranan sangat penting dalam proses transformasi nilai dan norma-
norma baru kepada masyarakatnya. Apa yang ditonton, didengar, dan dibaca dapat memengaruhi perilaku warga masyarakat ke
arah yang bersifat positif atau negatif. Termasuk kelompok media massa di sini adalah media cetak surat kabar, majalah, tabloid,
media elektronik radio, televisi, video, film. Besarnya pengaruh media sangat bergantung pada kualitas dan frekuensi pesan yang
disampaikan. Contohnya sebagai berikut. 1 Berita-berita
peperangan, film-film yang menampilkan adegan
kekerasan atau sadisme diyakini telah banyak memicu pe ningkatan perilaku agresif pada anak-anak yang menontonnya.
2 Adegan-adegan yang berbau pornografi disinyalir telah mengikis moralitas remaja dan peningkatan pergaulan bebas serta
perbuatan asusila lainnya. 3 Suguhan iklan produk-produk yang bertebaran di mana-mana telah
meningkatkan sikap konsumtif dan gaya hidup masyarakat.
Riset
Carilah kegiatan di sekolahmu yang bisa mengembangkan bakat dan
keahlian, seperti olahraga, seni, atau organisasi. Pilihlah salah satu bidang
tersebut, dan kembangkan bidang yang Anda pilih tersebut. Diskusikan
dengan guru Anda.
Buatlah kelompok belajar kemudian munculkan ide-ide dan kreativitas untuk acara- acara apa saja yang sekiranya menurut Anda dan keluarga Anda layak ditayangkan
di televisi. Anggap saja Anda sebagai pemilik stasiun televisi tersebut. Diskusikan kemudian deskripsikan di depan kelas.
Kerja Sama 4.1
Di unduh dari : Bukupaket.com
Proses Sosialisasi dalam Pembentukan Kepribadian
71
Berbagai media sosialisasi tersebut mungkin memberikan ajaran- ajaran yang berbeda satu sama lain. Apa yang diajarkan keluarga
mungkin berbeda dan bisa jadi bertentangan dengan yang didapatkan dari teman bermain, sekolah, atau media massa. Misalnya, di sekolah,
anak-anak diajarkan untuk tidak merokok, dan menggunakan narkoba, tetapi mereka dengan leluasa mempelajarinya dari teman-
teman sebaya atau media massa.
Proses sosialisasi dalam membentuk kepribadian seseorang akan berjalan lancar apabila pesan-pesan atau ajaran-ajaran yang diperoleh
dari media sosialisasi tersebut tidak bertentangan atau selayaknya saling mendukung satu sama lain. Akan tetapi, di masyarakat,
sosialisasi dijalankan oleh individu dalam situasi konflik pribadi karena dikacaukan oleh media sosialisasi yang berlainan.
Selain media utama tersebut, juga terdapat media sosialisasi lain seperti institusi agama, organisasi, masyarakat, dan lingkungan
pekerjaan. Semuanya membantu seseorang membentuk pandangannya sendiri tentang dunianya dan membuat persepsi mengenai tindakan-
tindakan yang pantas dan tidak pantas dilakukan.
4. Jenis-Jenis Sosialisasi