Penyalahgunaan Narkotika Bentuk-Bentuk Perilaku Menyimpang

Perilaku Menyimpang dan Sikap-Sikap Antisosial 97 Gambar 5.5 Penyimpangan Positif Anak yang membaca sampai lupa waktu merupakan contoh penyimpangan yang positif. Zoom Kesadaran Stimulans Ketergantungan positif. Contoh lainnya, anak yang gemar membaca menghabiskan hari-harinya untuk membaca atau belajar. Hal ini adalah perilaku tidak umum, namun bersifat positif.

b. Penyimpangan Negatif

Penyimpangan ini adalah perbuatan yang memang tidak sesuai dengan norma yang berlaku dan berakibat buruk, serta mengganggu sistem sosial. Perilaku ini berkaitan erat dengan tindakan kejahatan. Dalam pengertian sehari-hari, apabila ada istilah perilaku menyimpang, yang dimaksud adalah penyimpangan negatif ini. Seseorang yang berperilaku menyimpang negatif akan dikucilkan masyarakat dan mendapatkan sanksi sesuai perbuatannya. Contohnya pembunuhan, pemerkosaan, dan pencurian.

7. Bentuk-Bentuk Perilaku Menyimpang

Bentuk-bentuk penyimpangan yang umumnya terjadi dalam kehidupan masyarakat, khususnya di kalangan remaja antara lain sebagai berikut.

a. Penyalahgunaan Narkotika

Narkotika bukan merupakan bahan yang tidak boleh diperjualbelikan, tetapi harus dengan pengawasan ketat. Narkotika adalah bahan atau zat pembius yang umumnya digunakan dalam bidang kedokteran, terutama digunakan untuk pasien yang akan dioperasi. Hal ini agar rasa sakit saat menjalani operasi tidak dirasakan oleh pasien. Dengan demikian, narkotika hanya boleh digunakan dalam bidang kedokteran saja. Narkotik adalah semua obat yang mempunyai efek kerja bersifat membiuskan, menurunkan kesadaran depresant, merangsang meningkatkan prestasi stimulans, menagihkan ketergantungan dependence, dan mengkhayalkan halusinasi. Jika narkotik digunakan tanpa resep dokter, akan menyebab- kan kerusakan susunan saraf si pengguna. Akibatnya, si pemakai akan ketagihan dan tidak dapat dihentikan. Apabila si pengguna narkotik tidak dapat lagi membelinya karena kehabisan uang, ia akan berusaha mendapatkan uang untuk membeli narkotik dengan menghalalkan segala cara. Bahkan, ia dapat melalui tindakan melanggar hukum sehingga akan meng ganggu ketenangan Sumber: Matabaca, Oktober 2002 Di unduh dari : Bukupaket.com Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas X 98 Gambar 5.6 Undang-Undang Psikotropika Di dalam Undang-Undang psikotropika, diatur masalah hukum bagi pengguna dan pengedar berbagai jenis narkotika dan zat adiktif. Sumber: Dokumentasi penerbit masyarakat, seperti penodongan, pen jambretan, pencopetan, atau perampokan. Pengguna narkotik disebut morfinis, yaitu seorang yang memakai obat atau morphin dengan jalan diisap atau ditelan. Seandainya pemakai obat ini dihentikan tiba-tiba, akan timbul gejala abstinensi , seperti keluar ingus, air mata, keringatan, kulit kesakitan, tidak bisa tidur, tekanan darah naik, lesu seperti putus asa, seperti orang sakit badan, badan dilukai karena kesal, kejang-kejang, atau muntah. Narkotik jenis pil atau kapsul banyak diperjualbelikan oleh orang yang tidak bertanggung jawab kepada anak sekolah, khususnya para remaja, sehingga tidak sedikit dari mereka menjadi pengguna. Hal ini mengakibatkan rusaknya masa depan mereka dan secara tidak langsung akan merusak masa depan bangsa dan negara. Proses berpikir secara sehat tidak lagi ia miliki. Oleh karena itu, negara sedang berusaha melakukan pengawasan terhadap obat- obatan yang termasuk daftar G mengandung narkotik, yang hanya didapat melalui resep dokter, agar masa depan para pemuda bangsa dapat terselamatkan. Diskusikan dalam kelompok, bagaimana kiat remaja menghindari penggunaan dan peredaran narkoba? Jika sudah telanjur terjerumus, bagaimana cara mengatasinya? Kerja Sama 5.1

b. Perkelahian Pelajar